XXXVIII. Întoarcerea Soarelui

2.4K 354 31
                                    

Happy reading!
~•~

Remaja itu tengah mondar-mandir di kamarnya. Sudah 15 menit Gane melakukan hal tak jelas itu.

Tok tok tok

"Masuk."

"Prince, apa kamu masih marah?" tanya Allean menarik Prince duduk di sebelahnya.

"Tidak, aku tak marah tapi hanya kecewa."

"Kakak tahu kamu kecewa, tapi tidak bisakah kita seperti dulu lagi?" ucap Allean memohon, karena dia sudah tak tahan kala Prince selalu menjaga jarak dengannya, dengan mereka.

Gane berpikir sejenak, "baiklah, lagipula itu sudah berlalu dan aku sudah mencoba melupakan perbuatan kalian."

Allean menatap Gane berbinar, setidaknya Prince sudah tak menolak kehadirannya lagi.

"Bagaimana kalau kita adakan pesta barbeque malam ini?"

"Tentu saja, nanti kakak akan bicara pada yang lainnya."

***

Kebun di belakang mansion dengan kilat berubah menjadi area BBQ dadakan, ditambah lampu-lampu, tenda, dan dekorasi lainnya. Semuanya juga sudah berkumpul disini.

"Aku ingin membakar daging," kata Gane.

"Sudah serahkan pada ahlinya saja," kata Aiden. Gane mengernyit, siapa ahlinya. Mukanya mendatar kala melihat tiga orang koki yang ternyata membakar daging mereka, ini sih sama saja dengan duduk bersantai. Menghela napas, Gane putuskan tak ingin ada keributan lagi. Ia berjalan ke arah Aace, tapi Allean lebih dulu menariknya duduk di samping pemuda itu. Lebih tepatnya di antara Allean dan Argon. Aace ada di depannya bersama Aiden dan Kalia.

"Biar seimbang," kata Argon menepuk kepala Prince.

"Akhirnya kakak bisa peluk kamu lagi, gini dong ngambeknya udahan."

Argon memeluk Prince erat, sampai anak itu hampir kesulitan bernapas.

"Lepas Argon, kasihan adikmu," ujar Aiden. Aiden tersenyum kala melihat Prince yang sepertinya sudah membuka diri lagi pada mereka. Aiden menolah ke arah sang istri, istrinya juga tengah tersenyum melihat keakraban putra-putra mereka. Rasanya lega saat tak ada masalah lagi yang menghantui mereka. Aiden harap keluarganya bisa bahagia seperti ini untuk selamanya.

"Mommy senang sekali kita bisa berkumpul seperti ini, bagaimana kalau setiap bulan kita mengadakan acara family time?" kata Kalia.

"Setuju Mom, itu ide yang sangat bagus," ucap Aace mengacungkan dua jempolnya.

"Kalau bisa nanti kita tour keliling dunia," usul Argon.

"Boleh juga." Kini Allean yang buka suara.

"Bagaimana Prince?" tanya Aiden yang melihat Prince hanya terdiam.

Argon memegang lengan Prince, hingga Prince tersentak.

"Hah? I-iya aku juga setuju, pasti sangat mengasyikkan." Gane tersenyum tipis menatap mereka semua. Dia sendiri sangat ingin melakukan semua itu bersama mereka, orang-orang yang mengenalkannya tentang bagaimana rasanya memiliki keluarga yang lengkap dan memberinya kasih sayang yang melimpah, ya walaupun terkadang agak berlebihan.

Gane mencium bau harum khas daging yang dibakar. Tak hanya daging tentunya, ada jagung, sosis, ayam, seafood dan lainnya.

Para koki menyajikan masakan mereka di meja keluarga itu.

"Prince lihat kamera dong," ujar Argon. Gane menoleh, ke arah Bara yang memegang kamera.

"3... 2... 1..."

SWITCH PRINCE [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن