22

185 18 2
                                    

22

Aku tidak dalam baik-baik saja, aku merasa semuanya sangat membuatku frustasi.

____sellaselly12

Jangan lupa vote dan komen ya sayang,

Maaf udah lama ga update giliran update cuma satu part.

Happy reading

Jika menemukan typo sekecil apapun harap langsung komen ya.

Aku sayang kalian❤️

________

Rara turun dari motor Reyhan, setelah dari perpustakaan, Reyhan langsung mengantar Rara pulang.

,Gadis yang masih berbalut seragam SMA nya itu melepaskan helm yang sedari tadi ia pakai.

Lalu memberikannya kepada Reyhan yang tengah sibuk dengan ranselnya.

“Rey cari apa?” tanya Rara menatap cowok itu berharap ucapannya di jawab oleh Reyhan.

Dahi Rara mengkerut, alisnya bertaut saat Reyhan tiba-tiba menyodorkan dua buah buku paket kearah Rara “Buku paket?” ucap Rara.

Reyhan berdecak lalu langsung mengambil helm yang masih berada di tangan Rara, lalu menggiring tangan mungil Chaca agar menerima buku paket yang ia sodorkan.

“Dibaca!”

“Rey nyuruh Rara baca buku paket?” tanya Rara dengan mata yang menatap tak suka kearah buku paket yang sudah berada di tangannya.

“Lo kira gue kasih lo buku buat apaan? Ganjal pintu?”

Rara tertawa renyah “Rey lu-”

“Gak usah ketawa, gue gak bercanda!” sentaknya sukses membuat Rara langsung melunturkan wajah bahagianya “Bentar lagi ujian, dibaca! Lo mau gak lulus SMA!”

“Ih do’a nya jangan gitu dong! Se-bego begonya Rara, Rara masih pengen lulus SMA.”

Reyhan memutar bola matanya malas “Makannya belajar, gak ada hal yang bisa lo dapetin cuma dengan membalik telapak tangan!”

“Ta-”

Ucapan Rara terhenti saat Reyhan tiba-tiba mengelus pucuk kepalanya lembut, Rara berdiri mematung menatap wajah Reyhan yang menampakkan senyum tipis dibibir cowok itu.

“Rambut lo kotor!” ucapnya dengan tatapan tajam miliknya.

Malu, itu yang Rara rasakan saat ini. Tunggu! Bukannya Rara sudah tak memiliki rasa malu?.

Gadis itu langsung mendelik “Rara udah shampo an kok, helm punya Rian kali yang kotor.”

Reyhan menganggukkan beberapa kali, lalu menyalakan mesin motornya lagi. Menatap Rara yang tengah menepuk-nepuk rambutnya

“Gue gak tanya.” ucap Reyhan lalu langsung mengemudikan motornya menuju rumah yang tepat berada di samping rumah Rara.

Gadis dengan dua buah buku paket di tangannya itu hanya mengedipkan beberapa kali matanya bingung, Rara tak mendengar dengan jelas apa yang di ucapkan Reyhan tadi, suara motor cowok itu memang bisa membuah manusia bolot seketika.

Setelah Reyhan tak terlihat, Rara membalikkan badannya. Menatap kediamannya yang selalu sepi setiap harinya.

Rara juga sudah terbiasa akan hal itu. Lagi pula Rara memang lebih menyukai kesunyian daripada ramai.

Dengan wajah cerianya, ia memasuki rumah yang sudah ia huni selama lima belas tahun itu, Rara tersenyum tipis saat benar-benar tak ada orang didalam rumahnya. Bahkan suara detik jam terdengar begitu jelas.

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now