XX. Reapare

3.8K 518 9
                                    

Happy reading!
~•~

"Lihat Ash, anak ini lucu sekali," ucap Rowen yang memandangi Gane yang ada disampingnya.

"Iya Tuan."

"Tarik mereka semua dan kembali."

"Baik Tuan."

Ashley melaksanakan perintah tuannya dengan menghubungi anak buahnya lewat earpiece.

Di sisi lain Argon dan Alle terlihat kebingungan kala melihat musuh yang langsung pergi tanpa sepatah katapun. Ada yang tidak beres disini. Alle yang sadar berlari ke arah mobil mereka dan tak mendapati keberadaan Gane. Matanya menangkap secarik kertas putih yang ada di kursi penumpang dan mengambilnya.

Adikmu lucu sekali, sepertinya aku berubah pikiran
-RL

Alle meremas kertas itu, ia menendang body mobil.

"Sialan!!!"

"Bagaimana keadaan Gane kak?" tanya Argon mendekat.

"Mereka membawanya pergi."

"Sial, kita lengah!"

"Sudah kubilang kan untuk menjaganya!!!" teriak Alle pada sang supir yang bernama Dev.

"Maaf Tuan, tapi Tuan Muda Gane menyuruh saya untuk membantu."

Bugh bugh bugh

Alle memukul Dev bertubi-tubi sebagai pelampiasan.

"Sudah kak, lebih baik kita hubungi daddy dan menyiapkan rencana untuk menyelamatkan Gane."

***

Gane terbangun di sebuah ruangan asing. Mungkin di sebuah kamar? Tapi dia tak tahu ini kamar siapa. Omong-omong tidak mungkin kan dia berganti raga lagi?

Gane mencoba bangkit, tapi sayangnya tangan kanannya diborgol. Ia ingat, pasti ini ulah tua bangka jelek itu. Dirinya menoleh ke kiri, tepat pada sebuah lemari kaca. Ia bisa melihat pantulan dirinya di sana. Lalu menghembuskan napas lega, siapa tahu kan dia berpindah raga lagi, itu akan sangat merepotkan. Yah kecuali kembali ke raganya yang dulu.

Lagipula apa untungnya menyandra dirinya. Gane bisa menebak jika tua bangka itu adalah musuh bisnis keluarganya, tapi dia kan tak tahu apa duduk permasalahannya.

"Hai bocah, sudah bangun?"

"Belum," balas Gane menatap datar Rowen yang kini berjalan mendekat padanya.

"Hahaha lucu sekali, bagaimana tidurmu. Sepertinya nyenyak sekali tadi, rumahku memang begitu nyaman."

"Mau apa kau membawaku kemari?!"

Gane sangat kesal dengan Rowen, licik sekali dia malah membiusnya. Dia juga merasa bodoh, bagaimana bisa ia lengah seperti itu.

"Tenang bocah, aku tak akan menyakitimu untuk saat ini. Kau cukup diam disini dan tunggu keluargamu menjemput."

'Lalu aku bisa membalaskan dendamku.'

Gane menatap Rowen dengan tatapan menyelidik, ia bisa melihat sebuah dendam dengan membaca mata–tunggu maksudnya pikiran.

SWITCH PRINCE [END]Where stories live. Discover now