Latihan

950 105 27
                                    

Maap ya Readers, dalam sebulan ini Nee bakal agak lemot up chapter dikarenakan sedang melaksanakan kegiatan.

Psssttt! Jangan dikasih tahu kegiatan apa bagi yang tahu

Enjoy

💫

Gempa tengah melihat adegan yang agak aneh tapi termasuk biasa.

Kalian tahulah persis jika Halilintar dah menjadi lawan, pastilah yang berlatih bersamanya serasa sedang bersama Laksamana Tarung.

Keras cuy latihannya. Kek kerasnya cobaan hidup ini.

Dan kebetulan yang menjadi korbannya adalah si mageran, makhluk endemik kasur yang kelangkaannya hanya satu di dunia.

Pertarungan didominasi oleh serangan sengit Halilintar yang terus menghantam perisai Ice. Ya, Ice lebih cenderung ke defenses.

Gimana nggak fokus ke defenses, Ice masih sayang nyawa.

"Bang! Jan kek mau bunuh orang lah kalok latihan!"

"Standar gua emang kayak gini kalok latihan! Lu nya aja yang lemah"

Ice itu kalem, tapi air juga terkadang memiliki arusnya sendiri.

"Gini nih mangkanya gua males latihan ama lu!"

Jarum es bermuculan dari lantai membuat Halilintar harus menghentikan serangannya dan berlari menjauh.

"Lari terus bang, kek dikejer banci kemaren"

"JDAR"

Sambaran petir yang kuat membuat Ice harus menggunakan Dinding Es setebal make-up yang kalian pakai lalu berlari menjauh dari target.

"WOY!"

"Ck, main area lu"

Halilintar berdecak sebal. Tombaknya dia tancapkan ke tanah, sambil memikirkan strategi.

"Situ juga please!"

"Banyak bacot lu, Ice"

"Mohon maaf gua paling nggak seneng kalok diajak latihan!"

Mau tahu kenapa Ice dengan sukarela...  oh nggak ding, lebih tepatnya terpaksa latihan dengan Halilintar? Itu karena dia telah merusak teplon kebanggaan Gempa yang telah melegenda hingga mengenai kepala para villain (termasuk Abang dan adek laknat)

"Ayolah Bang Gem... udah napa latihannya"

Ice dah nggak sanggup. Mending dia disuruh begadang daripada kayak gini.

"Lanjut" satu kata itu membuat Ice merinding.

"Guna in perisai es mu itu, Ice. Paling nggak itu ada gunanya sebagai pelindung pas Gempa dan Thorn nggak ada" cuit Halilintar sambil mengibaskan tombaknya layaknya mayoret.

"Bener kata Bang Hali, kamu harus lebih mengasah kemampuanmu itu... bukannya mageran di kamar"

"Iya iya hahhhhh... bisa istirahatkan sekarang?"

"Ye lah" Gempa roll eyes.

Seketika Ice tergeletak tak berdaya bagai ikan goreng di meja dapur.

"Aneh nih anaq" Halilintar kembali menggunakan kuda - kudanya, mengayunkan Tombak Halilintar dengan piawai.

Gempa melihatnya sambil merenung. Kalau dipikir - pikir cuman dirinya yang menggunakan sarung tangan khusus, oh Solar juga.

"Kalau tanah vs petir, siapa yang menang?"

"Ha?"

Keduanya melirik ke Gempa sebelum ikut memberikan ide.

"Yang pasti tanah, kalau nggak salah Solar pernah bilang 'tanah dapat meredam kekuatan menjalar elektromagnetik apalah itu" Ice bercicit.

Halilintar berwajah masam. Merasa kalah saing dengan Gempa, sedang Gempa tersenyum menang.

"Kalau tanah vs es?"

"Hm... itu tak tahu pasti..."

"Tapi setahuku es muncul dipermukaan tanah sedang tanah akan tetap menjadi tanah" Ice kembali berucap.

Tumben tuh anak pinter.

"Berarti aku lagi yang menang ya?~"

"Iya Gem, iya lu menang"

"Abang Gem, emang yang terkuat 👍"

"Jangan harap latihan bakal berhenti hanya karena kau menyanjungku"

Seketika Ice menggeleyot layaknya cacing yang kurang unsur hara.

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Where stories live. Discover now