31

121 13 0
                                    


31

Sebenarnya bukan tak ingin disakiti, tapi mencegah agar tak di sakiti.

sellaselly12

Assalamualaikum,
Salam sejahtera,
Selamat malam,
Dan selamat bermimpi ❤️

Malem ini update lagi untuk ke dua kalinya, semoga ga bosen deh sama Rara & Reyhan.

Maaf kalo ceritanya ga terlalu menarik,

Jangan lupa Votte sebelum membaca,

Happy reading 🥀

Typo masih banyak banget!!! Jadi kalian harus komen jika menemukan typo! OKE!!!!





Setelah memasukkan koper dan tas milik Rara di bagasi mobil, Reyhan langsung memasuki mobilnya dan duduk di kursi kemudi tepat di samping Rara. Cowok itu menyalakan mesin mobil.

Mobil milik Linda sudah berjalan mendahului mobil Reyhan. Baru berjalan beberapa meter, Rara membuka matanya lalu mengucek nya, menetralkan cahaya yang masuk kedalam kornea matanya.

“Mama udah jalan Rey?” tanyanya.
Reyhan hanya menagngguk sebagai jawaban, Rara sibuk mencari posisi ternyaman untuk ia duduk. Baru saja ia hendak membuka jendela mobil, Reyhan langsung menutupnya kembali.

“Dingin.”

“Kan enak ada angin yang masuk.”
“Dibelakang ada kipas. Pake.”

Rara menghembuskan nafasnya berat “Beda rasa!”

“Ya udah tinggal di samain apa susahnya?”

“Beda sensasi.”

“Mau gue turunin sekalian? Biar lo gak sampe bandung? Gue malah seneng kalo lo milih turun sambil nikmatin angin yang kata lo bikin enak!”

“Iya Rara diem.”

Seperti yang di ucapkan Rara, keadaan dalam mobil seketika sunyi. Rara melihat kedua tangannya didepan dada, sedangkan Reyhan terlihat fokus melihat keadaan jalanan kota yang tampak ramai lancar pagi ini.

Entah Rara yang terlalu percaya diri atau memang Reyhan tengah memperhatikan setiap gerak Rara, gadis itu merasa Reyhan beberapa kali melirik kearah kaca yang mengarah kearah wajah Rara.
“Rey! Kenapa liatin Rara mulu?”

“Lo cantik. Gue suka.”

“Ck! Rey lagi nyetir!”

“Kenapa?”

Gadis yang tadinya melipat kedua tangannya itu langsung menegakkan tubuhnya “Rey tanya kenapa? Liat situasi, Rey lagi nyetir! Rey mau nanti kecelakaan? Terus mati muda?”

“Cuma mati doang kan?”

“Ternyata bukan cuma Rara doang yang gila, Rey juga udah ikutan gila. Rara gak mau mati muda! Rara aja belum nikah!”

“Gue juga gak mau mati muda, gue belum nikahin elo. Kalo ‘pun gue mati, gue cuma mau mati sama elo!”

Rara langsung mejatuhkan tubuhnya di senderan jok, gadis itu memutar bola matanya “Jangan gitu, Rara udah berusa banget loh buat hapus nama Rey di hati Rara.”

“Kenapa di hapus? Gue aja gak ada niatan buat hilangin lo dari hati dan pikiran gue.”

“Harusnya Rey bilang gitu sebelum Rara bener-bener berniat buat hilangin Rey dari hati Rara, percuma kalo Rey bilang sekarang. Karena sampe kapanpun Rey bukan masa depan Rara.”

“Terus sekarang posisi gue di hidup  lo apa?”

“Rey tetep di posisi awal, tempat Rara pulang.”

Rara & Reyhan (End)Where stories live. Discover now