XLVII. Putere Nēagra

1.5K 201 1
                                    

Happy reading!

Vote dulu yuk sekarang ⭐
~•~

Akhirnya rencana kita berhasil!" seru Duke Halls.

Duke Halls, Cleon, dan Irene tengah ada di kamar yang disiapkan untuk raja mereka. Tentu saja kamar ini kedap suara. Duke Halls sudah memastikan jika ajudan Gane, Alan tidak ada di lingkungan Halls. Entah apa yang diperbuat Duke Halls. Ditambah kamar ini juga sudah dibentengi sihir milik keluarga Halls, apalagi jika bukan sihir petir, juga kekuatan sihir hitam. sihir hitam adalah sihir negatif yang didapat dari perjanjian dengan iblis.

"Tapi ayah, Yang Mulia masih bisa hidup kan?" tanya Irene khawatir. Gadis itu mendekati Gane, memandangi wajah tampan itu. Sejujurnya dia sama sekali tak setuju dengan rencana kudeta yang dilakukan sang ayah, tapi mau bagaimana lagi karena ayahnya sudah terlanjur memiliki dendam yang sangat amat kepada keluarga Kerajaan Edzard. Apalagi target mereka sekarang adalah Gane, pemuda yang dicintainya sejak dulu. Cinta pertamanya, mereka dulu beberapa kali sempat bertemu dan bermain bersama, mungkin Gane sudah lupa tapi dia sama sekali tak bisa melupakannya. Tangan Irene bergerak akan mengusap rambut biru yang indah itu.

Saat itu juga Gane membuka matanya. Irene langsung menarik tangannya saking terkejutnya. Bagaimana bisa Gane sudah sadar sekarang?

"Y-yang Mulia?" Tiga orang itu tentu saja terkejut karena Gane yang sangat cepat sadar. Sangat tidak mungkin bagi orang yang terkena racun arsenik untuk sadar.

"HAHAHAHA, kalian pikir aku sebodoh itu?" Gane terseyum mengerikan. Pemuda itu berusaha berdiri, tapi tangan kanannya terborgol. Dengan mudah Gane menghancurkan borgol itu.

"Bukankah Yang Mulia–"

"Tentu saja aku tak akan meminum teh mencurigakan itu."

Gane mencoba menghubungi Alan lewat telepati. Namun nihil, dia memejamkan matanya lalu menatap Duke Halls tak percaya, tapi segera menormakan ekspresinya.

"Kau sudah gila ternyata sampai melakukan perjanjian dengan iblis," ujar Gane sinis.

Cleon dan Irene terkejut, lalu menatap sang ayah.

"Apa benar ayah?"

"Ya, saya sudah tak peduli, yang penting sekarang saya menginginkan anda musnah."

Irene sama sekali tak mengenal ayahnya yang sekarang.

Gane duduk, mengangkat satu kakinya ke atas kaki yang lain, melipat tangannya di dada. Ia mengamati bola mata Duke Halls yang samar-samar berwarna merah. Padahal iris matanya seharusnya berwarna biru kehijauan.

Cleon dan Irene dalam hati bingung  melihat sikap Gane yang malah sangat santai.

"Sudah bermain-mainnya? Lebih baik kau menunjukkan sifat aslimu. Aku tak percaya kau sepengecut ini dengan menggunakan orang lain. Kuhitung sampai tiga, jika tidak akan kau hancurkan kediamanmu."

"Aku sama sekali tidak takut! Hancurkan saja!" balas Duke Halls menantang.

"Bukan yang ini, tapi yang sebenarnya, juga tuanmu."

Irene sama sekali tak mengerti dengan percakapan mereka. Dia menatap kakaknya bertanya, Cleon juga sama tak mengerti.

"Tiga..."

"Dua..."

"Sat–"

Sosok hitam keluar dari tubuh Duke Halls. Sedangkan tubuh Duke Halls sendiri sudah terkapar tak berdaya seakan sudah tak bernyawa. Cleon mendekat ke ayahnya. Sedangkan Irene terpaku tak bergerak, ternyata selama ini ayahnya dalam pengaruh sihir hitam. Bagaimana dia bisa tak menyadari?!

SWITCH PRINCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang