Another Isu 23 [Tuan Style]

603 73 8
                                    

Supra tahu betul, dirinya dan yang lain bisa saja berhenti ada. 
 
[Supra knows really well that he and his brothers can stop existing.]
 
Tapi tidak seperti ini. 
 
[But not like this] 
 
Rasa sakit yang menyerangnya tanpa peringatan menghantam dadanya. 
 
[The extreme pain shocked him without warning.] 
 
"Abang Supra?!" 
 
["Brother?!"] 
 
Dia tak dapat bernafas 
 
[He couldn't breath] 
 
Udara serasa berat untuk dihirup 
 
[The air becomes so hard to achieve] 
 
Sesuatu menghilang 
 
[Something is missing] 
 
Sesuatu yang penting baginya menghilang 
 
[Something important to him is missing.] 
 
Rasa sakit dan kekosongan yang tiba - tiba melanda membuat Supra terengah - engah 
 
[Supra is gasping for the pain and the feeling of hollowness.] 
 
Otaknya berusaha memproses semua yang terjadi 
 
[His brain is trying to process everything] 
 
Teriakan Sori-lah yang membuat alarm dalam benaknya berdengung 
 
[Sori screams become alarming sirens ringing in his head.] 
 
"A-a-ay-ayah?" 
 
["F-f-f-fat-father?"] 
 
Tak ada cahaya 
 
[There is no light] 
 
Kedua cahaya yang berada dalam dirinya menghilang. Cahaya putih dan cahaya kilat merah hilang. 
 
[Both light. The white light and the red lightning is gone.] 
 
Dia akan lenyap, menghilang 
 
[He will vanish.] 
 
Pemikiran itu serasa meremat erat hati Supra 
 
[The very thought makes Supra's heart clench tightly.] 
 
"Supra!" Frostfire menumpu remaja berperawakan sama dengannya yang tengah susah bernafas. Dia segera kemari sesaat setelah Sori berteriak lalu melihat kondisi Supra. 
 
["Supra!" Frostfire raises the boy who is trying hard to breathe. He was panicked when he heard Sori screaming and watched Supra squirming in pain.] 
 
"Gen---..." nafas Supra kian melemah. Jika ini saja berefek padanya... maka... 
 
["Gen---.." Suprabreath is getting thinner. If this affects him... then...] 
 
"GENTAR?!" 
 
["GENTAR?!"] 
 
... akan merasakan hal yang sama 
 
[... will feel the same] 
 
Teriakan lain dan berasal dari Glacier. 
 
[Another scream came, and it was coming from Glacier.] 
 
Berbeda dengan Supra yang perlahan memucat, Gentar mengalami kejang - kejang, seperti seseorang tengah memberikan bermegavolt kuasa listrik dalam sekali setruman padanya, tapi sebenarnya kuasa itu yang menghilang dengan cepat darinya. 
 
[Different from Supra's gradually paling body, Gentar is convulsing. Like someone jolting him, yet the truth is the power of lightning leaving him extremely fast.] 
 
"Ada apa ini?!" 
 
["What's going on?!] 
 
Ini buruk. Ini sangat buruk. Supra paham betul tentang apa yang terjadi dengan Gentar. Supra sangat tahu tentang kuasa Gentar, dan dia tahu apa yang paling dibutuhkan adek bungsu nomor duanya itu. 
 
[This is bad. This is really bad. Supra understands what's going on with Gentar. Supra is really familiar with Gentar power, and he knows what the second youngest needs the most.] 
 
Supra memaksa dirinya untuk duduk dan menatap mata Gentar. Mata itu juga menatap padanya. 
 
[Supra forced himself to sit up and look at Gentar in the eyes. He could see those eyes staring back at him in pain] 
 
"Gen-Gentar... apapun yang terjadi.... kau harus tetap hidup...." Supra memberikan kuasa kilat yang tersisa pada Gentar. 
 
["G-gentar... whatever happens,... you must keep exist..." Supra transfers the remaining power of lightning to Gentar.] 
 
Karena dia tak ingin sisa kuasa petir yang ada dalam dirinya terbuang sia - sia dikala ada yang membutuhkan lebih darinya. Kuasa elemental cahaya yanag ada dalam dirinya telah kehilangan energinya untuk menyokong Supra. 
 
[Because it is a waste if the remaining lightning element just disappears when someone needs it most. The light element inside him has lost its power to support Supra.] 
 
Dan dia berharap rasa sakit yang dia rasakan sekarang tidak dialami oleh Sori dan Sopan.... nanti 
 
[And he hoped that Sori and Sopan wouldn't feel the same pain that he receive... later] 
 
Dia tidak tahu apa yang terjadi diluar sana. Tapi dia, tidak mereka, dirinya, Sori, dan Sopan tahu tentang kondisi tidak menguntungkan sang elemental cahaya 
 
[He doesn't know whatever happens out there, but they, Him, Sori, and Sopan know the light elemental precaution condition.] 
 
Mereka tahu bahwa mereka tercipta karena situasi memanggil mereka. Dan kapanpun mereka bisa kembali pada awal. 
 
[That they are created because of the situation calls for it. And any time they will come to an end.] 
 
Tak pernah terpikirkan untuk menjadi yang pertama merasakan secara langsung. 
 
[He never thought that he was the first one to experience this.] 
 
Supra tak ingin melihat wajah saudaranya. 
 
[Supra doesn't want to see his brother's face.] 
 
"Ambil tempatku.... dan lindungi mereka...." Supra tak ingin melihat apa yang telah terjadi pada dirinya sendiri. Fokusnya hanya pada adiknya. 
 
["Take... my place to protect them, will you?" Supra doesn't want to see what's going on with himself. His focus is only on Gentar.] 
 
Dia tak peduli jika kakinya pecah berkeping - keping menjadi serpihan cahaya atau dia tak dapat melihat dari mata kirinya. 
 
[He doesn't care if his leg disintegrates or he can't see with his left eye.]
 
Dia bahkan tak menjawab teriakan ketakutan atau pilu dari Sori dan Sopan. 
 
[He even didn't answer the terrified or begging call from Sori and Sopan.] 
 
Tujuannya hanya satu. 
 
[His intention is one.] 
 
Dia tidak akan membiarkan Gentar mati. 
 
[He will not let Gentar die.] 
 
"Tetap... disini, Gen" 
 
["Please.... stay"] 
 
Dan jika hal pertama setelah Gentar bangun adalah air mata membasahi wajahnya, maka dia sempat melihat senyum lembut dari sang kakak sebelum pergi ke tempat nan jauh disana. 
 
[And if Gentar's face is full of tears the next time he awoke, it is an indication that he saw Supra's soft smile before departing to beyond.]

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Where stories live. Discover now