Abang Laknat!

1.2K 100 60
                                    

Seharusnya Taufan lebih mempercayai instingnya daripada setan berbentuk sahabat yang sekarang sedang teriak gaje disampingnya.

'Salah Taufan apa sih, Tuhan??'

Mari kita  flashback sedikit 40 menit sebelum kejadian menantang adrenaline ini dimulai.

"Ha lu mau kemana?" Si sulung menaikkan alisnya melihat si tertua nomor dua mulai bergegas membawa tasnya dan memakai sepatu

"Abang Upan jangan ninggalin Blaze dengan bang Lili-chan!"

Kena jitak dah tuh Blaze.

"Ya ampun gua bakal pulang besok, gini aja pakai drama"

"Naik apa kesananya?"

"Naik pesawat bang" 

"Gua doain jatuh"

Mak deng jantung Taufan merasa kek di berhentiin sejenak.

"Bang lu doain gua?"

"Mmmm biar beban gua berkurang satu"

"Wau malaikat memberi bintang satu pada bang Hali" Blaze menggeleng kepalanya mendengar ujaran kata - kata yang sangat.... beh

"Hidih malaikat apaan situ kan setan"

"Kenapa harus bener ucapannya"

"Dah lah mau berangkat telat nih boarding!"

"Ti ati Pan. Gua setrum lu kalok nggak balik besok"

"Yeh, tsunderenya kumat"

Blaze keknya lagi cari maut nih.

"Gua gibeng lu lama - lama, korek api"

"Iya Abang Lili tersayang"

"Jijik, pergi sono"

"Babai manusia jejadian!"

Setelah mengucapkan itu Taufan bergegas lari menuju rumah Gopal. Mengapa tak menggunakan angin? Katanya biar sehat dan tidak masuk angin di pesawat.

Taufan ama Gopal sebenernya mau ke Serawak ikut lomba, entah lomba apaan. 

'Hmmmmm kenapa perasaan gua nggak enak?'

Di dalam pesawat jantungnya tak henti - hentinya memompa adrenaline bak dia akan melawan musuh berwajah jelek.

'Ini kenapa? Jan sampe omongannya Bang Hali beneran terjadi'

Setelah berfikir seperti itu, tiba - tiba pesawat mengalami turbulensi hebat membuat semua orang didalam berteriak hiteris, teriakan Gopal paling kencang, sedang Taufan cuman diem melongo memproses kalau omongan abangnya mujarab.

"An***g! BANG HALI KALOK NGOMONG MESTI DEH IH!"

Nah cuman dia aja yang teriak macem begini.

Pilot telah memberikan peringatan kepada para penumpang untuk tetap tenang.

"Ayoyoyoyo macem mana nih, Taufan?! Aku tak ingin mati mudah lah!"

Dan untuk sementara waktu otak Taufan yang terkenal sengklek itu berubah menjadi sedikit pintar.

"Woy Ndut, situ kan punya kuasa. Di pakai dong" Taufan merenggangkan tangannya dan mencopot sabuk pengamannya.

"Mau kemana lu!"

"Ketemuan ama bestie pembawa sabit"

"GILA LU!"

"MAACIW!"

"Tuan tolong duduk kembali ke tempat anda! Ini sangat berbahaya!"

"Justru yang berbahaya itu menyenangkan mbak. Tolong dong anterin saya ke kokpit"

"Tidak. Anda tidak boleh masuk kesana"

"Mbak nggak tahu saya?"

"Emang anda siapa?"

"Ck, wajah tampan begini dan terkenal diTV Malaysia masa sih nggak tahu?"

Si mbak pramugari cuman natap datar.

"Ya udah saya memperkenalkan diri bahwa saya adalah Boboiboy Taufan sang Bayu" Taufan berpose.

"WOHHHHHHHHHHHHHHHHHH" semua orang bersorak.

Setelah mbak pramugari terpana entah bagaimana caranya dan Taufan selesai adu mulut dengan pilot akhirnya Taufan memegang kendali pesawat.

"Airbus Nikah_kapan?-7676 apa kau bisa mendengar menara kontrol?"

"Airbus Nikah_kapan?-7676 bisa mendengar menara kontrol"

"Siapa pilotnya?"

"Saya, Boboiboy Taufan"

"Pilo—"

"Kedua engine terbakar dan menggunakan kuasa saya untuk terbang"

"Kuasa?"

"Kau mengenal, Boboiboy elemental kan menara kontrol?"

"Ah, ohhhhhh terima kasih membantu kami, Tuan Taufan"

'Akhirnya gua terkenal juga...' *insert wajah Taufan yang merasa dirinya populer*

"Santai pak, cuman yang agak ribet nanti cara mendaratkan pesawatnya"

"Wah sepertinya anda akan belajar langsung dari tempatnya" 

"Maksud lu paan pak?"

Jangan tanya apa yang dilakukan Taufan selanjutnya, yap menerbangkan pesawat secara memutar, horizontal, dan vertikal sampai tuh anak nggak berhenti ketawa ketiwi. Untungnya pas mendarat nggak kenapa napa tuh pesawat. Para penumpang banyak yang sujud syukur dan meluk bumi saat menginjakkan kaki mereka ke tanah lagi.

"Napa dah tuh manusia?" Taufan heran ngelihat ritual para penumpang. Haruskah dia melakukan hal yang sama?

"Woy situ bawa pesawat nggak ngotak!" Gopal megang dadanya yang sempet kembang kempis ngerasain segimana gilanya Taufan tadi.

"Ih seru loh"

"Seru pala lu pe'ang!"

Baru juga menapaki kaki keluar bandara setelah berusaha dengan sabar mengelabui para reporter

"Eh itu bukannya lingkaran teleportasinya Ochobot"

"Bener juga"

Tanpa permisi, Taufan diseruduk oleh para adik - adiknya

"(T^T) HUWEEEEEE ABANG UPAN NGGAK PAPA KAN?!"

"HUWEEEEEEEE BANG UPAN JANGAN BENERAN TINGGALIN BLAZE!"

"Hiks... hiks Abang ... syukurlah..."

Si ngantuk mengelus dadanya yang abis dibuat kejang oleh kakaknya. 

Sedang si bungsu menghela nafas lega melihat kakaknya nggak papa sambil menghapus air matanya.

Boel langsung menggunakan portal menuju bandara saat berita tak mengenakkan itu berseliweran di media. Siapa yang pertama tahu berita ini? Tentu saja si Solar yang pas kejadian lagi scroll IG.

Taufan mah dengan sensi mencari kakaknya dan menggeplak tuh kepala.

"ADUH!"

"NGOMONG TUH YANG BENER DIKIT NAPA SIH?!"

"Ya... maap"

"MAAP MAAP TIANG LISTRIK MAKAN SANA! LU YA PUNYA MULUT DIJAGA—..."

Hari itu saudara yang lain melihat segimana garangnya si Periang memarahi si Tsundere. Bahkan si Jutek nggak bisa ngelawan sedikitpun.

'Bang Upan bisa serem juga please'

🏧

Hola Readers

Special 50 Chapter ini Author membuka request, tapi Author akan memilih yang paling menarik dari ide yang kalian berikan.

Jadi, skuy ngerequest -》

See you~

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Where stories live. Discover now