24. MENCERITAKAN SEMUANYA

1K 99 0
                                    

24. MENCERITAKAN SEMUANYA.

Setelah selesai menutup pintu kosan, gadis itu pun menunggu angkutan umum yang lewat. Setibanya ditempat kerja, satu persatu teman kerja Anan menyapanya ketika ia membuka pintu Cafe. Ia pun mengerjakan semua pekerjaannya dengan teliti.

Jam berjalan sangat cepat dan pada akhirnya waktu menunjukan pukul 11. Ia merasa sedikit lelah, karna hari ini sedang banyak pengunjung. Segara gadis itu berpamit kepada sang pemilik Cafe untuk pergi kuliah.

"Siang bu," ucap Anan memulainya dengan senyuman.

Wanita berjilbab itu menoleh kearah Anan
"Siang... mau berangkat kuliah?" tebakannya benar membuat Anan mengangguk pelan dengan tersenyum kaku.

"Yasudah, kamu boleh berangkat ke kampus," lanjut wanita itu dengan mata yang masih menatap laptop miliknya. Anan memakluminya, karna dia tau betapa sibuk bosnya ini.

"Makasih, bu. Kalo gitu saya permisi." Gadis itu pun tanpa basa basi segera keluar dari ruangan tersebut.

¤¤¤

Di perjalanan terselip rasa takut. Takut karena terlambat dan mendapat hukuman dari dosen lagi. Perasaan itu seketika hilang, ketika melihat di kelas dosennya belum juga datang.

"Syukurlah," batin gadis itu dengan bernafas lega

Sesampainya di dalam kelas, ia telah disambut oleh kedua temannya. Desi dan Ike menghampiri Anan yang baru saja duduk di bangku.

"Tumben telat?" tanya Desi dan diangguki pula oleh Ike.

Anan memutar bola matanya malas."Ini semua gara-gara lo," jawabnya membuat kedua temannya bingung.

"Lah? Kok gue?" kata Desi seraya menunjuk dirinya sendiri.

"Yaiyalah karna lo. Coba aja lo nggak ngajak gue ke bioskop, gue nggak bakal telat pasti," sahut Anan dengan sangat ketus.

"Ha?" ucap keduanya serempak. Jawaban Anan tak membuat keduanya paham. Anan pun menceritakan semua kejadian yang dialaminya semalam.

Anantasya || Indigo [ REVISI ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن