Angan (3)

442 66 12
                                    

"Wah ternyata kau ada disini Fan! Kami mencarimu!" Blaze dan Thorn datang setelah Ice menginterogasi mereka.

Si pemilik nama yang sebenernya bukan namanya itu mendengus sebal dengan ajakan mereka.

'Bisakah kalian meninggalkan ku sendiri?!'

Kedua orang itu tengah menggaet tubuhnya untuk melaksanakan ritual mereka.

"ŰwŰ Ayok mainnnnnnn!"

Solar yang kini menjadi Taufan ingin menolak tetapi tubuhnya mendelik duluan dengan tatapan 'kau tolah ku cemari namamu nanti' yang dibalas oleh tatapan 'coba saja kalau kau berani dan berhenti berlagak layaknya anak - anak!'.

Solar (Taufan) melengos keluar begitu saja sebelum disusul oleh Taufan (Solar).

"So— ah Taufan! Maafkan aku, pleaseee"

Solar nggak akan menyangka akan melihat tubuhnya bergerak seperti itu.

"Berhenti menggunakan ekspresi itu!"

Solar dibuat muak melihat wajahnya sendiri.

"Ada apa? Solar, kau membuat Taufan marah ya?" Blaze jelas kepo. Biasanya juga Taufan yang membuat Solar atau Halilintar marah.

"Bu—" hampir saja Solar (Taufan) membalas ucapan Blaze sebelum disambung oleh Taufan (Solar).

"Iya, tadi aku tidak sengaja menjatuhkan hoverboardnya.... bisa bantu membuat Taufan senang?"

Solar melongo, eh bukan dia saja, Blaze dan Thorn juga melongo. Melihat dirinya sendiri tersenyum manis membuatnya.... diam tak berkutik. Solar bahkan tidak tahu kalau dirinya bisa berekspresi seperti itu!

"ÙwÚ tentu saja itu gampang Sunny!" Thorn tersenyum imut, merasa agak cemburu karena Taufan bisa membuat Solar tersenyum seperti itu. Dia mengeret tubuh Taufan.

Solar (Taufan) hanya menatap sengit Taufan (Solar) yang tengah melambaikan tangannya.

'Awas saja kau ya!'

🥽

"Jadi mau main apa?"

"Terserah" jawab Solar (Taufan) ketus.

"Wih baru kali ini ngelihat Taufan marah kek gini" Blaze jadi makin heran.

"Biarin"

"ŐwŐ alaaaa jangan merajuk lah Taufan ama Sunny. Sunny kan tadi dah minta maaf"

Solar (Taufan) hanya diam saja. Dia bingung harus menjawab apa pada partnernya ini.

"Gimana kalau kita main saja" Blaze memberikan usul.

"ŐwŐ ayo main kejar - kejaran! Pasti nanti Ufan ketawa lagi!" Thorn lagi - lagi mengeret Solar (Taufan).

"Uhhhh Thorn lepasin, aku sedang tidak niat"

"ÙwÚ nggak mau tahu! Bukankah Taufan pernah bilang kalau berlari bisa membuatmu terbang bebas seperti angin?"

'Bebas?'

Solar tertegun. Kata bebas dalam kamusnya terkesan sangat mewah untuk elemental seukurannya.

Dia yang selalu terbelunggu dalam pemikirannya sendiri, mendapatkan kebebasan adalah sebuah.... ketidakpastian.

'Apa aku bisa bebas?'

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Where stories live. Discover now