2

255 29 28
                                    

Dua

Apakah pihak yang mencintai akan selalu tersakiti?

______Rara & Reyhan

-
-
Assalamualaikum,
Selamat siang,
Annyeong 🥀
Hai
-
-
-

WARNING!!!

Sebelum membaca budayakan Votte terlebih dahulu❤️❗❗❗

-
-
-
-

Happy reading 🥀

_____




Rara benar-benar kembali menemui Leoni yang tengah duduk di tepi lapangan indoor sembari membawa dua es-teh yang berada di dalam gelas plastik.

“Ini diminum.” ucap Rara duduk di samping Leoni yang langsung menerimanya.

“Duit dari mana? Katanya lo gak ada duit?” tanya Leoni.

Gadis yang menggerai rambutnya itu meringis “Dikasih Reyhan, tadinya mau Rara pake buat beli bolpoin. Tapi gak jadi, Rara haus.”

Leoni terkekeh “Reyhan yang ngasih atau lo yang minta?”

“Rara yang minta.” Rara meringis lalu meminum es-teh yang sudah ia beli.
Hanya ada mereka berdua di lapangan basket indoor itu, suasana terlihat sangat tenang dan hening setelah keduanya memutuskan untuk tidak berdialog.

“Ra.” panggil Leoni.

Rara menolehkan kepalanya menatap Leoni yang juga menatapnya “Hem? Kenapa?”

“Kenapa lo cinta banget sama Reyhan?”

Gadis yang memiliki kornea berwarna coklat itu tampak berfikir “Gak ada alasan buat Rara jatuh cinta sama Rey, kalo Rara bilang Rey baik, itu bukan alasan. Rey kan emang baik ke semua orang. Bukan sama Rara doang.”

Leoni menggeleng “Baik kata lo? Tiap hari di sakitin dan lo masih bilang dia baik ke lo?”

“Ck, mana ada Rey sakitin Rara? Rara gak ngerasa di sakitin kok. Cara baik Rey ke Rara aja yang sedikit berbeda.”

“Kalo gue suruh lo buat berhenti kejar Rey, lo mau?”

Rara menggeleng “Enggak.”

“Lo gak capek kejar cowok yang bahkan gak pernah liat lo sama sekali?”

“Sejak kapan Rey gak bisa ngeliat? Perasaan tadi mata Rey masih sehat-sehat aja. Terus kenapa Rara harus capek? Rara baik-baik aja kok.”

Gadis yang menguncir kuda rambutnya itu menepuk jidatnya. Ia lupa jika sahabat nya lah yang buta, bukan Reyhan!.

“Serah lo, pokoknya kalo Reyhan buat lo nangis gue bakal hajar tuh cowok!!”

Rara tersenyum lalu memeluk Leoni dari samping setelah meletakkan es-teh nya tepat disampingnya “Makasih ya Le, udah mau jadi sahabat Rara.”

“Ck, gue gerah Ra!” Leoni mencoba melepaskan pelukan erat Rara dari nya, usahanya berhasil.

Kini Rara kembali duduk seperti semula “Kalo Leoni, kenapa benci banget sama Amar?”

Leoni menggeleng lalu meminum es-tehnya beberapa tengguk “Gak tau, gue benci aja sama dia. Mungkin karena dia bandel dan sering buat onar.”

“Tapi Le, nakal nya Amar masih wajar. Amar masih dikategorikan murid baik. Amar jarang bolos dan gak pernah ikut tawuran, Amar juga jarang di panggil BK.”

Leoni merebahkan tubuhnya menatap langit-langit lapangan yang terlihat sangat tinggi “Ah, tau deh. Gue benci aja sama orang yang pura-pura dirinya baik-baik aja.”

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now