63. PERMASALAHANNYA

511 57 3
                                    

63. PERMASALAHANNYA


"Aaaa..." Mereka kembali berteriak lalu berlindung kebelakang Galang yang ternyata dia juga takut. Laki-laki itu hanya menutup mata rapat-rapat dan enggan melihat hantu tersebut.

Eka langsung memejamkan matanya lalu membaca doa.

"Allahumma baarik lanaa fiimaa-" Desi sontak memukul bahu Eka.

"Itu doa makan bege!" sentaknya dan gadis itu hanya menyengir.

Beberapa detik bunyi kuntilanak itu terdengar kembali dari jauh. Banyak orang bilang jika kita mendengar suara kuntilanak dari jauh, artinya dia berada didekat kita. Dan ketika terdengar dari dekat, itu berarti dia sangat jauh.

Hihihihi...

Suara itu terdengar sangat jauh. Serli dan Eka kembali memejamkan matanya karna ketakutan.

Anan lalu menarik tangan Galang dan Desi. Sedangkan Serli dengan cepat mengenggam tangan Eka lalu mengikutinya. Anan menuntun teman-temannya untuk ke luar dari gudang, dari pada hanya diam di gudang entah sampai kapan.

Memasuki jam 01:33, suasana malam itu kini bertambah riuh dengan berbagai macam suara.

Suara barang jatuh, pintu yang terbuka dan tertup sendiri, ketukan dijendela, suara aliran air ditoilet, dan yang paling seram suara kuntilanak dari kejauhan.

Pada saat mereka melangkahkan kaki untuk keluar dari gerbang sekolah, tiba-tiba saja salah satu dari mereka mengalami kerasukan. Yah, siapa lagi kalo bukan Serli. Yang tadinya hanya berpura-pura, sekarang dia benar-benar kerasukan sampai-sampai Anan dan semuanya tidak bisa mengendalikan Serli yang terus saja memberontak.

"Aarrggh!"

"Li, sadar Li. Lang, gimana nih?" tanya Anan yang sangat khawatir dengan Serli yang tiba-tiba tertawa dan langsung menangis.

Tanpa menunggu waktu lama Galang lalu membaca doa, dan akhirnya gadis itu pun tersadar kembali.

Gedebug!

Suara benda terjatuh dari arah gudang sekolah.

"Lo denger?" tanya Anan kepada Eka yang tengah memegang kuat lengannya.

"Iya, gue denger," sahut Eka dengan mata yang bergerak gelisah.

Mereka pun memutuskan untuk segera pulang kerumah masing-masing.

***

Pelajaran pertama mereka sudah berlangsung 10 menit. Di tengah-tengah penjelasan dari Dosen, terdengar suara pintu gudang yang tertutup. Gudang dan kelas Anan bersebelahan, jadi setiap ada barang yang terjatuh seisi kelas pasti mendengarnya.

"Suara apa itu?" tanya Desi kepada Anan yang kini sedang menyalin catatannya.

"Gak tau, udahlah cuekin aja," sahutnya mencoba cuek. Walaupun sebenarnya ia juga penasaran. Selang beberapa menit, kegiatan belajar mengajar pun telah usai.

Pada saat ingin menghampiri Desi yang lebih dulu ke kantin, tiba-tiba saja seperti ada yang memperhatikan Anan dari balik pintu gudang. Sontak ia langsung melihat ke pintu, lalu terdiam sambil terus menatap, ada yang aneh, seperti ada yang memperhatikannya...

Anantasya || Indigo [ REVISI ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat