Chapter 35

2.5K 96 3
                                    

Setelah semuanya sudah berpamitan pulang, Zoe masih betah duduk di samping Alvarez.

Alvarez pindah ke sofa, tetapi Zoe masih berada di karpet. "Sini"ujar Alvarez, Zoe dengan patuh mendekati Alvarez.

Zoe membuka handphonenya, mencari nama kontak seseorang.

Zoeline
Daff, serius yang tadi beneran?

Perlu menunggu waktu 5 menit pesan tersebut dibalas.

DaffaRaja
serius

Zoeline
Daff gue kan udah pernah bilang, jangan.

DaffaRaja
Gue juga gamau, tapi perasaan ga ada yang bisa ngatur kan?

Zoeline
Serah Lo deh

DaffaRaja
Jangan suruh gue ngehapus perasaan ini.

Alvarez sedari tadi mengintip apa yang sedang Zoe lakukan, ternyata sedang membahas yang tadi. Melihat Zoe yang menghela nafasnya kasar, Alvarez menebak seseorang yang dianggap sebagai adiknya Daffa yang ternyata malah berubah menjadi sebuah perasaan cinta adalah Zoeline Haleith Pradipta.

Zoe meletakkan handphone kasar, memeluk Alvarez tanpa aba aba. Alvarez tak bisa menolak tapi juga tak bisa membalas pelukan itu. Membiarkan Zoe memeluknya erat dari samping.

"Ekhem" tiba tiba seseorang berdehem, membuat Zoe dengan panik melepaskan pelukannya.
"Bunda"sapanya kaku.
"Hallo"sapa bunda berniat menggoda Zoe.
"Sekarang peluk pelukan nih? Tadi siang bunda liat masih senderan"Zoe tersenyum kaku, sedangkan Alvarez tak merespon sama sekali.

"Ya udah deh, maaf ya bunda udah ganggu, bunda mau ke kamar dulu"kata bunda, pergi meninggalkan mereka berdua.

Zoe tak kembali memeluk Alvarez, tetapi menatap kosong kedepan.
'DAFF BENERAN GA SI LO?' teriak Zoe dalam hati.

Alvarez yang melihat itu bingung mau melakukan apa, padahal biasanya ia tak peduli apapun yang menyangkut Zoe. Namun, ketika dirinya sedang berpikir, Zoe kembali memeluknya erat.

Alvarez kini membalas pelukan itu sembari mengelus rambut panjang milik Zoe. Zoe yang merasakan Alvarez memeluknya ditambah dengan elusan di rambutnya jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Keadaannya hening, tidak ada suara apapun. Zoe memeluk Alvarez lebih erat, mengingat bahwa setelah alvarez berulang tahun ia sudah pergi dari kehidupan Alvarez dan bunda.

Karena suasana yang seperti ini, Zoe tertidur di pelukan Alvarez. Membiarkan 20 menit di pelukannya, Alvarez akhirnya mengangkat tubuh Zoe memindahkan nya ke kamar.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"ZOE"panggil Daffa keras. Zoe menoleh.
"Apa?"tanyanya datar.
"Ciee mau ngejauh nih ceritanya, gue si gapeduli, tapi ayo pulang keburu ujan nih"ajak Daffa dengan tengil.
"Ga usah gue sama Alvarez"Zoe menolak mentah mentah ajakan Daffa, bukannya mau menghindar hanya saja Zoe tak mau memberi harapan.

"Tuh Alvarez sama Alisha, yakin?"Zoe ragu, langit memang sudah mulai gelap, sedangkan uang sakunya sudah tak bersisa.

'Untung gue udah buat perjanjian sama Alvarez, ga tau aja Lo Daff' dalam hati Zoe tertawa devil.

"ZOE"panggil Alvarez sedikit keras. Zoe menoleh kaget, harapannya pupus ketika mendengar panggilan dari Zoe, pasti Alvarez akan bilang 'Pulang sendiri, gue nganterin Alisha'

Tapi Zoe salah sangka. "Cepet mau hujan"katanya.

Zoe mendekat, Daffa mengikuti dari belakang. "Ga perlu repot Rez, gue bisa nganterin Zoe, Lo anterin pacar Lo aja"ucap Daffa.
"Gue ga repot"jawab Alvarez datar.

AlZoe [END]Where stories live. Discover now