24

135 13 0
                                    


24

Aku tidak dalam kondisi baik-baik saja, seseorang tolong aku!

sellaselly12

Nahkan update lagi,
Gini aku tuh kalo lagi kumat ya update, kalo lagi males ya males banget.

Sampe ngetik aja 1k kata bisa sampe dua hari.

Tapi kalo lagi semangat, 4k aja bisa sehari doang. Ampun deh,

Tolong kasih tau ngilangin males tuh gimana!!!



Happy reading

Semoga suka,...

Oh iya, sebelum membaca tolong VOTTE dulu ya :)

Jika menemukan typo, segera komen!!!

______

Baru saja Rara melangkahkan kakinya satu kali, Reyhan langsung menarik lengannya lalu menyeretnya agar berjalan cepat mengikuti dirinya.


“REY! GILA LO!” Jerit Leoni, jika bukan karena Amar menahan lengannya, Leoni sudah berlari mengejar Reyhan.

Banyak pasang mata yang melihat Reyhan tengah menyeret Rara kasar, gadis beranbut hitam itu tak memberontak atau sekedar mengatakan bahwa pergelangan tangannya terasa sakit.

Berkali-kali Rara hendak tersungkur saat kakinya tersandung anak tangga, Reyhan tak peduli, cowok itu terus menyeret Rara untuk terus mengikutinya.

Bibirnya ia gigit, Rara benar-benar takut saat Reyhan tengah emosi seperti saat ini.

Reyhan menendang pintu rufftop, lalu mendorong tubuh Rara hingga tersungkur “Akh, sakit Rey!”

Reyhan tersenyum miring sembari menutup pintu rooftop, mengambil kursi dan meletakkannya tepat didepan pintu.

Rara bangkit dari tersungkurnya lalu menepuk-nepuk rok nya yang kotor.

“Rey kenapa? Rara ada salah?” ucapnya menahan tangis.

Telapak tangannya mengeluarkan sedikit darah, mungkin karena tadi sempat bergesekan dengan lantai rooftop yang kasar “Rey, Rara gak suka Rey kasar kaya gini!” ucap Rara menahan tangisnya.

Reyhan melangkah mendekat kearah Rara lalu mendorong kepala gadis itu hingga Rara memundurkan langkahnya “Lo itu orang ter bodoh yang gue temui!”

“Rey, sakit!” ucap Rara dengan mata berkaca-kaca.

Reyhan yang melihatnya hanya tertawa renyah “Gue gak peduli!”

Gadis yang menggerai rambutnya itu mengigit bibir bawahnya agar air matanya tak menetes. Seminggu ia tak bertemu Reyhan, dan kali ini cowok itu benar-benar telah berubah.

Sosok yang dingin kin berubah menjadi sosok yang banyak bicara. Rara memang merindukan Reyhan akhir-akhir ini, tapi yang ia rindukan bukan sosok Reyhan yang sedang berada di depannya itu.

“Siapa yang nyuruh lo daftar kuliah di Bandung?!”

Rara diam, gadis itu benar-benar bungkam dengan kepala yang ia tundukan.

"SIAPA YANG NYURUH! JAWAB RA! JAWAB!!" Bentak Reyhan membuat Rara semakin takut di buatnya.

Rara meremas pinggiran rok nya, ia tak akan mungkin berkata jujur.

Kepalanya ia tundukkan menatap sepasang sepatu yang ia pakai.

Nafas Reyhan memburu saat Rara tak kunjung mejawab ucapannya barusan, cowok itu menendang bangku yang berada di sampingnya, 

Tentu saja Rara terkejut, Rara benar-benar baru pertama kali melihat sisih Reyhan yang satu ini.

Brak,,

Jujur saja, Rara takut menatap mata Reyhan saat cowok itu tengah emosi

“JAWAB RA!” bentaknya.

Mata Rara panas, padahal sudah berulang kali gadi situ dibentak Reyhan, tapi kali ini sedikit berbeda. Rara menggigit bibir bawahnya.

“Dari dulu Rara emang pengen kuliah di Bandung Rey.”

“Gila lo! Gue anter ke Bandung sekarang!”

“Mau ngapain?”

“Mengundurkan diri, lo gsk bisa hidup di Bandung! Lo kira Bandung kota yang baik buat elo?!”

“Rey! Rara juga punya impian, Rara udah terlalu sibuk ngejar Rey se-”

Ucapan Rara menggantung saat Reyhan menjerit kencang sembari mengacak rambutnya tampak kesal, cowok itu juga terus menendang tembong yang berada tepat didepannya setlah membalikkan badannya tadi.

Rara benar-benar tak tau kenapa Reyhan tampak sangat marah, sejak dulu Rara memang tak boleh menempati Bandung sebagai kota untuk gadi situ tinggal.

“Rey jangan gitu, nanti kakinya sakiti.” ucap Rara.

Reyhan membalikkan badanya “Apa peduli lo?! gue udah ninggalin segalanya demi elo! Dan lo? Apa yang lo kasih buat gue? Hah!”

Gadis itu langsung menatap mata Reyhan “Rara memang gak ngasih apa-apa ke Rey, tapi Rara ngasih Rey waktu. Itu udah lebih dari segalanya bagi Rara. Rara udah ninggalin banyak waktu ngejar Rey, Rara capek!”

“Jadi lo nyerah gitu? Cuma segitu yang bisa lo korbanin buat gue? Gue kira lo bener-bener suka bahkan cinta sama gue, ternyata cuma bullshit!”

Air matanya lolos begitu saja, bahkan Rara tak malu menampakkannya tepat didepan Reyhan yang juga menatapnya tajam.

“Rara bener-bener udah capek, bukannya Rara pengen nyerah, Rara cuma pengen istirahat. Rara pikir Rara udah ngasih segalanya buat Rey, kalau Rey masih belum puas sama yang Rara kasih, Rara minta maaf. Rara cuma pengen bahagia sebentar.”

“Gila ra! Lo bener-bener gila! Gak habis pikir gue sama jalan pikir lo! Gue udah nolak perjodohan demi elo! Dan lo? Apa yang lo lakuin ini udah ngebuktiin kalo lo gak ada bedanya sama cewek diluar sana!”

Rara menganggukkan kepalanya pelan lalu mengelap sekilas air matanya “Rara tau, tapi mama Rey gak setuju Rey sama Rara, Rara gak mau maksain orang tua Rey. Rara sayang sama Rey, tapi Rara gak mau bikin hubunga Rey sama keluarga Rey jadi berantakan cuma gara-gara Rara.”

Cowok yang berada di hadapan Rara itu terkekeh kecil "Jadi ini penyebab lo kuliah di Bandung?”

“Gak gitu!”

“Terus biar ketemu Ringgo?”

“REY!” Bentak Rara dengan nafas memburu.

Setidaknya sudah hampir sepuluh tahun lebih Rara tak mendengar nama itu, nama yang sangat ia hindari.

Sosok yang tak ingin Rara jumpai, bahkan jika berpapasan di jalan saja Rara enggan melihat wajah sosok itu.

“Terserah Ra! Gue kecewa sama lo!” ucapnya final lalu pergi begitu saja meninggalkan Rara yang berdiri mematung menatapnya dengan mata yang masih berembun.

:)


Xixixi,,,

Jangan hujat Reyhan ya manteman❤️

Hujat aku aja❤️

Semoga suka ya❤️

Jangan lupa vottment, aku tunggu notip dari kalian❤️❤️❤️


See you next part

Salman
@sellaselly12

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now