Ikan

931 83 24
                                    

"Eh Ice coba lu berubah jadi tahap satu lo" Ucap gajel Blaze yang kebetulan nggak tahu mau ngapain lalu bertemu dengan kembarannya yang magernya kayak kamu dikacangin ama dia.

"Hmm? Lu mau ngapain dah?" Ice herman, dia enak - enak minum es teh panas malah dirusuhi dengan ketidakjelasan abangnya.

"Atas nama science!" Taufan nongol dibalik sofa, tapi sayangnya Ice nggak keselek jadinya masam deh mukanya.

"Sumpah bang nggak cocok lu ngomong kek gitu. Inget ama kadar kepinteran anda yang masih bisa dikalahkan sama anak sd"

"Njir tuh mulut nyelekit amat sih,  Snow White. Tega ya kamu sama ibu tiri"

"Ini nyambungnya ke situ darimana-nya, wahai iklan shampo pante**"

"Dih ngomong aja situ mengiri"

"Tolong ya, Air Selangor itu apa??~ nggak kayak kalian yang tydak berguna, saya sangat dinantikan oleh para fans"

"Syudah syudah kapan mulainya nih?!" Blaze mulai panaz dengan omongan Ice yang banyak benernya.

Tunggu dulu... Blaze kan dah panas? Ngapain dipanasin lagi?

"Mau ngapain sih?"

"Mau ngeped"

"Bang Upan jadi pig-nya, Bang Blaze yang nungguin lilinnya, aku terima uangnya, gimana? Adilkan?"

"Adil darimananya njing!"

"Tumbuk sia di lapangan!"

"Mager"

"Daripada hidupmu mager muluk lalu mati tidur, mending ikut kami" Upan menyeret adeknya yang lumayan berat.

"Kemana Bang? Dedek jangan diapa - apa in"

"Dah mulai gila ya nak? Salut deh aku" Blaze menghapus air mata Bang Upan yang menetes.

Dibawalah si Ice ke rumah Fang oleh Abang -abangnya yang laknat.

"Lu semua ngapain kesini? Ngefans yak?~"

"Ada ember nggak? Pingin muntah"

"Muntahin aja dilantai Ice, kan bukan rumah kita" Taufan jawab santai. Toh Gempa nggak akan memarahi mereka kalau mereka mengotori rumah orang lain.

"Betul juga"

"HEH, atas dasar apa lu mau muntah di rumah gua!"

"Atas dasar kenarsisan lu yang bikin gua mual"

"Hmmm jujurly ku ingin membakar rumah ini, boleh tak?"

"Tak!"

"Alahhhhh, tak seronok!"

"Jom lihat tu" Taufan menunjuk sesuatu.

"Itu, itu apa Bang?"

"Ambigu sat" Fang ngegas cuy.

"Apa yang dilihat bang? Kalok aneh gua bekuin lu semua loh ya"

"Noh liat ikan kan?" Si upan nunjuk ikan yang di aquarium yang baru dicolong oleh Fang tadi malam dari kamar Abangnya.

"Y" 

"Nah, pertanyaannya apakah lu bisa berbahasa ikan?"

Fang menatap kearah Blaze kek dia makhluk kagak punya otak.

Taufan sih bangga aja karena merasa mulai pintar.

Sedang Ice... dia...

"Tuhannnn kenapa gua punya kembaran kagak jelas macem mereka sih? Dah tau gua tuh manusia tulen bukan manusia air kek aquaman atau putra duyung"

"Emang ke tololan itu bisa menular" Fang merasa sebiji kasihan pada Ice.

"Jadi lu kagak bisa? Ih payah" Blaze malah cemburut gegara wawancaranya dengan ikan harus batal karena penerjemahnya (aka. Ice) nggak bisa bahasa ikan.

"Ho, situ mau tahu apa lagi yang bicara?"

"Apaan tuh?~"

"Nih panah gua. Gua itung sampai satu lu berdua kagak lari gua tembak lu" Ice dah ngeluarin panahnya yang siap nembak dua makhluk berotak dangkal.

"Eh anjir mana ada ngitung tuh selesai di satu! Yang ada tuh sampai 3!"

"1" 

Alhasil rumah Fang harus direnovasi berkat ulah ketiga manusia durjana.

"Bangsul emang punya temen kek mereka. Untungnya sih ada, tapi sayang banyak ruginya"

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Where stories live. Discover now