12

155 19 8
                                    

12

Bagaimana jika perasaan itu benar-benar akan menghilang dari dalam diriku?.

_____Rara & Reyhan

Assalamualaikum, sorry baru bisa update 😘😘

-
-
-

BUDAYAKAN Votte sebelum membaca dan comment setelah membaca ❤️❤️🥀

-
-

Happy reading 🥀🥀

______

Note : Segera komentar jika menemukan typo dalam bentuk apapun!!!

_______

Malam ini, Reyhan benar-benar menepati janjinya.

Cowok itu sudah duduk manis di sofa ruang tamu sembari bermain ponselnya, tadi Rara berpamitan untuk sholat sebentar sembari mengganti pakaiannya.

Sekitar hampir sepuluh menit, Rara keluar dari kamarnya.

Gadis itu mengenakan kaos oblong berwarna abu tua yang ia padukan dengan rok plisket berwarna hitam dibawah lutut.

Reyhan yang menyadari kehadiran Rara bangsung bangkit dari duduknya, memasukkan ponselnya ke saku jaket oversize miliknya.

Menatap gadis yang menguncir satu rambutnya “Lama.” ketusnya berjalan melewati Rara.

Gadis yang membawa tas slempang berukuran mini berwarna hitam itu mengerucukan bibirnya kesal.

Lalu, melangkahkan kakinya yang terbalut sepatu kets berwarna putih dengan koas kaki berwarna senada diatas mata kaki mengekori Reyhan yang berjalan cepat didepannya.

“Mana helm lo?” tanya Reyhan yang tengah memakai helmnya tanpa melirik sedikitpun kearah gadis yang berdiri di sampingnya.

Setelah mendengar ucapan Reyhan barusan, tanpa menyahut, Rara berlari memasuki rumahnya kembali.

Hanya sebentar bahkan tak ada tiga menit Rara sudah berdiri ditempatnya semula setelah mengunci kembali pintu rumahnya.

“Naik!” pinta Reyhan setelah menyalakan mesin motornya, Rara yang hendak memakai helm langsung naik ke jok belakang motor Reyhan dengan seikit kesulitan.

Pasalnya Reyhan menggunakan motor cross berwarna berwarna hitam miliknya.

Menghela nafas panjang, memutar bola matanya jengah saat melihat kearah sepion yang memperlihatkan Rara yang tengah memakai helmnya.

Ck, cepetan di pake ntar kemalaman!” kata Reyhan.

Rara berdecak sebal, terlihat dengan jelas gadis itu juga menampilkan wajah kesalnya sembari terus berusaha memakai helnya.

“Susah tau!” sahut Rara geram.

Reyhan kembali mematikan mesin motornya “Turun!”

Gadis yang tengah sibuk dengan helmnya itu mendesah berat.

“Belum juga sampe udah di suruh turun. Gak mau!” sahutnya.

“Turun du-”

“Gak mau, Rey pasti berniat gak jadi nganter Rara ‘kan?”

Reyhan menghela nafasnya “Enggak Ra, turun dulu bentar.”

“Gak ma-REY!” jerit Rara langsung membulatkan matanya saat tiba-tiba Reyhan turun dari atas motornya melupakan jika Rara masih duduk di jok belakangnya.

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now