6

163 20 15
                                    


6

Aku yang memutuskan untuk tetap mencintaimu. Sakit hati atau tidak, itu urusan ku.

______Rara & Reyhan

-
-
-
-

Budayakan Votte sebelum membaca dan komentar setelah membaca ❤️

______________

-
-
-

Note : segera komentar saat menemukan typo sekecil apapun!!

__________




Suasana koridor memang cukup ramai, mungkin karena waktunya istirahat kedua yang tengah berlangsung.

Tak sampai lima menit, kini keduanya telah sampai tepat didepan kelasnya yang seperti biasa, selalu ramai.

Ada yang bergosip ria, ada juga yang makan, ada yang tengah adu panco, bermain game online dan beberapa siswa yang tertidur dengan posisinya masing-masing.

Rara berjalan santai memasuki kelasnya, sama halnya dengan Leoni yang berjalan dibelakangnya “Aduh” Rara reflek memegang pundaknya yang tersenggol oleh Vino.

Vino menatap Rara merasa bersalah, mungkin “Sorry Ra, gue gak liat ada lo.”

“Punya mata gak lo?! gak liat ada orang lagi jalan?!” Leoni langsung maju satu langkah hingga kini tepat didepan Vino yang juga menatapnya.

“Iya, gue salah. Udah minta maaf juga.” sahut Vino.

Leoni mengangguk “Ck, lain kali mata gunain! Jangan cuma pake kaki!”

Vino menaikkan sebelah alisnya lalu langsung berjalan melewati keduanya santai “Sehari aja Leoni gak emosi. Bisa?”

Gadis yang memakai celana trening itu menggidikkan bahunya, berjalan meninggalkan Rara yang berdecak karena ucapannya tak dibalas olehnya “Leoni! Kok gak jawab Rara sih?!” tanya Rara sambil berlari kecil mengikuti sahabatnya.

Rara duduk disebelah Leoni yang sibuk bermain ponselnya, Rara menompang kepalanya di kedua tangannya yang ia jadikan tumpuan “Le, nanti pulang sekolah jadi gak?” tanya Rara terdengar lesu.

Leoni enggan mengalihkan pandangannya dari layar ponsel yang tengah ia mainkan “Nanti malem aja giaman Ra? Besok weekend.” Rara mengangguk antusias.

Rara menegakkan kepalanya saat seseorang menepuk pundak sebelah kirinya “Eh, Septi?” ucap Rara setelah menegakkan tubuhnya, lalu membalikkan tubuhnya, menatap seorang gadis cantik yang duduk tepat dibelakangnya.

“Gue punya peniti, bisa lo pake buat lengan seregam lo. Lengan atas lo keliatan, gue liat lo gak nyaman.” jelasnya sembari menyodorkan dua buah peniti.

Senyum lebar langsung tampak diwajah Rara “Makasih banyak ya.” Rara menerima dua buah peniti itu.

Seperdetik kemudian Septi langsung kembali memebaca sebuah buku tebal tepat didepannya setelah mengucapkan kata ‘sama-sama

Rara kembali membalikkan badanya, menarik lengan Leoni yang tengah bermain ponselnya, gadis yang menguncir satu rambutnya itu mendengus menatap Rara dengan tatapan malas “Apa sih Ra? Gue lagi stalking doi tau!” ucapnya kesal.

“Ini, pakein.” pinta Rara menyodorkan dua buah peniti itu kehadapan Leoni.

Leoni yang melihatnya langsung menaruh ponselnya lalu mengambil dua buah peniti dari telapak tangan Rara “Dapet dari mana Ra?”

“Dikasih Septi.”

Setelah mendengar jawaban dari Rara, Leoni langsung memasangkan peniti itu ke bagian seragam yang robek.

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now