XXX. Timpul s-a Oprit

3K 417 29
                                    

Happy reading!
~•~

Bruk

Gane terjatuh kala tubuhnya ditabrak seseorang yang melangkah berlawanan arah dengannya. Ia terdiam, melihat orang itu sangat mirip dengan sahabatnya di dimensinya.

"Maaf saya tidak sengaja," kata lelaki itu mengulurkan tangannya pada Gane. Gane menyambut uluran tangan itu.

"Tidak apa-apa."

"Kamu baik-baik saja?"

"Ya."

"Kalau begitu saya pergi, maaf sampai jumpa lagi."

Gane masih memperhatikan orang yang menabraknya, kenapa rasanya sangat familiar sekali? Ini pasti hanya perasaannya saja.

"Prince, kakak cari-cari daritadi," ujar Aace.

Saat ini mereka tengah ada di sebuah pusat perbelanjaan. Aace yang melihat Prince murung beberapa hari terakhir memutuskan untuk mengajak anak itu kemari.

"Ayo, katanya mau ke timezone malah ngilang ditinggal sebentar."

"Tadi aku lihat pameran disana."

Gane menunjuk stand-stand berjajar yang berisi banyak lukisan.

"Masih mau lihat pameran atau ke timezone?"

"Ayo ke timezone!"

Gane menatap penuh minat permainan yang ada disana. Aace memberikan sebuah kartu pada Gane untuk bermain karena memang masih ada saldo di kartu itu.

"Bagaimana cara mainnya?" tanya Gane.

Aace yang mendengar itu mengernyitkan dahinya, apakah amnesianya masih belum sembuh? Sepertinya sih belum.

Aace mengajarkan cara bermainnya. Mereka juga adu skor memasukkan bola basket ke ring.

"Ayo lagi kak!" ajak Gane karena menurutnya permainan ini mengasyikkan. Namun Aace kelihatannya sudah sangat lelah.

"Kamu aja, kakak capek." Gane sadar jika Aace sudah lelah Dan akhirnya bermain sendiri. Hampir semua permainan dicobanya.

Aace memilih duduk di salah satu bangku terdekat sembari memperhatikan Prince bermain.

"Ini gue yang jompo apa Prince yang nggak ada capeknya?" tanyanya entah pada siapa.

"Kak aku ingin itu." Gane menunjuk penjual arum manis karakter.

"Beli berapa? 10? 100? Atau semua juga kakak beliin."

"Satu aja."

"Mbak mau beli dong."

"Silahkan, mau bentuk apa kak?"

"Yang mana Prince?"

Gane berpikir keras, yang ini atau yang itu ya? Sepertinya kalau yang ini seperti anak perempuan. Gane berpikir keras.

"Yang ini."

Akhirnya setelah sekian tahun Gane berhasil menentukan pilihannya.

Penjual arum manis memberikan pesanan mereka.

"Jadi tidak tega memakannya,"

Aace mengacak rambut Prince.

"Dasar bocah."

Aace melirik Prince yang tertidur di sampingnya. Mereka masih dalam perjalanan pulang karena terjebak mecet. Aace menahan kepala Prince yang hampir saja terantuk jendela. Untung saja tadi Aace memutuskan untuk menggunakan sopir. Aace memindah posisi Prince menjadi setengah berbaring dan meletakkan kepalanya di pahanya.

SWITCH PRINCE [END]Where stories live. Discover now