LI. Desprë Tron

1.8K 205 0
                                    

Happy reading!

Vote dulu yuk sekarang ⭐
~•~

Upacara pembuktian darah dilangsungkan secara tertutup. Tentu saja hanya dihadiri orang-orang yang berkepentingan.

Tak lupa Elias memasang batu perekam untuk merekam bukti ini. Berjaga-jaga jika ada yang meragukan fakta ini suatu hari nanti. Mencegah lebih baik kan?

"Baiklah, mari kita mulai upacara ini. Kedua belah pihak bisa maju ke depan saya. Pusatkan kekuatan kalian."

Kaisar Helios dan Gane berdiri bersisian berhadapan dengan Calden, penyihir dari kuil suci. Kedua lelaki beda generasi itu sama-sama memejamkan matanya untuk memfokuskan kekuatan. Cahaya-cahaya dengan warna berbeda muncul dari keduanya.

Satu jam mereka habiskan untuk mengumpulkan kekuatan. Gane hampir saja kehabisan energi jika tak segera menghentikan. Tubuhnya masih belum pulih sempurna karena kemarin lusa bertarung habis-habisan.

"Baiklah cukup, sekarang keduanya menuangkan tiga tetes darah ke dalam kolam ini."

Gane dan Kaisar Helios menyayat satu tangan masing-masing. Darah menetes dari sana.

Kolam yang tadinya berwarna biru bercahaya berubah. Jika cahayanya berubah menjadi putih terang maka keduanya memiliki hubungan darah, tapi jika kolam itu berubah menjadi gelap tak berwarna maka keduanya tidaklah memiliki hubungan darah.

Kolam itu berubah menjadi putih terang. Sang penyihir mendekat lalu mengucap beberapa mantra. Hingga kolam itu memunculkan bayangan titik-titik yang membentuk beberapa kata berbahasa kuno.

"Sudah bisa dilihat, bahwa Yang Mulia Kaisar Helios dan Raja Gane merupakan sepasang ayah dan anak."

"Kemarilah anakku."

Gane meneteskan air matanya. Hingga tadi pagi pun Gane masih merasa sangat ragu dengan kenyataan ini. Namun saat ini, detik ini juga rasanya Gane sudah tak bisa menepis lagi fakta bahwa dia memang keturunan Kaisar Helios.

Sepasang ayah dan anak yang baru saja mengetahui kebenaran status mereka itu berpelukan.

Semua orang yang ada disana juga ikut terharu, melihat bagaimana pertemuan ayah dan anak setelah belasan tahun lamanya.

"Mulai sekarang panggil aku ayah, dan mereka kakakmu."

"Baiklah a-ayah."

***

Gane hanya bisa berekspresi datar kala Arden yang dari tadi tak ingin melepaskan pelukannya.

"Lepaskan Kak, kau sudah memelukku selama satu jam!"

"Satu jam itu sangat sebentar, dibanding dulu kita terpisah selama belasan tahun."

Gane terdiam karena ucapan Arden benar, tapi ia merasa Arden ini berlebihan. Demi apapun, ternyata orang yang dia anggap menyebalkan selama ini adalah kakak kandungnya. Sungguh kenyataan yang sulit untuk diterima.

Cup cup cup

Arden mencium Gane berkali-kali.

"Lepaskan!!!"

Tiba-tiba Gane jadi teringat Argon, sifat Arden dan Argon hampir sama. Apakah mereka merupakan saudara kembar antar dimensi? Gane menggelengkan kepalanya menghilangka pikiran aneh itu. Sudah cukup fakta mengejutkan yang dia dapat saat ini.

"Arden, biarkan adikmu. Kasihan dia," kata Kaisar Helios. Pria paruh baya itu tak habis pikir dengan tingkah Arden. Sangat tak sadar usia sama sekali. Bisa saja Arden bersaing menjadi pangeran mahkota untuk menggantikannya, tapi pemuda itu menolak mentah-mentah.

Dalam hati, Kaisar Helios iri dengan Arden dan ingin menggantikan posisinya. Namun dia takut jika Gane tak nyaman. Biarkan Gane menerima pelan-pelan kenyataan ini. Biarkan anaknya itu terbiasa, karena pasti posisinya sangat sulit sekarang.

Gane adalah Raja dari Kerajaan Edzard, tapi dia bukan keturunan murni langsung dari sang raja. Pasti hal itu akan menimbulkan tanda tanya besar bagi rakyat. Apalagi pasti masih banyak orang yang kontra dengan posisi Gane yang menjabat menjadi Raja Edzard saat ini. Namun di sisi lain, sepertinya sudah tak ada kerabat kerajaan yang bisa menggantikan posisi Gane.

"Esok hari aku harus kembali," kata Gane.

"Kenapa terburu-buru?"

"Masih banyak urusan yang harus diselesaikan. Ditambah tentang masalah tahta aku akan membahasnya dengan para tetua."

Kaisar Helios mengangguk mengerti. Dia sangat bangga dengan Gane yang sejak umur belia sudah bisa memegang tahta dengan bijak. Memang didikan Raja Edzard yang lalu itu sungguh sangat diacungi jempol.

Mungkin jika Helios sejak kecil bersama Gane dan tak ada kejadian itu, pasti dia akan memanjakan Gane. Bahkan kalau perlu anaknya itu tak usah melakukan apapun, cukup diam saja di istana melakukan hal yang dia sukai. Ya itu juga karena sudah ada Reeve yang menjadi penerus kekaisaran ini.

***

"Bagaimana pendapatmu Alan?" tanya Gane. Dia sudah ada di ruang kerja kerajaannya.

Gane juga sudah menceritakan secara detail tentang fakta itu.

"Saya tidak berani berpendapat Yang Mulia. Yang saya tahu jika tidak ada penerus langsung dari keturunan raja maka tahta akan dialihkan pada pemilik tahta dibawahnya yaitu Grand Duke berketurunan asli Edzard. Grand Duke juga masih memiliki kekerabatan dengan keluarga kerajaan. Tapi anda juga bisa tetap menjalankan tahta ini, karena ini adalah kemauan Raja Edzard sebelumnya."

"Iya aku juga berpikiran seperti itu. Namun rakyat pasti akan banyak yang kontra dengan ini, sungguh rumit sekali. Sebaiknya kita segera membicarakannya dengan para tetua, apa kau sudah menghubungi mereka?"

"Sudah Yang Mulia. Kemungkinan besok mereka akan datang."

"Baiklah."

Keesokan harinya, para tetua sudah berkumpul di ruang rapat utama kerajaan. Tentu saja mereka sangat terkejut dengan kabar itu. Sekalipun tak ada yang menyangka bahwa ternyata Gane bukan anak kandung dari Raja Edzard sebelumnya.

"Yang Mulia Raja Edzard VII memasuki ruangan."

Para tetua menundukkan badannya tanda hormat.

Gane lalu duduk di kursi pemimpin.

"Kalian pasti sudah tahu mengapa aku mengumpulkan kalian semua disini. Aku disini meminta pendapat kalian, aku ingin kejujuran. Apapun pendapat kalian akan aku terima. Silahkan satu persatu mengutarakan pendapatnya."

"Jujur saya tak menyangka dengan hal ini, ini seperti di luar nalar kami semua. Menurut saya, anda tetap memiliki kapabilitas untuk tetap meneruskan tahta. Karena pandangan rakyat tentang anda sudah sangat baik, ditambah pengorbanan anda pada urusan negeri ini sudah sangat banyak dan ini juga merupakan amanat dari Raja Edzard VI," kata William, salah satu tetua.

"Saya setuju, tapi ada hal yang perlu diluruskan lagi. Apakah Raja Edzard VI sebelumnya sudah tahu tentang fakta ini, jika sudah jelas saja memang anda yang ditunjuk meneruskan tahta selanjutnya, di sisi lain anda juga bisa memutuskan untuk tak melanjutkan tahta dan mrngalihkan tahta pada Grand Duke. Namun jika beliau tidak tahu, itu semua tergantung suara para tetua yang lain dan juga para bangsawan."

Para tetua lain juga memberikan pendapatnya secara netral dan memandang segala sisi. Ada yang pro dan tentu saja ada pula yang kontra.

Rapat ini jelas akan berjalan sangat lama.

Rapat ini jelas akan berjalan sangat lama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

31/03/23

SWITCH PRINCE [END]Where stories live. Discover now