11

166 20 18
                                    

11

Harusnya aku masih bisa baik-baik saja.

______Rara & Reyhan

-
-
-
BUDAYAKAN Votte sebelum membaca dan comment setelah membaca ❤️ karena itu bentuk semangat dari kalian untuk aku🥀🥀❤️

--
--
--

Happy reading 🥀🥀
_______


Note : typo masih bertebaran, dimohon untuk segera berkomentar saat menemukan Typo dalam bentuk apapun!!
_______




Gadis yang masih memejamkan matanya itu sedikit terganggu saat merasakan ada sebuah tangan membelai pucuk kepalanya.

Matanya perlahan terbuka, bibirnya tersenyum simpul saat melihat sosok yang sangat ia rindukan tengah duduk di tepi tempat tidur yang hanya muat satu orang milik Rara.

“Anak mama udah makan belum?” tanya wanita dengan senyum yang menghiasi wajah tanpa make up itu.

Rara melirik kearah jam baker berwarna kuning di atas nakas tepat di samping tempat tidrunya.

“Katanya mama pulang nanti sore? Ini baru jam dua, kok udah pulang?” tanya Rara lalu berusaha mendudukkan tubuhnya.

Linda terkekeh “Mamanya pulang cepet kok gak suka? Kamu ini.”

“Bukannya gak suka, gak biasa aja. Tumben, mama gak papa ‘kan?”

“Tentu, mama akan selalu baik-baik aja selagi anak mama juga baik-baik aja."

Rara tersenyum lebar "Rara juga bakalan selalu baik-baik aja kalo mama juga baik-baik aja." Sahut Rara.

Linda, wanita yang menguncir asal rambutnya itu menghela nafasnya berat "Rara udah makan belum?"

"Tadi pagi Rara makan sua kali, jadi Rara belum laper."

"Mama masakin mau?"

Gadis yang kini akan genap berusia 17 tahun itu mengembangkan senyum di bibirnya "Mau, Rara udah kangen banget di masakin mama."

"Mama juga udah kangen banget pengen masak buat kamu." Sahutnya di akhiri kekehan, Rara juga ikut terkekeh kecil.

"Ya udah mama mau bersih-bersih badan dulu, kamu lanjut tidur aja. Nanti kalo mama udah selesai masak, mama bangunin kamu." Lanjut Linda.

Mengangguk sebagai jawaban, Rara kembali tersenyum simpul. Menatap wajah lelah wanita yang sudah berkepala 4 itu.

Tangan Linda kembali membelai pucuk kepala Rara, jujur saja ia merasa bersalah karena selalu meninggalkan Rara sendirian dirumah.

Meski Rara tak pernah merasa keberatan, tapi tetap saja. Linda tak bisa seperti ibu teman-teman Rara yang selalu ada untuk anaknya.

“Iya, Rara juga masih ngantuk. Tadi pagi joging, kaki Rara jadi kerasa capek banget.”

Linda mengangguk menatap anak semata wayangnya yang kini sudah kembali membaringkan tubuhnya.

Wanita itumenarik selimut bermotif daun milik Rara hingga sebatas dada gadis itu.

Gadis yang memakai bandana karakter itu benar-benar kembali memejamkan matanya, Linda tersenyum simpul lalu bangkit dari duduknya. Kembali melangkah pelan keluar dari kamar Rara yang tak terlalu luas.

Kamar yang didalamnya banyak sekali pernak-pernik, novel, komik dan beberapa boneka karakter.

Rara memang tak terlalu suka dengan ruangan yang luas, makannya kamar milik gadis itu tak terlalu luas.

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now