Chapter 18

2.6K 94 0
                                    

"Lama Lo"sinis Zoe ke Arkan dan Febby.

Sekiranya sudah menunggu di dalam mobil 30 menit bersama daffa yang kini sudah tertidur pulas. Arkan hanya menyengir saja.

Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing di antar oleh Zoe.

"Assalamu'alaikum ayahh"Zoe berteriak setelah membuka pintu.
"Wa'alaikumsalam"keluarlah ayahh dari dalam kamar.
"Malem banget pulangnya"ucap Ayah.
"Main dulu yah tadi"balas Zoe tersenyum.
"Ya udah mandi sana,abis itu makan"suruh ayahnya,Zoe mengangguk.

Setelah beberapa menit Zoe keluar dari kamar mandinya dengan bersenandung kecil. Tiba-tiba pintu nya diketuk dari luar.
"Masukk"ucapnya agak kencang.

Muncullah Daffa dengan cengiran lebar.
"Ngapain kesini anjir,blum mandi lagi"Zoe kaget melihat temannya yang belum berganti baju.
"Di rumah gada orang,daripada gabut mending main"jawabnya santai.
"Gue mau makan,ikut ga Lo?"tanya Zoe.
"Bawain"Daffa menampilkan watadosnya.
"Dih"Zoe pergi kelantai satu untuk makan.

"Loh,Daffa mana?"tanya Ayahnya.
"Dikamar"sebelum ayah bertanya kembali bel rumah berbunyi.

"Bukain sana"Zoe hanya menuruti nya.

"Astaga"Zoe terkejut, ternyata itu adalah Alvarez.
"Ada apa?"tanya Zoe.
Zoe menyadari raut muka alvarez yang seolah berkata 'ga disuruh masuk?' pun tersenyum canggung.
"Eh masuk dulu"Zoe bingung kepada dirinya sendiri,kenapa akhir akhir ini ia jadi canggung kepada Alvarez?

"Oalahh Alvarez"ucap ayah tiba tiba.
"Sini ikut makan"Zoe dan alvarez duduk bersebelahan.
"Ga yah makasih,udah makan tadi"balas Alvarez sopan.

Zoe mengambil makanan beberapa untuk dikasih kepada Daffa dikamarnya.
"Bentar ya"

Membuka kamarnya ternyata Daffa sedang berbaring di karpet dengan memainkan handphone nya dengan fokus sampai sampai ia tak menyadari Zoe datang.
"Nih makan,jangan turun dulu sebelum gue Dateng kesini,dibawah ada alvarez"ujar Zoe,Daffa hnya berdehem.

Setelah melihat reaksi dari Daffa,Zoe kembali ke lantai 1.
"Makanan buat apa?"tanya Alvarez.
"Hah?"
"Makanan buat apa?"ulangnya sekali lagi.
"Ohh ituu,buat nanti nemenin begadang nonton hehe"alibi Zoe,ayah hanya diam.
"Jangan sering begadang ga baik"pesannya.

Aduhh,cuma kata kata sederhana kaya gini aja jantung Zoe sudah berdetak kencang.
"Siapp"balas Zoe.

Setelah makanannya habis,ayah langsung menuju ke kamarnya,katanya ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Dan di ruang tengah, Alvarez dan Zoe sama sama terhanyut dalam keheningan. Tidak biasanya Zoe jadi pendiam seperti ini di depan Alvarez,pasti ia akan mengeluarkan gombalan gombalan ke pada Alvarez,namun kali ini Zoe sendiri bingung mencari topik.

Alvarez berdehem sebelum akhirnya membuka percakapan. "Tadi kemana?"tanyanya datar.
"Aku?oh aku tadi ke mall"sahutnya dengan senyuman manis nya.
"Sama siapa?"tanyanya lagi.
"Febby"jawab Zoe santai.
"Ga ada yang lain?"Zoe jadi heran memangnya kenapa?
Zoe menggeleng. "Engga"

"ZOE HP NYA BUNYII"teriak ayahnya yang baru keluar dari kamarnya. Zoe mengambil handphone nya di meja makan, kemudian kembali lagi ke ruang tengah.

"Ha?"
"Gue disuruh pulang sama nyokap"ucap Daffa.
"Terus gimana dong?"tanya Zoe bingung.
"Gue lompat aja kali ya dari balkon"dengan cepat Zoe menyahut.
"Jangan ngadi ngadi Lo ya"
Penting Zoe, ga biasanya nyokap gue nyuruh pulang"ujar Daffa dengan panik.
"Ya udah bentar deh"jawab Zoe lalu mematikan sambungan telepon nya.

"Siapa?"Zoe menoleh.
"Febby"jawab Zoe terlihat tenang, padahal ia jantungnya sedang berdisko.
"Al temenin ke taman belakang"pinta Zoe dengan puppy eyes nya.

AlZoe [END]Where stories live. Discover now