10. Amnesia Disosiatif

437 116 141
                                    

.

Jarum panjang sudah berada di angka dua belas, dan pasangannya hanya berjarak dua angka dikanan. Bentuknya bulat kecil berwarna coklat menggantung di setiap sudut ruangan.

Memang tak terlalu luas, tapi desain yang estetik dominan warna cream menambah kesan elegan sebuah restoran Korea yang kini tengah Kiara sambangi.

Disini, disalah satu meja di dekat jendela. Sepertinya ini sudah di siapkan sebelumnya.

Ia duduk berdampingan dengan seorang lelaki yang tengah asik membuat karya di kaca jendela yang berembun akibat hujan.

Kia meliriknya sekilas, benar-benar seperti anak kecil. Di kursi seberangnya, terdapat cowok yang tetap setia dengan kacamatanya membolak-balikan lembaran buku tebal yang Kiara tebak sekitar 5cm.

Hujan memang masih mengguyur, namun tak sederas awal dia sampai ketempat ini.

Kia letakan jaketnya ke sandaran kursi, mencapit sumpit di tangan kanan dan memajukan wajahnya ke arah panci rabokki yang mengepulkan asap di hadapannya.

"O my my my, o my my my, you got me high so fast nananananana haghosipo..uwo uwo uwoo.."
senandung Kiara, yang lebih pantas disebut bernyanyi sambil "berkumur".

Ia goyang-goyangkan bahu dan kepalanya seirama lagu yang terputar di restoran itu. Mungkin karena pengaruh tetangga kosannya, Kia jadi tau sedikit lagu-lagu Korea, walau ia tak mengerti liriknya.

"Lo bisa diem gak si! Ngerusak suasana tau gak."

Kiara langsung mengatupkan mulutnya seraya memberi pelototan sinis pada cowok disampingnya.

"Nih..."

Hampir saja ia akan beradu "bacot" pada Ari, sebuah sodoran gelas Americano justru lebih menarik perhatiannya. Dibawa oleh seorang cowok tinggi putih dengan proporsi badan kurus. Nggak terlalu kurus sebenarnya, tapi menurut Kiara, dibandingkan teman-teman Firly yang lain, dia adalah yang paling kurus. Haha.

Cowok itu kemudian meletakkan dua minuman lain untuk dua anak di samping dan depan kia. Lalu ia duduk bersebelahan dengan Vino yang baru saja menutup bacaannya saat panci Rabokki dibuka dan menimbulkan kepulan asap serta wangi yang menggoda air liur.

 Lalu ia duduk bersebelahan dengan Vino yang baru saja menutup bacaannya saat panci Rabokki dibuka dan menimbulkan kepulan asap serta wangi yang menggoda air liur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Waaahhhh..." Kia menggigit bibir bawahnya sudah tak tahan dengan godaan makanan didepannya. Setelah mendapat sinyal dari sang pemilik, Tanpa cak cek cok ia langsung mengangkat dan memasukan perlahan Rabokki itu ke mangkok kecil yang sudah disiapkan.

Tiga cowok disekitarnya hanya menggeleng tak percaya.

"Lo bener-bener gak jaim ya.." ungkap Ari. Tangan kanannya mendekatkan kotak tisu di bawah jendela kedepan Kia, sementara tangan kirinya memegang mangkok yang tengah diisi Rabokki oleh Firly.

Kiara menunduk mengambil tisu mengerti yang dimaksud Ari, pasti mulutnya blepotan sekarang.

"Nggak!" sahutnya singkat.
"Gue baru tau loh Fir, nyokap lo punya restoran Korea. Sruuup.."
lanjut Kiara sembari menyeruput mie dari sumpitnya.

Kiara's SecretWhere stories live. Discover now