25

148 10 0
                                    


25

Ternyata benar, dewasa sangat melelahkan. Aku berkali-kali ingin menyerah dan berfikir untuk mengakhiri semuanya.

sellaselly12

Update lagi lagi lagi dan lagi, sampe puas!!

Gatau mau ngetik apa lagi,

Pokoknya cuss baca aja yok

Jangan lupa vottment dulu kalo mau baca biar bahagia dikit aku nya.

Happy reading

Kalo Nemu typo langsung komen aja ya❤️

_______

“Ra, Reyhan berantem di lapangan.” Jerit Vino seperdetik saat dirinya memasuki ruang kelas.

Mata Rara mengerjap beberapa kali, sedikit tak percaya dengan ucapan Vino barusan, sama halnya dengan Leoni yang duduk di sampingnya.

Sebenarnya mereka berdua tengah membicarakan masa depan yang mungkinakan jarang bertemu bagi keduanya.

Setelah dari rooftop, Rara langsung kekelas untuk menemui Leoni, seperti biasa, gadis yang sedikit tomboy itu tak ingin banyak tau.

Rara yakin sebenarnya Leoni penasaran, hanya saja gadis itu selalu mengurungkan niatnya untuk bertanya apa yang telah terjadi barusan.

Banyak alasan kenapa Leoni melakukan hal itu, dan Rara yakin itu memang hal yang terbaik bagi dirinya.

“Vino gak usah bercanda, sebenar lagi kan kita ada acara di lapangan. Masa iya Rey berantem di lapangan, lagian berantem sama siapa juga?”

“Ck, gue gak bohong, bahkan pak Mulyo gak bisa lerai mereka. Rey berantem sama Tian!”

Keduanya, Rara dan Leoni langsung berdiri tegak dengan sedikit hentakan.

Mereka berdua memang bersahabat, tapi tak terlalu dekat. Dulu waktu SMP keduanya pernah berkelahi hingga babak belur, bahkan keduanya di opnam di rumah sakit selaam seminggu.

Reyhan sangat pandai bela diri, ia menguasi dua ilmu bela diri. Sedangan Tian adalah atlit taekwondo.

Bahkan cowok itu pernah mengikuti perlombaan beberapa kali, meski hasilnya tak selalu menang.

“Ra, cepet kelapangan. Cuma lo yang bisa hentiin Reyhan! Mereka gak akan selesai sebelum salah satu dari mereka pingsan! Lo tau itu ‘kan?!” lanjut Vino.

Rara mengangguk, baru saja hendak melangkah. Tangannya di tahan oleh Leoni “Jangan! Ikuti ucapan gue kali ini! Air mata lo bahkan belum kering dan lo mau bikin air mata lo keluar sia-sia lagi?!”

“Le-”

“Gue tau yang lagi berjuang sama maut di lapangan itu Reyhan! Gue mohon sama elo Ra, jangan turun! Gue gak mau lo sakit hati lagi! Gue yang liat aja udah capek!”

Perlahan, Rara melepaskan genggaman tangan Leoni pelan sembari menatap mata gadis itu.

“Maaf Le, Rara janji gak bakal nangis.” ucapnya lalu berjalan menjauh setelah melepaskan genggaman tangan Leoni.

“Rara gak lama kok.” ucap Rara seblum benar-benar pergi.

Leoni mengacak rambutnya kesal melihat sahabatnya yang berjalan keluar dari ruang kelas.

Banyak yang mendengar ucapan keduanya, mereka hampir bodoh amat. Tentu saja karena Rara dan Loeni sudah sangat sering berdebat, mungkin mereka sudah terbiasa akan hal itu.

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now