27

136 14 0
                                    

27

Mimpinya terlalu tinggi, harapnya terlalu banyak lalu yang menyemangati dirinya hanya dia sendiri.

sellaselly12

Gatau mau ngetik aja sekarang,
Langsung baca aja deh ya.

Seperti yang di bilangin di part sebelumnya, part ini isinya flesback.

Happy reading,,

Sebelum membaca sebaiknya Vottment dulu, karena aku juga bisa emosi😂

Awas typo dimana-mana, kaya doi😂

______

Rara tak masalah jika Ryehan menghina dirinya, bahkan setiap hari ‘pun Rara tak apa. Beberapa kalimat yang keluar dari mulut Winda (Mama Reyhan) terdengar sangat menyakitkan dan mungkin tak akan Rara lupakan.

Flasback On

Malam ini Reyhan mengundang beberapa teman sekolah untuk hadir di perta ulang tahunnya yang di adakan di sebuah hotel yang cukup mewah.

Katanya keluarga Reyhan akan mengenalkan sosok wanita yang mencintai dan di cintai oleh Reyhan.

Rara yang mendengarnya tentu saja sangat bahagia, bahkan Rara langsung membeli sebuah gaun berwarna biru muda untuk dipakainya ke acara ulang tahun Reyhan.

Dengan wajah cemberut Rara akhirnya berjalan ke jalan depan setlah menunggu mamanya tak kunjung datang.

Kata Rian, mamanya tengah mengoprasi pasien kecelakaan. Entahlah, rasanya ada sedikit rasa kecewa saat tau jika mamanya lebih mementingkan pekerjaan dibanding dirinya,

Ujung-ujungnya, Rara memilih untuk mencari taksi. Meskipun telat tapi ia tetap harus hadir.

Setengah jam perjalanan, Rara tak banyak bercakap dengan sopir taksi. Karena Rara benar-benar tengah panik, ia takut jika acaranya sudah bubar.

Meskipun begitu, Rara sempat menata rambutnya, ia menguncir setengah rambutnya.

Setelah turun dari taksi, Rara langsung berlari memasuki hotel.

Menurut undangan yang Rara terima, acara di adakan di aula lantai enam. Entah karena malam minggu atau memang banyak orang yang mengadakan acara di hotel.

Kali ini, hotel yang memnag selalu ramai itu terlihat dua kali lipat terlihat sangat ramai.

Rara berlari kecil saat pintu lift hendak tertutup. Gadis itu menghela nafasnya berat saat ternyata lift sudah penuh.

Rara tak kehabisan akal, ia benar-benar takut jika acarakanya bubar sebelum ia tiba.

Ia langsung berlari cepat menuju tangga darurat sembari membawa sebuah kotak kado berisi arjoli yang sudah Rara siapkan beberapa hari yang lalu.

Nafasnya terengah, bahkan penampilannya yang tadinya rapih kini sedikit berantakan. Rara menghentikan langkahnya tepat di lantai empat, tubuhnya kaku.

Badannya ia senderkan ke dinding.
Terdengar dengan jelas percakapan antara Reyhan dengan Winda.

Air matanya lolos begitu saja. Kalimatnya terdengar sangat menyakitkan meski memang begitu kenyataannya.

“Mama gak setuju kamu sama Rara, turutin apa kata keluarga! Kamu dan Tiara adalah pasangan yang cocok, mama sama ayah juga setuju.” ucap Winda.

Harapan Rara seketika runtuh, realitanya terlalu menyakitkan. Rara menggigit bibir bawahnya agar tak mengeluarkan suara isaknya. Satu tangannya meremas pinggiran dressnya.

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now