XV. Imprésionànt

5.5K 611 7
                                    

Happy reading!
~•~

Salah satu pengawal menemukan Gane yang tergeletak tak sadarkan diri dan langsung mendekatinya.

"Tuan Muda, bangun."

Melihat sang tuan muda tak bereaksi apapun membuatnya panik dan mengecek keadaannya.

"Ada apa?" tanya pengawal lain yang datang.

"Hanya pingsan karena biusan."

Akhirnya mereka membawa majikan mereka ke mansion. Hal itu tentunya membuat Aiden murka. Ternyata ada yang berani bermain-main dengannya sampai ingin menculik putra bungsunya.

"Z, cepat selidiki hal ini. Cari siapa dalangnya dan perintahkan anak buahmu untuk memperketat pengamanan mansion terutama Prince," perintah Aiden pada Z, ajudan sekaligus asisten kepercayaannya.

Sedangkan di sisi lain, Allean berada di kamar adik bungsunya. Saat meeting tadi ia mendapat kabar bahwa Prince kabur. Saat itu juga ia langsung mengerahkan anak buahnya untuk mencari. Tentu saja ia marah, apalagi semenjak kejadian itu terjadi. Mulai saat ini dia tak boleh lengah mengawasi Prince, bahkan kalau perlu adiknya itu tak boleh keluar sejengkal pun dari mansion. Berani sekali keluar tanpa izin dan malah berakhir nyaris diculik. Tidak tahukah bahwa ia sangat khawatir?

Alle mengelus kepala Prince yang sejak dua jam tidak menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Sebenarnya berapa besar dosis obat bius yang diberikan?

'Eungh'

Prince membuka matanya, pemandangan yang didapat pertama kali ialah Alle yang sedang menatapnya dengan tatapan bak elang menemukan mangsanya.

"Kakak kenapa?" tanya Gane yang setengah sadar dan lupa akan situasi yang terjadi sebelumnya.

"Kamu masih tanya kenapa?" Pertanyaan sinis dari Alle berhasil mengingatkannya akan kejadian tadi. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal. Oh ya, sejak kapan Gane gugup dengan tatapan orang lain? Sangat bukan dirinya sekali, tapi jujur saja tatapan kakaknya ini seperti akan melubangi kepalanya.

"Em, maafkan aku." Gane menundukkan kepalanya, dia tahu ini pasti reaksi alamiah tubuh Prince saat dimarahi kakaknya yang seperti tiran ini.

Alle memegang dagu adiknya dan memaksanya menatap matanya. "Sebutkan kesalahanmu."

"Keluar rumah tidak memberi kabar."

"Lalu?" tanya Alle tak sabaran, sedangkan Gane mengernyitkan dahinya bingung karena seingatnya ia tak melakukan kesalahan lagi.

"Sudah."

"Kamu lupa dengan aturan kakak dan daddy? Pertama, kamu tidak boleh keluar dari mansion selain sekolah dan tanpa pengawasan dari kita dan kamu melanggarnya bahkan melakukan aksi kabur-kaburan. Kedua, kamu sudah membuat seisi mansion khawatir. Ketiga, kamu menempatkan dirimu di situasi berbahaya." Gane menatap takjub Alle yang berbicara panjang lebar, ia tak menyangka lelaki di depannya dapat melakukan hal itu.

"Hukuman apa yang cocok untuk anak nakal sepertimu?" tanya Alle pura-pura berfikir, pemuda 23 tahun itu melirik ke arah Prince yang diam saja, biasanya jika di situasi seperti ini adiknya itu akan merayunya bahkan sampai menangis tak ingin dihukum.

"Aku siap dihukum," ucap Gane yang membuat Alle semakin terkejut, sepertinya amnesia berhasil merubah sifat adiknya. Alle menatap nanar Prince, jika saja waktu itu ia tak terlambat adiknya pasti tidak akan amnesia seperti sekarang ini.

"Sudahlah kamu tidur saja, kakak temani." Alle kembali merebahkan Prince, ia juga ikut ada di sebelah adik tersayangnya itu dan memeluknya.

***

Gane bangun dari tidurnya, ia melihat jam, ternyata sudah jam 6 sore. Anak itu memindai kamarnya, sepertinya ada yang salah disini. Kenapa ada patung di kamarnya? Patung itu menengok ke arahnya membuatnya terkejut, ternyata manusia. Dia kira patung karena tidak bergerak sama sekali.

"Siapa kau? Untuk apa ada di kamarku?!"

"Maaf mengagetkan anda, Tuan Muda. Perkenalkan saya Justin yang mulai sekarang menjadi pengawal sekaligus asisten pribadi anda ang akan selalu berada disamping anda. Jika perlu bantuan apapun jangan sungkan pada saya."

Gane mengumpat dalam hati, bisa-bisanya patung ralat manusia ini dijadikan pengawalnya dan mengikutinya kemana saja, rencananya gagal sudah yang ingin mengeksplor lebih dalam tentang dimensi ini dan harus terkurung di dalam mansion besar laknat ini.

"Sudahlah aku mau mandi."

Gane mencoba bersabar, memang salahnya kemarin untuk kabur. Namun ia tak menyangka jika mereka menempatkan seseorang sebagai pengawal pribadinya, karena menurutnya sangat berlebihan sekali.

Setelah mandi, Gane turun ke ruang makan diikuti dengan Justin di belakangnya.

Makan malam berjalan dengan hikmat. Kemudian mereka berkumpul di ruang keluarga. Gane berbaring menyamping di sofa menghadap daddy dan kakaknya dengan kepalanya yang ada di pangkuan Kalia. Tentunya Kalia senang dengan kelakuan Prince yang manja padanya karena belakangan ini sifat putra bungsunya itu sangat berubah.

Sudah setengah jam Gane mendengar petuah-petuah dari mereka sampai satu kata membuatnya terkejut.

"Kamu akan homeschooling, besok gurumu akan datang jam 7 pagi."

Homeschooling? Tunggu, bukankah itu artinya ia tidak akan ke sekolahnya yang kemarin dan harus menghabiskan 24 jam waktunya di mansion ini?

"Aku tidak mau dad," tolak Gane tegas. Enak saja, tidak mungkinkan ia sama sekali tak keluar dari tempat membosankan ini?

"Suka tidak suka, mau tidak mau kamu harus menurut," kali ini Argon yang angkat bicara. Ia sudah marah karena adiknya yang kabur ditambah lagi Alle yang memonopoli Prince sejak tadi membuatnya tak bisa berdekatan dengan adiknya itu.

"Mom," Gane menatap Kalia meminta bantuan.

"Kalian jangan terlalu keras dengan Prince, kasihan dia. Prince juga kabur karena kalian yang tidak mengizinkannya keluar," ujar Kalia menatap sang suami dan anak-anaknya.

Aiden menghela napas, benar juga. Kali ini ia mengalah, tapi tidak untuk selanjutnya jika terjadi sesuatu lagi.

"Baiklah, daddy beri keringanan padamu. Dua minggu ini kamu homeschooling terlebih dahulu, selanjutnya kamu boleh sekolah seperti biasa."

"Dad!" teriakan protes dilayangkan oleh Alle dan Argon. Jika kalian bertanya dimana Aace, jawabannya adalah pemuda itu kini tengah ada di Jerman untuk penelitian dokternya.

"Terimakasih Dad, Mom."

Tidak apa, dua minggu harus homeschooling. Lihat saja apa yang akan direncanakannya.

 Lihat saja apa yang akan direncanakannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Prince sama Gane sama aja ya, tergantung sikon aja nyebutnya 😉

Menurut kalian cerita ini alurnya terlalu lambat nggak sih?

Vomment ya ✨

See you!

12/03/22

SWITCH PRINCE [END]Where stories live. Discover now