Chapter 58

2.1K 87 6
                                    

"Tumben ga brisik"celutuk Alvarez.

Zoe memang diam dari tadi, mungkin efek karena perlakuan Alvarez sebelumnya.

"Lo kenapa?"tanya Alvarez.
"Marah sama gue?"lanjutnya.
"Sor-"

"Kata Lo ciuman buat orang yang saling cinta?"akhirnya Zoe membuka mulutnya.
"Emang kita saling cinta?"Zoe menatap Alvarez.

Alvarez menggedikan bahunya. "Lo ga cinta sama gue?"giliran Alvarez yang bertanya.

Diam.

Zoe melihat ke arah luar. Alvarez yang tau maksud dari keterdiaman Zoe tidak berbicara lagi.

"Gue nunggu disini"ucap Alvarez datar sembari memberikan sebuah kartu.

Zoe keluar dari mobil. Masuk ke dalam Zoe berkeliling melihat novel yang menarik di matanya.

Dapat satu.
Dua.
Tiga.
Empat.

Setelah selesai memilih, Zoe langsung menuju kasir.
"Terimakasih"ujar kasirnya, Zoe mengangguk, keluar.

Sebelum masuk ke dalam mobil Zoe mengambil nafas pelan, lalu menghembuskan nya.

"Nih"Zoe mengembalikan kartu milik Alvarez.
"Thanks"Zoe melihat Alvarez mengangguk.

Tidak ada percakapan lagi. Suara kendaraan melintas yang menemani kesunyian mereka berdua.

Zoe masih bingung dengan sifat Alvarez. Sebenarnya Alvarez kenapa?

Zoe memilih untuk memainkan handphonenya.

Karna asik dengan handphonenya, tidak terasa mereka telah sampai.

"Beri gue waktu 2 Minggu, gue janji bisa bujuk ayah supaya batalin pertunangan Lo sama gue"kata Zoe dingin, keluar dari mobilnya.

Alvarez dengan cepat menyusul, menahan Zoe. "Gue ga akan maafin Lo kalo caranya kaya gini"Zoe menghela nafasnya.
"Gue harus apa Rezz, Lo tau ga? Rasa bersalah gue itu besar"ucap Zoe frustasi.

"Gue tanya sama Lo, gue harus apa biar Lo bener bener maafin gue?"tanya Zoe menatap Alvarez.

Alvarez meletakkan tangannya di pundak Zoe."You just need to always be with me"kata Alvarez dengan suara rendahnya. Menatap dalam mata Zoe.

"Gue nanya serius, jangan bercanda Lo"gertak Zoe, menatap tajam Alvarez.
"Rez, please"
"Please maafin gue, gue tau sifat gue yang dulu buat Lo marah, repot, ga nyaman, dan sebagainya, tapi gue bener bener nyesel, jadi tolong maafin gue"Zoe memohon.

Alvarez menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu berseru. "Ga, gue yang harusnya minta maaf sama Lo, gue ga sadar Lo cinta sama gue dari dulu, gue justru pacaran sama orang lain, gue ga bisa bales perasaan Lo waktu itu"

Zoe menurunkan tangan Alvarez dari pundaknya. "It's all gone"ujar Zoe.

Ketika Zoe membalikkan badannya untuk masuk ke dalam rumah, Alvarez menarik tangan Zoe, membuat Zoe jatuh ke dalam pelukan Alvarez.

Alvarez memeluk Zoe erat. Zoe memejamkan matanya, bingung harus apa.
"But, now I have fallen in love with you"ucap Alvarez tepat di samping telinga Zoe.

Mata Zoe terasa panas, ingin mengeluarkan air mata nya. Tidak tahu air mata karna senang atas pengakuan Alvarez atau memang sedih karena mengingat masa lalu.

Alvarez mengeratkan pelukannya. Zoe yang merasakan itu, perlahan mengangkat tangannya, berniat untuk membalas pelukan Alvarez.

Dua menit berlalu, Zoe menguraikan pelukannya. Tersenyum kepada Alvarez.
"Dingin, masuk"katanya, masuk ke dalam rumah terlebih dahulu.

AlZoe [END]Where stories live. Discover now