XLIV. Leigh

1.8K 221 9
                                    

Happy reading!

~•~

Rex mencoba tak percaya dengan apa yang dikatakan ayahnya. Namun  bukti yang diberikan sang ayah memang menunjukkan jika Raja Edzard ke VI memang pelaku pembunuh ibunya.

"Aku tidak akan tinggal diam."

Makin lama juga mendengar ucapan ayahnya, Rex semakin memendam kebencian. Ia juga membawa kasus ini ke pengadilan kerajaan, tapi Raja Edzard terbukti tak bersalah. Rex terus terhasut oleh perkataan sang ayah yang berkata bahwa raja melakukan kecurangan.

"Aku tak percaya Duke Halls bisa sebodoh itu," kata Elias, pemuda itu melipat tangannya di depan dada.

"Ternyata hanya karena masalah sepele, salah paham."

"Sebentar, Duke Halls sepertinya terkena sihir hitam. Lihatlah bola matanya yang pucat dan pandangannya yang kosong."

Elias membawa Gane mendekat ke arah Dyke Halls.

"Aku tahu, ternyata masalah ini memang sangat rumit."

Gane menghembuskan nafas lelah, boleh tidak dia pensiun saja sekarang juga?

"Sepertinya ini ulah kerajaan lain yang ingin mengadu domba orang-orang di kerajaanmu. Lalu setelah keadaan kacau, mereka dengan mudahnya mengambil alih."

"Dugaanmu benar juga." Gane setuju dengan hipotesis Elias karena dia juga memikirkan hal yang sama.

"Kerajaan mana pun itu, yang jelas mereka tak bisa diremehkan karena sudah membuat rencana ini sejak lama dan tak terendus sama sekali."

"Mereka memang hebat," kata Elias tersenyum penuh arti, tapi hal itu tak disadari oleh Gane yang masih serius menyimak kejadian di depan.

"Aku harus memikirkan bagaimana caranya menyelesaikan permasalahan ini, tak akan kubiarkan jadi berlarut-larut. Ayo kita kembali."

Elias mendengar itu langsung membaca mantra.

Mereka kembali ke ruang kerja Gane.

"Sekarang dimana kamarku?" tanya Elias, dia sangat lelah sekarang karena mengeluarkan banyak sekali energi. Gane yang tahu situasi pun memerintahkan salah satu ajudannya untuk mengantarkan Elias.

"Sungguh terlalu rumit."

Gane kembali duduk di kursi dengan bertopang dagu. Masih dengan masalah yang sama dan memikirkan bagaimana cara menyelesaikan.

Setelah mengurus beberapa urusan, termasuk kepindahan Elias kemari, Alan kembali ke ruang kerja rajanya itu. Pemandangan yang pertama dilihatnya adalah Gane yang tengah tidur merebahkan kepalanya di meja, masih dengan posisi duduknya.

Alan mendekati Gane. Takdir begitu kejam, mengharuskan seorang anak yang belum genap dewasa menjadi raja yang bertanggung jawab untuk semua rakyat dan seluruh kerajaan ini. Alan memandang Gane dalam diam.

"Aku hanya bisa berdoa pada dewa agar kau selalu diberi kekuatan."

Akhirnya Alan memutuskan untuk memindahkan Gane ke kamar melewati pintu yang langsung terhubung dengan kamar Gane. Meletakkan Gane di kasur perlahan.

Setelah Alan keluar, munculah satu sosok yang bukan dari Kerajaan Edzard. Jangan tanya kenapa orang itu bisa masuk, apalagi jika bukan dengan sihir. Tentu saja sihirnya pasti termasuk tingkatan tinggi karena bisa menembus sihir pelindung kamar ini dengan sangat mudah.

Sosok itu mendekati Gane yang tengah tidur pulas dihadapannya.

"Kau tumbuh dengan baik," gumam sosok itu.

SWITCH PRINCE [END]Where stories live. Discover now