41

85 5 0
                                    


41

Assalamualaikum,
Selamat malam,
Salam sejahtera

Jangan lupa buat votte sebelum membaca ya❤️

Happy reading,

_____

Acara pemakaman selesai sekitar satu jam yang lalu. Sekarang, Rara tengah duduk dengan kepala yang menyandar di pundak Leoni.

Tepat di sebelah Rara duduk, Reyhan tengah memijit keningnya, cowok dengan rambut yang sedikit panjang itu terlihat sangat lelah.

Mereka, tengah berada di ruang tamu kediaman rumah Rara yang sudah tampak sepi karena para tetangga sudah pulang ke urmah tepat saat acara pemakaman selesai.

Angkasa, Reno, Amar, Rian, Tian juga disana. Cowok itu bahkan baru tiba beberapa jam yang lalu, Meski Dimas memiliki keyakinan yang berbeda, cowok itu juga datang dan duduk tepat di samping Angkasa.

Sunyi, bahkan tak ada yang berani memulai pembicaraan. Rara juga lebih memilih diam dan enggan mengucapkan satu katapun.

Gadis itu tampak sangat lesu, rambutnya yang selalu terlihat rapih kini terlihat sangat kucel.

Matanya terlihat sayu dan bibir yang senantiasa tersenyum itu kini terkatup terlihat pucat “Ra, laper gak? Gue temenin makan yuk.” ucap Leoni setelah perdebatan panjang dengan dirinya sendiri.

Rara menggeleng pelan “Gak mau, Rara kangen mama.” ucapnya lirih dengan mata yang kembali berembun.

“Iya gue tau, tapi lo juga butuh makan Ra. Kasian sama lambung elo, nanti kalo lo sakit mama lo sedih disana.”

Gadis yang masih mengenakan dress lengan panjang berwarna hitam itu menegakkan tubuhnya, Reyhan juga langsung menegakkan tubuhnya saar ekor matanya melihat gadisnya.

“Mau makan apa Ra? Gue beliin, apapun yang lo mau gue beliin.” ucap Reyhan.

“Gak perlu, Rara gak laper.”

Reyhan menghela nafasnya, semua pandangan orang yang duduk di ruang tamu itu tertuju pada Rara “Laper atau enggak, kamu harus makan. Lo belum makan atau minum sama sekali setelah dari Bandung, tubuh lo juga pasti capek.” sahut Reyhan.

“Rey.” Panggil Rara tanpa mengalihkan pandangannya.

Cowok yang masih mengenakan kemeja polos warna hitam itu menatap wajah Rara dari samping “Kenapa Ra? Mau makan?” tanya Reyhan.

Rara kembali menggeleng pelan “Bang Ringgo gak kesini?”

Reno langsung menegakkan duduknya, cowok itu menatap Rara tak percaya gadis itu akan menannyakan hal yang sangat membuat beberapa orang langsung naik darah “Ngapain tanya gitu?” ujar Reno.

Angkasa langsung bangkit dari duduknya bersamaan dengan seorang laki-laki berambut tak terlalu panjang yang tanpa permisi berjalan cepat memasuki rumah duka. Reyhan juga ikut bangkit dari duduknya.

Semua orang yang berada di sana menatap laki-laki itu dengan tatapan tak suka “ANJING LO!!” bentaknya lalu tanpa aba-aba langsung melempar helm yang sedari tadi berada di tangannya kearah Rara.

Dengan sigap, Reyhan yang duduk di samping Rara langsung menghalangi tubuh Rara menggunakan tubuhnya.

Angkasa juga melakukan hal yang sama, cowok itu langsung berdiri tepat didepan Reyhan.

Hingga helm itu mengenai punggung Angkasa “RINGGO!” bentak Reno menarik tubuh Ringgo kebelakang agar tak mendekati Rara.

Semua orang yang berada di sana langsung bangkit dari duduknya, kecuali Rara dan Leoni.

Rara & Reyhan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang