33

109 11 2
                                    


33

Assalamualaikum
Salam sejahtera
Selamat pagi,

Hari ini, up lagi nih. Xixixi

Gass langsung baca aja ya kawanku,,

Jangan lupa sebelum membaca tolong VOTTE dulu ya

Typo masih banyak, diharap beri komentar jika menemukan typo.

Happy reading 🥀🥀





Hari ini, tepat hari pertama OSPEK bagi Rara dan calom mahasiswa baru lainnya, dan sialnya Rara bangun kesiangan.

Tadi malam ia maraton menonton Drama, dan lebih sialnya lagi tempat tinggalnya berjarak cukup jauh dari kampus.

Berkali-kali Rara melihat jam di pergelangan tangannya, gadi situ benar-benar panik. Bus atau angkutan umum lainnya juga tak kunjung datang.

Disana, sebuah halte yang jaraknya tak terlalu jauh dari aparteman Rara tak sendirian. Ada beberapa ibu-ibu dan pelajar yang tengah menunggu angkutan umum juga.

Suara derum motor yang terdengar sangat bising membuat beberapa orang langsung menatap si pengendara yang berhenti tepat di depan Rara.

Gadis itu mengkerutkan keningnya bingung, hanya sesaat. Karena detik berikutnya, Rara membulatkan matanya dan meremas jaket yang tengah ia kenakan setelah cowok itu membuka kaca helm full face yang cowok itu kenakan.

“Naik!” perintahnya menatap Rara tajam, tanpa sadar Rara memundurkan langkahnya.

“Ra! Gak perlu takut, gue gak akan gigit elo! Ayo cepet!”

Pelan, Rara menggelengkan kepalanya pelan dengan mata menatap laki-laki yang usianya tujuh tahun lebih tua darinya.

Cowok yang memakai kaos polos berwarna hitam itu juga menatap Rara tanpa ekspreksi.

Baru saja cowok itu hendak turun, sebuah bus datang membuat Rara langsung buru-buru menghampiri bus bersama beberapa orang yang tadi juga tengah menunggu kedatangan bus.

Terlihat dengan jelas, cowok itu menahan kesalnya. Seperti dugaan Rayhan, Rara akan bertemu dengan cowok itu.

Cowok yang selama ini ia hindari. Cowok yang membuat hidupnya hampir berakhir.

Dia Ringgo, cowok masa lalu Rara yang seharusnya sudah melupakan Rara. Siapa yang sangka, cowok itu benar-benar tak melupakan gadis itu.

Rara duduk di samping jendela yang sengaja ia buka lembar hingga rambutnya tertiup angin.

Menatap kosong jalanan, banyak kendaraan berlalu lalang dan suara klakson dan kedaraan yang terdengar dengan jeals di telinga Rara. Beberapa kali bus berhenti di beberapa halte untuk menjemput penumpang.

Rara lebih memilih telat ke kampus daripada harus menerima tawaran dari cowok yang sudah merebut kebahagiaanya dulu.

Matanya membulat saat suara yang beberapa menit lalu ia dengar kini indra pendengarnya kembali mendnegarnya dengan jelas.

“RA! GUE TUNGGU DI KAMPUS! GUE CUMA PENGEN NGOMONG SAMA ELO!” jeritnya sembari membagi fokus mengendarai motornya.

Rara tak menjawab, gadis itu lebih memilih menutup jendela lalu membuang muka kearag lain.

Jujur saja, Rara tak terlalu membenci Ringgo. Karena pada kenyataanya, cowok itu adalah bagian dari masa lalunya.

Hanya saja Rara belum siap menerima kenyataan bahwa dirinya tak bisa benar-benar bahagia.

Sampai kapanpun Rara akan terikat dengan masa lalunya yang sangat membuatnya ingin mengakhiri hidupnya.

Dua puluh menit, Rara sampai di depan kampus. Untung saja gadis itu tak terlambat karena masih banyak calon mahasiswa yang berlalu lalang.  Rara turun dari bus sembari membawa beberapa barang bawaannya.

Seperti yang diucapkan Ringgo, cowok itu duduk di atas motornya tepat di samping gerbang.

Rara melirik sekilas lalu lebih memilik membuang muka, mata yang seperti elang langsung menangkap sosok Rara yang terang-terangan tengah menghindarinya.

Ringgo tersenyum miring lalu turun dari motornya. Berlari kecil menghampiri Rara yang sudah memasuki area kampus.

Gadis itu juga berlari kecil menyadari jika Ringgo berusaha mengejarnya.
Untuk ke berapa kalinya dalam hari ini, Rara membulatkan matanya saat lengan atasnya ditarik ke belakang dengan tarikan yang cukup membuat lengannya sakit.

Reflek Rara menjatuhkan barang bawaanya membuat beberapa pasang mata langsung menatapnya dengan tatapan tanpa arti.

“Ck, ngapain sih ngehindar! Lo tuh gak bisa ngehindarin gue!” ucapnya tepat didepan Rara.

Nafas Rara memburu, matanya mulai berkaca-kaca saat melihat wajah Ringgo dari jarak sedekat ini “Gimana hidup di Jakarta. Udah gue bilang, kemana pun lo pergi. Lo akan kembali ke sini!”

“Bang, gue mohon banget sama elo. Jangan ganggu Rara, Rara capek.”

“Setelah lo ngerebut segalanya dari gue? Gak semudah itu, gue gak akan lepasin lo!”

Cekalan tangan Ringgo terlepas saat lengan Rara ditarik oleh seorang cowok bertubuh tinggi yang cukup familiar bagi gadis bertubuh mungil itu “Lepasin Rara!” ucapnya penuh penekanan.

Rara menatap cowok yang kini menggenggam lengannya “Angkasa?” ujar Rara dengan nada terkejut.

“Pacar?” ucap Ringgo

“Ya, gue pacar Rara! Gue yang akan jagain dia disini! Jadi, lo gak punya kesempatan buat gangguin cewek gue!”

Ringgo terkekeh “Kita lihat saja nanti” sahutnya lalu melenggos pergi saat seorang satpam hendak menghampirinya.

Angkasa langsung melepaskan genggamannya dari lengan Rara “Lengan lo sakit?”

Gadis yang tingginya hanya sebatas dada Angkasa itu menggeleng pelan.

“Angkasa kok disini?”

Bukannya menjawab, Angkasa tersenyum kecil lalu langsung mengambil barang-barang Rara yang tadi sempat gadis itu jatuhkan.

“Gue diterima disini. Lo ambil jurusan apa?”

Tentu saja Rara juga langsung membantu Angkasa mengambil beberapa barangnya “Rara ambil Management.”

“Sama, ayo langsung ke aula. Bnetar lagi telat.” sahut Angkasa lalu berjalan mendahului Rara. Dengan langkah pelan Rara mengikuti Angkasa dari belakang.

Jujur saja, Rara tak benar-benar mengenal Angkasa. Gadis itu hanya kenal nama, selebihnya Rara tak begitu mengenal Angkasa.

Di sekolah mereka juga jarang bertemu. Rara yang berurusan IPS memang sangat jarang bertemu dengan anak jurusan Bahasa.

Meski begitu, Angkasa adalah tipikal anak yang cukup baik. Di sekolah, bahkan cowok itu memiliki segudang prestasi.

Oh iya, jangan lupakan fakta bahwa cowok itu adalah salah satu most wanted SMA Tunas Bangsa.

_____

.

Part ini segini dulu,
Maaf kalo pendek.
Bahkan part ini gak ada 1k kata.

Xixixi,,

Abis emang ada nya segini.

Ya udah deh, langsung next chapter aja kali ya..

Happy Selasa day🙄

Jepara, 10 Agustus 2021
Selasa pagi yang cukup dingin,
09.27

See you next part

Salman
@sellaselly12

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now