18

152 17 0
                                    


18

Aku rindu, sayangnya kamu sangat membenci kehadiran ku.

____Rara & Reyhan

-
-
-
-
-

Budayakan Votte dan comment ya manteman ♥️♥️🥰❤️❤️

______

Happy reading 🥀🥀

_____

Note : part belum di revisi tolong komen di bagian yang terdapat typo

Bukan Reyhan jika peduli dengan Rara, cowok itu tetap melanjutkan kegiatannya. Ia mulai menyalakan mesin motornya. Rara langsung menahan lengan Reyhan saat cowok itu hendak menjalankan motornya,

“Rey, Rara panggilin juga.” ucap Rara lalu tersenyum manis kearah Reyhan saat cowok itu mengalihkan wajahnya menatap Rara yang berdiri tepat di sampingnya. Reyhan membuka kaca helm full face yang sudah ia kenakan lalu mematikan mesin motornya.

“Apa?” tanyanya dengan nada malas.

Rara mengigit bibir bawahnya, bingung akan menjawab apa “Gak ada ap-”

“Ya udah minggir!”

“Ih, Rey jangan judes-judes.”

“MINGGIR RA!”

Suara Reyhan meninggi membuat Rara sedikit terkejut, padahal dibentak Reyhan adalah hal biasa bagi Rara. Tubuh Rara terhuyung kebelakang saat lengannya ditarik kebelakang oleh Rian.

“Cowok lo?” tanya Rian.

Reyhan terkekeh kecil “Bang, jangan gitu Rey gak seng-”

Ucapan Rara langsung terhenti saat Rian menatapnya tajam. Rara bahkan baru kali ini melihat tatapan itu.

Hanya sebentar karena Rian langsung memutuskan pandangannya, menatap Reyhan kembali dengan tatapan tak kalah tajam.

“Kalo iya, lo mau apa?” tanya Reyhan.

“Kalo lo cowok, seenggaknya jangan bentak cewek didepan umum!”

“Yang di bentak aja gak marah, lo siapa? Pacarnya?”

Rian mengepalkan tangannya hingga buku kukunya memutih “Gila lo! Lo tau, bahkan sadar kalo Rara cuma cinta sama elo bego! Dan lo dengan entengnya nuduh gue jadi pacarnya Rara?”

Suasana semakin menegang, Rian terus saja memegang lengan Rara agar tak ikut campur dan menyembunyikan tubuh mungil gadis itu dibelakang tubuh tegapnya

“Kenapa gak terima?” ucap Rian sembari turun dari motornya lalu berdiri tepat didepan Rian.

Meski Rian lebih tua dari Reyhan tapi jika ditanya tinggi siapa, jelas sekali tinggi Reyhan.

“Dia emang begitu, pagi sama siapa, siang ada lagi yang beda, sore? Je-”

Bugh,

Rara memekik kaget saat Rian tanpa aba-aba melepaskan genggamannya dan langsung meninju pipi Reyhan.

Reyhan yang tak siap dengan pukulan tiba-tiba dari Rian hampir terhuyung kebelakang jikalau tidak ada motor dibelakangnya.

“Bang?!” bentak Rara menatap Rian tajam lalu memegang lengan Reyhan cepat.

“Ck, jangan sentuh gue bitch!” bentak Reyhan sembari menghardik lengan Rara kasar.

“Kurang ajar lo!” sahut Rian hampir saja hendak kembali memukul Reyhan jika Rara tak menahan lengannya “Masih mau belain dia?” tanya Rian menatap Rara.

Rara & Reyhan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang