~Ari Andika~

1K 168 199
                                    

Tak terasa hampir dua bulan tahun ajaran baru dimulai. Cowok rambut hitam kecoklatan belah tengah ala oppa Korea itu menanggalkan seragam putih abu-abunya, kini ia perlu beradaptasi kembali dengan lingkungan yang baru.

Almamater hitam dengan logo abu-abu Scarlet di saku dadanya. Dahulu, ia hanya bisa memandang orang-orang mengenakannya dengan percaya diri sepanjang jalan menuju sekolah. Bahkan perlakuan masyarakat sekitar pada mereka yang mempunyai logo Scarlet sangatlah berbeda.

Kini ia menjadi bagian dari mereka. Memang sulit pada awalnya. Ari harus terkena culture shock di Scarlet. Beruntungnya ia bukan laki-laki yang mudah untuk dibodohi. Dengan gelar senior, ia yakin tak akan terjadi apa-apa padanya terkecuali dia sendiri yang mencari masalah.

Ia tak mengerti kenapa Ibunya memindahkannya ke Scarlet saat kondisi ia dan sekolah lamanya baik-baik saja— Mungkin untuk masa depannya?

Lulusan Scarlet lebih terjamin untuk masuk universitas yang mereka inginkan. Dan sepertinya Ibunya sangat ingin dirinya masuk ke Universitas yang bagus.

Sebenarnya Ari selalu percaya, di mana pun tempat dia bersekolah, jika kemampuan dan keinginan tak seimbang maka hasilnya akan sama saja.

Ia beruntung selalu mendapat nilai A di setiap pelajarannya, baik di sekolah lama, maupun di sekolah yang baru.

.
.

"ANJING FIRLY ITU HP GUE..SINI BALIKIN.." teriak seorang cowok jangkung berkulit sawo matang dengan kedua lengan seragam tergulung sampai siku dan pinggang yang diikat dengan almamater kebangsaan Scarlet.

"Gaes liat..si buaya punya gebetan baru..dia stalking Instagram cewek dong..." ucap cowok bernametage Firly Rimansya menuduhkan layar Hp yang barusan ia rampas pada dua cowok yang sedang berjalan santai. Gaya bicaranya sudah seperti Ibu-ibu rumpi.

"Wah parah lu...si Sonya lo selingkuhin lagi...."

"Lagi?" tanya salah satunya, mengecek username Instagram di layar Hp. "Eh lo punya IG lain ternyata..buat stalk cewe lain..."

"Gak gitu..sini Hp gue..."

Firly terus memainkan ponsel temannya itu ke udara. Bisa terlihat foto sepasang cowok dan cewek yang tengah duduk saling bersandar ke kepala masing-masing karena kondisi case yang bening.

Sudah menjadi kebiasaannya menggoda cowok buaya seperti David. Dan bisa ditebak, entah dalam beberapa hari lagi ia pasti mengganti pacarnya.

"Dev, tobatlah, kasian Sonya, dia tuh udah paket lengkap. cantik...baik..." tutur Ari.

"Pinter..." sambung Firly.

"Dan nerima lo apa adanya," tambah cowok berkacamata bernametage Vino.

"BACOT LO PADA...kaum jomblo mana tau rasanya punya gebetan banyak..haha..kalian satu aja gak punya," balas David seraya tertawa garing.

Firly yang tak terima di ejek lantas mendorong tubuh David ke arah jalan. Ia sengaja melakukannya saat melihat mobil hitam tengah melaju ke arah mereka. Bukan bermaksud jahat, Firly tetap memegangi tangan David agar tak tersungkur— Candaan mereka memang sudah next level.

Decitan mobil itu lantas memekakkan telinga. Refleks keempat cowok itu menutup telinga, menyipitkan matanya saat mobil itu benar-benar sangat dekat.

Diam beberapa menit, tak kunjung ada tanda-tanda sang pemilik keluar mobil. Padahal keempatnya sudah siap untuk meminta maaf dan menjelaskan yang sedang terjadi.

"Huuuuuuu...SOMBONG BANGET ORANG KAYA..." teriak David saat mobil hitam itu hanya mengklakson lalu melaju pergi. Kakinya juga menendang jalanan yang bahkan tak ada batu sama sekali.

Kiara's SecretWhere stories live. Discover now