7

158 20 15
                                    


7

Aku tak pernah menyesal karena mencintaimu lebih dulu, karena kenyataannya aku memang benar-benar mencintai dirimu.

_____ Rara & Reyhan

-
-
-
-

Budayakan Votte dan komen ya manteman :)

Hai, assalamualaikum
Selamat pagi ❤️
Apa kabar semuanya?🥀

_______

Happy reading 🥀🥀❤️

-
-
-
-

_______

Note : Segera Komentar jika menemukan typo sekecil apapun!!



Malam ini, Leoni benar-benar datang ke rumah Rara menggunakan motor miliknya.

Rara yang sudah tau akan kedatangan Leoni langsung bergegas mengganti pakaiannya. Tak lama, hanya lima menitan.

Gadis yang menggereai rambutnya itu mengenakan hoddie berwarna kuning dan rok model payung sebatas lutut berwarna hitam.

Sedangkan Leoni, gadis yang memiliki sifat tomboy itu mengenakan jaket denim dan sebuah celana berwarna hitam.

“Mama lo dimana?” tanya Leoni saat Rara tiba di hadapannya setelah mengganti pakaiannya.

“Di rumah sakit, ada operasi katanya.” sahutnya.

Leoni mengangguk paham “Lo udah pamit?”

“Belum, nanti mampir sebentar di rumah sakit boleh? “

“Oke, mau berangkat sekarang?”
Rara yang duduk di samping Leoni hanya mengangguk menyetujui ucapan Leoni barusan.

“Iya, kalo nnati keburu malem. Dingin.”

“Ya udah ayo.” Leoni bangkit dari duduk nya lalu berjalan santai keluar rumah yang bernuansa cream itu, diekori Rara yang berjalan dibelakangnya.

Setelah mengunci pintu rumahnya, Rara langsung menyimpan kunci itu dibawah vas bunga seperti biasanya.

Lalu, menyipitkan matanya saat meihat kerumah Reyhan. Rumah yang biasanya terlihat sunyi itu kini terlihat ramai.

Ada dua mobil yang terparkir di luar pagar dan beberapa motor yang terparkir dihalaman.

Mungkin teman orang tua Reyhan atau teman kelas cowok itu “Ra, kenapa?” tanya Leoni.

Rara menggelengkan kepalanya “Gak papa, ayo.” Kta Rara sembari berjalan kearah Leoni yang sudah duduk di atas motornya.

“Lo gak lupa bawa duit ‘kan?”

Terlihat Rraa memutar bola matanya malas lalu menghembuskan nafasnya kasar, mengambil sebuah helm ditaruh dikaca sepion oleh Leoni “Enggak dong.” sahutnya.

Setelah Rara duduk di boncengan, Leoni langsung menjalankan motornya keluar dari rumah Rara.

“Setelah ke rumah sakit, langsung ke pasar malam aja gimana Ra?”

“Hah?” Sahut Rara benar-benar tak mendengar apa yang diucapkan Leoni lantaran suara bising dari kendaraan yang memang kali ini jalnaan cukup ramai. Mungkin karena malam weekend.

Leoni memutar bola matanya malas.

“Ck, gak jadi.”

“Oh, iya.” Setelahnya mereka berdua memilih sibuk dengan pikirannya masing-masing, dan hanya suara bising dari kendaraan lain.

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now