XL. Regële Soarelui

2.3K 306 14
                                    

Happy reading!
~•~

Gane menatap ke bawah, dimana para rakyat tengah berkumpul dan menunggu penobatannya.

Mahkota raja dipasangkan di kepala Gane.

Sorak sorai rakyat terdengar. Tiga hari yang lalu, berita sadarnya pangeran mereka langsung tersebar ke seantero negeri. Saat Pangeran Gane dinyatakan koma, negeri ini layaknya bunga yang layu. Mereka tak ingin kehilangan lagi. Tak ada yang pantas menduduki tahta selanjutnya selain sang pangeran.

Walaupun usianya yang masih sangat belia, mereka tak mempermasalahkan hal itu, karena kemampuan Pangeran Gane sudah sangat cukup, terbukti dari kemenangan atas perang melawan negeri seberang beberapa waktu lalu. Mereka sangat senang sekaligus lega karena penyelamat mereka kembali dan bisa melanjutkan tahta yang kosong. Tentu saja rakyat berbondong-bondong pergi ke istana setelah mendengar tentang hari penobatan ini.

"Saya sebagai Raja Edzard VIII berjanji akan memegang teguh amanat dan keberlangsungan negeri ini!" ujar Gane tegas di depan semua rakyatnya. Ia juga malas memberi sambutan yang panjang.

"Hidup Raja Gane!!! Hidup Matahari Edzard!!!" seru semua rakyat dengan penuh suka cita. Akhirnya raja baru mereka sudah dinobatkan, Gane sendiri juga merupakan raja termuda yang dinobatkan daripada raja-raja terdahulu.

Setelah itu dilanjutkan pesta rakyat dengan berbagai pertunjukan khas Kerajaan Edzard.

***

"Tangkap semua pemberontak, basmi mereka dan penjarakan di penjara bawah tanah!"

"Siap laksanakan Yang Mulia Raja," ucap Derren, jenderal perang dengan pangkat tertinggi, kemudian pergi dari ruang kerja raja.

Semenjak diangkat menjadi raja, Gane juga sudah pindah ke istana raja.

"Yang Mulia, lebih baik anda beristirahat sekarang. Sejak kemarin anda sudah bergadang tanpa istirahat," nasehat Alan. Buah memang tak jatuh dari pohonnya, sifat Gane jika sudah bekerja sangat mirip dengan mendiang Raja Edzard VII, sama-sama keras kepala dan bekerja terlalu keras.

"Sedikit lagi Alan," balas Gane tanpa menoleh dan tetap fokus pada dokumen di depannya.

"Anda istirahat sekarang atau saya-"

"Iya-iya, lihat aku berhenti!" kata Gane kesal. Ia pergi ke kamar dan membaringkan badannya membelakangi pintu.

Sebut saja Alan lancang, tapi dia melakukan semua ini untuk kebaikan Gane sendiri. Tidak lucu tiba-tiba penerus kerajaan ini tinggal nama hanya karena bekerja berlebihan.

Gane merasa ada seseorang yang memasuki kamarnya. Ia berpura-pura untuk tetap tertidur. Mengintip matanya ke arah sosok itu. Siapa gerangan yang berani-beraninya masuk ke dalam kamarnya.

Seakan ada alarm bahaya, Gane langsung bangkit. Ia menghindar dari orang yang akan menusuknya dengan pedang.

"Raja kecil kita ternyata sangat gesit ya," ujar si penyerang. Dia menggunakan topeng hitam.

"Sialan! Siapa yang kau bilang kecil ha?! Akan kubunuh kau!"

Gane terus menyerang yang dibalas orang itu. Karena sudah malas meladeni penyusup ini akhirnya Gane mengeluarkan sihirnya dengan mengucap mantra.

"Puterea di interor iese."

Orang itu langsung ambruk dengan darah yang keluar dari mulutnya. Ia tak langsung membunuh orang itu karena tentunya harus mencari tahu siapa yang memerintah orang ini terlebih dahulu.

Gane melepas topeng orang itu.

"Sepertinya aku pernah melihat orang ini," gumam Gane.

Dua orang pengawal masuk ke kamar Gane setelah merasakan sinyal yang rajanya itu berikan. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat orang asing yang sudah tergeletak mengenaskan dengan darah yang keluar dari mulut.

SWITCH PRINCE [END]Where stories live. Discover now