34

135 17 15
                                    

34

Hai
Assalamualaikum,
Salam sejahtera,
Selamat pagi,

Pagi Selasa,
Double up nih!!
Padahal semalam juga udah triple update,

Gak nyangka ya udah part 34 aja nih,, xixixi

Langsung baca aja yok!!

Happy reading

Votte sebelum baca, beri komentar jika menemukan typo!!



Bosan, Rara benar-benar bosan kali ini. Gadis itu tengah mendengarkan musik lewat aerofon yang terhubung dengan ponselnya. Menaruk kepalanya di atas buku yang seharusnya ia baca.

Rara, sekarang ini tengah berada di perpustakaan. Niatnya ingin membaca beberapa atau setidaknya satu buku, tapi baru saja satu menit membaca, kepalanya terasa sangat pusing.

Gadis itu lebih memilih untuk mengistirahatkan otaknya, katakan saja Rara memang tipikal manusia termalas.

Meskipun besok ujian pun Rara enggan belajar, gadis itu lebih memilih insting daripada melakukan hal yang tak ia sukai, belajar salah satunya.

Rara menegakkan kepalanya saat seseorang duduk didepannya, gadis itu langsung melepaskan aerofonnya, menaruhnya di meja.

“Angkasa.” ucapnya saat melihat cowok berparas tampan itu duduk tepat di depan Rara.

“Loh gak tidur Ra? Gue kira tadi lo tidur.”

“Rara cuma mejamin mata, Angkasa kesini mau ngapain?”

Angkasa terkekeh “Mau makan Ra.” ucapnya.

Rara mengkerutkan keningnya “Kalo begitu Angkasa salah tempat, perpustakaan itu buat belajar, bukan tempat buat makan.”

“Bercanda Ra, lo ngapain disini?”

“Berak.”

Angkasa langsung terkekeh geli, melihat ekspreksi Rara yang tak bisa ia baca. Dari banyaknya orang yang Angkasa jumpai, hanya Rara yang tak bsia ia baca ekspreksi nya.

Terkadang gadis itu menampilkan wajah yang sangat bahagia, seperdetik kemudian ia menangis tanpa suara, memeluk tubuh mungilnya sendiri.

“Laper gak Ra?”

“Mau ngajakin Rara makan bareng?”

“Tadinya sih iya.”

“Terus sekarang?”

“Emangnya lo mau?”

Rara tersenyum “Angkasa yang bayarin?”

Lagi-lagi Angkasa terkekeh hanya dengan beberapa kata yang keluar dari mulut gadis yang sangat ia cintai itu.

Hingga detik ini, tak ada satupun orang yang tau tentang perasaanya. Angkasa benar-benar menyimpannya untuk dirinya sendiri.

Angkasa mengangguk “Iya, terserah elo mau makan apa.”

Mata gadis itu langsung membinar “Beneran? Wah banyak duit ya?”

“Enggak, tapi buat lo kenyak kayaknya cukup.” sahutny allau terkekeh setelahnya.

Rara langsung membereskan buku-bukunya dan peralatan tulisnya. Gadis itu juga memasukkan ponselnya kedalam ransel berukuran sedang miliknya.

Bangkit dari duduknya bersamaan dengan Angkasa yang juga sudah berdiri.

“Mau makan di mana Ra?” tanya Angkasa berjalan di samping Rara.

Rara mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Angkasa “Kantin gimana? Angkasa mau?”

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now