Chapter 46

2.5K 95 5
                                    

"ZOE, DIPANGGIL SAKA"teriak Oja dari luar kelas.

"Saka?"gumam Zoe, ia keluar kelas setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal

"Kenapa, Ka?"tanya Zoe setelah mendekati nya.
"Zavi nyuruh gue nganter Lo balik"Zoe bingung.
"Emang Zavi kemana?"tanyanya.
"Ada urusan"jawab Saka datar.

"Ga usah repot, Lo pulang aja, gue bareng temen gue"kata Zoe menolak, Saka langsung pergi dari sana. 'ANJIR TOLONG LAH YA, JANGAN PERBANYAK COWO KAYA GITU'

"Terus gue pulang bareng siapa?"tanyanya kepada diri sendiri.
"Taxi lah"
"Kan ah, males banget nunggu"kesal Zoe, terus ini gimana?

Zoe ke parkiran, berharap masih ada Daffa atau Radit. Tapi mustahil.

Tin

Mobil Alvarez.

'YES'batin Zoe senang. Maksudnya senang karena ada yang bisa di tebeng, bukan karena bisa berduaan dengan Alvarez.

Zoe langsung masuk ke dalam mobil.

Di dalam perjalanan mereka tidak mengobrol sama sekali.

Sampai di halaman rumah, Alvarez keluar terlebih dahulu. Zoe masih berada di dalam mobil. Ia memberi pesan kepada ayahnya. Tak lama ayahnya justru menelpon.

"Hallo"ujar ayah disebrang sana.
"Ayah kenapa ga bilang mau pergi"balas Zoe manja.
"Ini bener bener mendadak banget, ayah mau bilang sama kamu, tapi kamu kan pergi waktu itu, jadi ayah bilang sama bunda"kata Ayah berusaha menjelaskan.
"Ciee ayah bunda"gurau Zoe.
"Ciee"ayah ikutan menyahut.

"Ayah ga mau sama bunda"Zoe langsung bertanya. "Emang kenapa?"
"Kata bunda kamu suka sama Alvarez, nah makanya Ayah suruh dia nginep sekalian, biar kamu bisa deket sama dia, udah putus juga kan Alvarez, kesempatan sayang"Zoe membelalakkan matanya.
"Ayah, Zoe udah ga suka lagi sama Alvarez"bantah Zoe.

"Terus? Kamu suka sama laki laki itu?"yang di maksud laki laki itu adalah Zavi.
Zoe tidak menjawab. "Ayah udah kasih kamu kesempatan buat deket sama Alvarez, jangan sia siain"
"Yah, tapi aku udah ga suka sama Alvarez"tegas Zoe.

"Terserah kamu, ayah ga suka sama laki laki itu"ujar ayah tegas disebrang sana.
"Yaudah ayah sibuk"

Tut Tut Tut

Zoe menghela nafasnya kasar. Lalu membuka pintu mobilnya, menutupnya keras.

"Lho kamu kenapa mukanya kusut gitu?"tanya bunda.
"Ngga bunda, cape aja"jawab Zoe.
"Yaudah sana istirahat, nanti tinggal makan"Zoe mengangguk tersenyum.

Sampai dikamar Zoe membuang tasnya sembarang arah. Dia butuh hiburan. Daffa.

Ia langsung menelponnya.
"Daffa sibuk ga?"tanyanya tanpa basa-basi.
"Ya udah kesini cepet"

Zoe mematikan sambungan telepon nya. Segera berganti baju.

Tak lama Daffa datang membawa satu kantong plastik. "Apaan tuh?"tanya Zoe riang.
"Snack"

Zoe langsung menubruk badan Daffa. "Thank you"

"Lepas eh"Zoe tidak mau melepaskannya.
Jadilah Daffa berjalan sembari di tempeli Zoe.

Sampai Daffa duduk pun Zoe masih memeluknya. "Lepas Zoe" Zoe akhirnya melepaskan pelukannya.
"Kenapa? Pasti ada apa apa"ujar Daffa, Zoe menggeleng, membuka salah satu snack.
"Tadi ketemu bunda dibawah?"Muka Daffa terlihat terkejut.

"Ngga anjir"
"Nyokap Alvarez ada di sini?"Zoe mengangguk.
"Alvarez juga"katanya.

"Pantesan mobilnya kek kenal"
"Gue pulang deh, ngeri"

AlZoe [END]Where stories live. Discover now