Chapter 42

2.5K 110 0
                                    

Zoe mengucapkan terimakasih kepada Zavi, ia sudah sampai di halaman rumahnya setelah di traktir oleh 'teman barunya'.

"Assalamu'alaikum ayah"
"Wa'alaikumsalam"

'kok kayanya rame yang jawab'batinnya, ia belum melihat, masih melepaskan sepatu di teras.

Setelah dibuka, ternyata ada Alvarez dan bunda. 'sial, ngapain mereka kesini'batinnya mengumpat.

"Nih bunda dari tadi nungguin kamu"ujar ayah, Zoe menyalimi tangan ayah, juga.. bunda.
"Darimana kamu?"tanya ayah.
"Main sama temen"jawab Zoe malas malasan.

'inget Zoe jangan libatin bunda ke masalah Lo sama Alvarez berlaku selayaknya kaya dulu'batinnya tersadar.

"Duduk sini"bunda menepuk tempat kosong yang berada di tengah tengah antara bunda dan Alvarez, Zoe tidak mau, menggeser bunda, jadilah bunda di tengah.
"Kenapa kamu udah ga hubungi bunda lagi?"tanya bunda.
"Aku lagi sibuk banget bunda akhir akhir ini"alibinya.

Zoe tidak melirik sekalipun ke arah Alvarez.
"Kamu ganti nomor ya?"Zoe mengangguk.
"Pantesan bunda telponin ga bisa"Zoe terkekeh, terlihat sedikit keterpaksaan disana.
"Bunda khawatir banget, katanya Febby cuma seminggu disini, kok kebablasan sebulan kamu ga balik kerumah bunda, dikira kamu marah sama bunda"kata bunda.
"Ngga bunda, ngapain marah sama bunda"balas Zoe tersenyum.

"Oh iya bunda bawain mie ayam pak Somad"ucapnya.
Zoe mengangguk. "Oke nanti aku makan"
"Sekarang, nanti mie nya jadi lembek"perintah bunda.

'Serius nih? Gue tadi abis makan loh, ga meledak perut gue?'batin Zoe menolak.

Dengan sangat sangat terpaksa, Zoe harus memakan mie ayam yang diberikan bunda.
'Ayah tolongin Zoe, perut Zoe udah kenyang'teriaknya dalam hati.
'bego sih, kan bisa ditolak, bilang aja tadi udah makan, sok sokan'

"Udah ga usah dimakan"Alvarez tiba tiba berujar, membuat semua menoleh kearahnya.

Alvarez melihat raut wajah Zoe yang seperti tidak senang diminta memakan mie ayamnya.
"Lho kenapa?"tanya bunda bingung.
"Gapapa bunda"Zoe kembali melanjutkan suapannya.

"REZ"gertak Zoe.

Alvarez mengambil mangkuk yang berada di depan Zoe lalu meletakan nya di dapur.
"Ga usah dipaksa, kalo ga mau bilang aja"ucapnya datar, setelah kembali dari dapur.
"Siapa yang bilang gamau?"tanya Zoe sinis, Alvarez menggedikan bahunya acuh.
"Bunda ayo pulang" bunda menoleh ke arah Alvarez.
"Bentar dulu"tolaknya, Alvarez tak bisa memaksa, kembali duduk di tempat sebelumnya, Zoe mengomel dalam hati.

Ting

Zoe langsung membuka handphone.

DafandraZav
Add back

Haleith
Males

Menjawab seperti itu, tapi tetap saja Zoe meng add back Zavi.

DafandraZav
Heh, Lo udah gue traktir ya

Haleith
Itu kan juga buat nebus kesalahan lo, hahaha

DafandraZav
Ya ga gitu, gue nraktir mah buat pdkt sama Lo sebenernya

Haleith
Hahaha percaya ga nih?

DafandraZav
Harus, tapi pura pura gatau aja ya

Haleith
Ah jangan pdkt sama gue deh

Zoe senyum senyum sendiri dibuatnya, hingga ayah menyadarinya dan menggodanya. "Senyum senyum sendiri nih"Zoe salah tingkah.
"Apasi yah"katanya.

"Em, ayah, bunda Zoe ke kamar dulu ya"tanpa menunggu jawaban Zoe berlalu ke kamarnya.

DafandraZav
Kenapa? Bebas dong

AlZoe [END]Where stories live. Discover now