4

203 26 14
                                    


4

Kalo kamu memilih membenci diriku, tak apa. Karena aku lah yang akan memilih tetap mencintaimu.

_______Rara & Reyhan

-
-
-
-
PERINGATAN!!!!

Budayakan Votte sebelum membaca,
Lalu beri komentar setelah selesai membaca :o

-
-
-
-

Happy reading 🥀🥀
__________

-
-
-
-
-

Note : Segera beri komentar saat menemukan sekecil apapun typo!.

________

Setelah bel panjang berbunyi beberapa menit yang lalu, semua murid SMA Tunas Bangsa langsung keluar dari kelasnya untuk sekedar menghilangkan penat.

Tapi, berbeda dengan murid yang gila nilai, mereka kebanyakan akan berada di ruang kelas mereka masing-masing atau berada di perpustakaan.

Kantin adalah tempat terbaik setelah bergulat dengan buku dan materi yang sangat membuat kepala terasa pening, terlebih Rara.

Gadis itu sangat ingin mengutuk guru Matematika nya yang tiba-tiba mengadakan ulangan dadakan. Menyebalkan.

Rara pasrah dengan nilainya, belajar saja Rara hanya mampu mendapat nilai tujuh puluh, apalagi ini tak belajar sama sekali?, Rara benar-benar pasrah.

Berbeda dnegan Leoni, sahabatnya itu salah satu siswi pandai dikelas.

Leoni selalu mendapat peringkat lima besar dikelas, sedangkan Rara berada di urutan kelima dari bawah.

"Muka nya biasa aja kali Ra." ucap Leoni sembari meminum es jeruk yang beberapa menit yang lalu ia beli bersama Rara.

"Rara pusing banget, Rara butuh Rey!" ucapnya. Untung saja keadaan kantin cukup ramai dan berisik, jadi suara Rara tak terlalu didengar banyak orang.

Leoni memutar bola matanya malas "Orang normal kalo pusing butuhnya obat, sedangkan lo? Pusing malah butuh Reyhan, lo pikir Reyhan dokter yang bisa ngasih lo obat?"

Rara menopang kepalanya, gadis yang menguncir satu rambutnya itu menghela nafasnya berat.

"Selain penyemangat bagi Rara, Rey juga mampu buat Rara sehat dalam waktu beberapa detik. Cukup liat muka Rey, Rara yakin Rara gak akan sakit kepala lagi."

Leoni menggelengkan kepalanya lalu memasukkan siomay kedalam mulutnya "Gila beneran lo lama-lama!" dengus Leoni sembari mengunyah siomaynya.

Rara menegakkan tubuhnya, lalu menganggukkan kepalanya "Iya Rara kayaknya udah gila." ucapnya lalu menarik gelas berisi es jeruk yang berada tak jauh darinya.

"Buka mulut!" pinta Leoni sembari menyuapkan satu suapan siomay kearah Rara.

Rara langsung membuka mulutnya setelah meminum es jeruknya hingga hanya tersisa setengah gelas.

"Oh iya, Leoni dianter pak Supri atau naik motor sendiri?" tanya Rara, Leoni yang tengah fokus memakan siomay nya itu menatap sahabatnya.

"Naik motor dong." sahutnya.

Rara tersenyum setelah mendengar ucapan Leoni tadi "Tumben? Emang tante Firda gak ngelarang Leoni?"

Firda--Mama Leoni.

"Enggak, pak Supri pulang kampung, anaknya sakit di kampung. Bokap gue lagi gak dirumah, dan lo tau 'kan kalo nyokap gue gak bisa bawa kendaraan. Yakali gue jalan kaki ke sekolah."

Rara & Reyhan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang