43. Titik Beku

238 57 209
                                    

Happy reading 💙

.

"Begooo... Ari bego!"

Bugh..

Satu lemparan guling. Tepat sasaran, sang empu meringis, mengusap hidungnya. Lantas lanjut kembali pada ponsel. Seolah tak membekas apa pun.

"Mana ada cowok yang ditembak. Setres lo! Dulu yang pertama juga, lo yang ditembak Inka. Sekarang ke ulang? Haha..."

Ari duduk bersila, masih pandangi sang sepupu yang asik mainkan game ponsel di atas kasurnya. Sementara pemilik kamar tergeletak di lantai. Apa-apaan.

"Sialan lo! Mana gue tau Kia bakal ngomong kaya tadi, gue kira becanda."

"Tapi lo jawabnya serius, kan?"

Detikkan jam yang menjawab, yang ditanya diam. Abian membanting handphonenya, toh sudah game over. Duduk tegak menghadap sang sepupu di bawah.

"Ri.. jawab anjir! Lo serius kan?!"

"Menurut lo! Ya kali gue mainin cewek."

"Bagus."

"Ck." Ari berdecih. Lantas bangkit dudukan dirinya pada kursi belajar. Ia tatap layar ponselnya, tak ada apa pun. Memang apa yang ia tunggu?

Apa gadis itu- Kiara -juga merasakan hal sama dengannya saat ini. Sama-sama bingung, akan mengirim pesan apa, atau sekedar membuka obrolan lain, terasa perbedaanya. Karena mereka... sudah punyai hubungan sekarang.

"Gak usah dipandangi terus tuh layar. Sampe lebaran kuda, tuh notifikasi gak akan masuk, kecuali dari grup kelas haha.."

"Bacot lo!"

"Ya abis lo, kaku banget jadi cowok. Lo chat duluan dong, tanya, mau ngapain hari ini, mau jalan? ajak makan kek, apa, terserah lah.. kaya gak pernah pacaran aja lo."

Ari berbalik, menatap Abian di ranjang sisi kanannya. benar, Ia pernah pacaran sebelumnya, kenapa ia seperti ini? Aneh.

"Gak usah kebanyakan ngebatin lo. Lakuin bego! Cewek juga gampang bosen."

Ari menyipitkan matanya. Ingin sekali lempar KBBI di mejanya pada wajah Abian. Sayang, ia masih punya hati nurani.

"Kia bilang besok sore balik kosan."

"Good. Bisa tuh, berduaan di kamar Kia-"

Plak..

"Anjing!" Refleks Abian menepis kamus Inggris tebal yang mengenai dadanya, kalau tidak, wajah tampannya yang akan menjadi korban.

"Santai aja lah Ri, tanya aja ke gue yang lebih berpengalaman kalau perlu..."

"Sesat!"

"Serius.. gue bisa tulisin list kegiatan romantis yang bisa kalian lakuin. Supaya gak monoton aja tuh hubungan."

Ari mengacak rambutnya frustasi. Jujur, ia tak butuh saran konyol Abian. Karena kalau manjur, harusnya lelaki itu tak menjomblo sampai sekarang.

Kiara's SecretWhere stories live. Discover now