IV- Victoria y extraño

8.9K 898 32
                                    

Happy reading!
~•~

Semua yang mendengar itu terkejut dan menatap tidak percaya pangeran itu. Bahkan sekarang bola mata Gane sudah berubah menjadi warna pelangi tapi untung saja tidak ada yang menyadarinya.

"Puterea luminii iese" Gane mengucap mantra.

Kabut hitam tersebut langsung kalah dengan kekuatan cahaya yang dikeluarkan oleh Gane.

"Siapapun pemilik sihir hitam itu keluarlah dan bertarung denganku!!!"ucap Gane.

Kemudian keluarlah seorang lelaki paruh baya menggunakan jubah yang menutupi wajahnya. Gane yang melihatnya tersenyum bengis membuat Alan dan yang lainnya bergidik karena baru kali ini mereka melihat sisi kejam Gane.

"Kemana saja kau paman? Sungguh aku tak menyangka orang yang aku kasihi selama ini penyebab kematian ayahanda"kata Gane tajam, sontak semua yang mendengarnya terkejut juga dengan pria berjubah itu, paman Gane hanya ada satu yaitu Albarak dan bagaimana bisa ia yang berencana membunuh kakaknya sendiri?

"Tidak usah ditutup-tutupi paman aku sudah mengetahui semua. Kau menyusun rencana dengan membunuh Ratu Kerajaan Lamour dan mengadu domba lalu ayahanda terbunuh ditangan Raja Calaver, berjalan dengan sangat mulus ya"

"Jadi kau yang membunuh istriku?! Sialan kau berani-beraninya menipuku"ujar Calaver murka ingin menyerang Albarak.

Bruk

Calaver terhempas dan tubuhnya menabrak salah satu pohon besar yang ada disana oleh kekuatan Gane ia terbatuk-batuk dan memuntahkan darah.

"Biarkan aku menghabisinya, giliranmu nanti untuk kuhabisi jadi antri dan diam disana dasar lemah"ujar Gane, sekarang ia terlihat sangat kejam dan tak berperasaan salahkan mereka yang memancing amarahnya ditambah kekuatannya yang semakin berkembang dan menguasainya.

"Keponakanku pintar sekali, kau ingin tahu apa sebabnya aku ingin ayahmu mati? Itu karena dia yang telah merebut gadis pujaanku, melihat ia bahagia sementara aku sakit hati melihatnya itu sangat tak adil. Padahal ayahmu mengetahui bahwa aku mencintai gadis itu tapi dia malah tetap menerima perjodohan yang dirancang oleh kakek dan nenekmu"

"Siapa gadis yang kau maksud?"tanya Gane.

"Siapa lagi jika bukan ibundamu, selama ini aku sangat menyayangimu karena kau adalah anak orang yang kucintai tapi setelah dipikir-pikir kau jugalah penyebab ia mati jadi tak ada alasan untuk tidak melenyapkanmu agar kalian berkumpul disana, apa kau tak terharu dengan kebaikan pamanmu ini?"ucap Albarak.

"Cih pemikiran yang sangat dangkal, keluarkan semua kekuatan yang kau punya dan aku akan dengan senang hati duduk diam saat kau menyerangku"ujar Gane, ia duduk di tanah dengan posisi bersila dan menatap Albarak dengan penuh ejekan.

"Kalian semua mundur ke tempat yang aman!!!"perintah Gane pada seluruh pasukannya termasuk Xerman dan Alan.

"Sialan kau meremehkanku!!! Baiklah jangan salahkan aku jika nyawamu melayang dengan menyedihkan"

Albarak dengan sihir gelapnya menyerang Gane tetapi Gane tetap diam saja dan duduk dengan tenang seakan tak terpengaruh apa-apa. Seperti ada barrier yang melindunginya dan serangan Albarak dengan mudahnya terpantul dan kembali ke arah Albarak tapi dengan mudah Albarak menghindarinya. Saat ini sudah hampir seluruh wilayah itu porak-poranda karena kekuatan Albarak dan langitpun menjadi gelap. Tapi lihat saja Gane masih aman bahkan dia sekarang di posisi rebahan memandang langit gelap di atasnya, Gane sampai menguap mengantuk karena bosan.

"Sekarang aku akan menyerang pasukanmu"ucap Albarak tapi tetap tidak bisa karena dengan cepat Gane memasang barrier di sekeliling mereka.

"Sudah cukup main-mainnya paman bodoh, aku sudah bosan sekarang giliranku"ujar Gane dia berdiri dan menepuk-nepuk tangannya.

SWITCH PRINCE [END]Where stories live. Discover now