XLVIII. Monsterë

1.6K 203 0
                                    

Happy reading!

Vote dulu yuk sekarang ⭐
~•~
(Tolong tandai kalau ada typo, thanks)


"Aku sudah mendengar apa yang terjadi, tentu saja aku bisa membantumu," kata Reeve, alias pangeran mahkota kekaisaran.

"Baiklah, terimakasih."

"Tapi aku punya syarat," ujar Reeve kemudian.

Gane mendongak, benar juga. Tidak mungkin Reeve dengan sukarela memberikan bantuan.

"Bagaimana jika aku memberikan penawaran kerjasama lagi?"

"Apa itu?"

"Agar Kerajaan Edzard masuk ke dalam wilayah Kekaisaran Xillain."

Gane tentu saja seperti akan terkena serangan jantung. Sepertinya putra mahkota kekaisaran tetangga ini suka sekali bercanda. Tawarannya seperti tengah menawarkan sayur di pasar.

"Kau bercanda! Tidak mungkin. Aku tak butuh bantuanmu kalau begitu."

Wilayah Kerajaan Edzard masuk dalam Kekaisaran Zealand. Namun karena Kerajaan Edzard yang sangat berpengaruh besar, jadilah Kerajaan Edzard mutlak memiliki kekuatan absolut atas wilayahnya dan merupakan kerajaan terbesar di Zenland, bahkan mungkin bisa dibilang kekaisaran tak akan berani mengusik Kerajaan Edzard. Ditambah wilayah Kerajaan Edzard yang memiliki luas setengah dari seluruh Kekaisaran Zealand.

Sesuai dugaan bahwa pangeran-pangeran Kekaisaran Xillain tidak mungkin datang hanya karena kerjasama sepele itu.

"Apa kau yakin?" tanya Reeve. Reeve sudah menduga hal ini. Tidak mungkin akan semudah itu raja di depannya ini akan memindahkan kerajaannya ke kekaisaran lain.

"Sampai kapanpun aku tidak akan berubah pikiran," ujar Gane. Ia menatap Reeve penuh curiga, jangan-jangan kerajaan itu diperintah langsung oleh kekaisaran Xillain untuk mengkudeta wilayahnya. Sungguh tindakan yang sangat tidak terpuji! Lagipula wilayah mereka sudah sangat luas, memang manusia yang tak ada puasnya.

Reeve yang merasakan pandangan Gane padanya berubah pun hanya menghela nafasnya.

"Baiklah, kuhargai keputusanmu."

Gane menaikkan alisnya ketika Reeve mengatakan hal itu. Bukankah tadi pangeran kekaisaran ini memaksanya, kenapa tiba-tiba menerima keputusannya?

"P-permisi Yang Mulia. Hormat saya pada Sang Matahari Edzard dan Sang Surya Xillain. Mohon maaf mengganggu percakapan penting anda sekalian, tapi saya ingin melaporkan sesuatu yang sangat genting," kata Derren sang jendral tinggi di Kerajaan Edzard.

"Katakan," ucap Gane.

"Perbatasan saat ini tengah diserang oleh kawanan monster. Sepertinya monster itu bukan monster biasa, mereka dipengaruhi sihir yang amat kuat sehingga sulit sekali untuk dilumpuhkan. Sudah banyak warga perbatasan yang menjadi korban."

"Siapkan pasukan utama dan darurat, aku akan langsung kesana."

"Baik Yang Mulia, laksanakan."

"Maaf pangeran, sepertinya pembicaraan kita sampai disini. Seperti yang kau dengar, aku harus membereskannya."

"Bukankah raja tak perlu turun tangan?" tanya Reeve yang merasa sikap Gane berlebihan.

"Diamlah, lebih cepat lebih baik," kata Gane, setelahnya langsung menghilang dengan teleportasinya.

Reeve hanya bisa memandang kepergian Gane. Bahkan ia belum sempat berbicara tentang hal yang sudah lama sekali ingin dia katakan.

"Cari tahu di perbatasan mana para monster itu menyerang," titah Reeve pada sang bawahan.

SWITCH PRINCE [END]Where stories live. Discover now