Pantai

970 100 55
                                    

"Ngapain jadi tingkat satu?" 

"Nggak papa" ucap Cahaya yang lagi santuy menyerap sinar matahari kek panel Surya atau PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)

Halilintar memutar bola matanya. Dia tahu kalau Solar menyerap sinar matahari terlalu banyak, bakal mabuk dan nantinya pasti akan berulah mencari gara - gara dengannya (alias gelud).

Oh ya mereka sedang berlibur ke pantai nih atas usulan TTM.
Cocok banget kan Cahaya jadi panel surya, bisa jadi genset dadakan pas mati lampu jikalau Halilintar ada misi.

"ŐwŐ weeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee Thornie nemu sesuatu!"

"Sesuatu~ yang ada di hatimu~ sesuatu~ yang ada dibenakmu~"

"Blaze, kita tahu kalau anda jadi kang musik, tapi sadar diri lah suara mu merusak ketentraman alam"

"Headshot dari Ice membuat Blaze tertohoq, tertampar dan terhina pemirsa!" Taufan malah asik jadi komentator dadakan saat melihat duo suhu  bakal gelud.

"Gini nih punya kakak otaknya lagi diservis, susah" Gempa dari tadi ngelus dada, mari kita doakan semoga dipermudah.

"ÒwÓ weeeeeeeeeee kenapa Thornie dikacang! Thorn nemu alien lah!"

"Ha?! Alien?!" 

Segeralah para kembaran lain mendekat kearah Thorn yang sedang menyucuk makhluk tak bergerak itu.

"Alien macem apa ini?"

"Eh kak jangan dipegang!" Teriak si bungsu saat melihat si kompor akan memegang makhluk itu.

"Bukan alien lah itu. Itu ubur - ubur"

"Wah, tumben Ice tahu"

"Tahu lah, Ice suka baca buku seputar hewan air"

"Wah patut dicontoh tuh, Blaze, Bang Upan" Gempa menatap angker ke kedua nama yang disebut.

"ÕwÕ kenapa tak boleh dipegang?"

"Sebab ada racun" kata Ice

"Eh? Macem ular?"

"Iya modelannya kayak gitu. Cuman sakitnya kayak di setrum ama bang Hali. Terus setruman tadi jadi racun yang dibawa oleh darah. Dalam hitungan menit manusia bisa mati" sambung Cahaya sambil melirik hewan air tak bertulang.

Taufan mati - matian nahan tawa ngelihat muka masam Halilintar yang disamain ama ubur - ubur.

"Tapi ini kan udah mati Cahaya"

"Meskipun udah mati kak, tentakelnya masih aktif menyuntikkan racun. Baru bisa aman kalau ubur - uburnya mati sekitar 2 hari"

"Lama banget"

"Keknya nih ubur ubur baru aja mati"

"Bukan satu, tapi banyak tuh"

Sepanjang mata memandang, bibir pantai penuh dengan ubur - ubur yang mati.

"Sepertinya kita harus nelpon pihak keamanan deh" Taufan bergegas mengambil hpnya.

"Bisa gawat kalau ada yang tersengat" jiwa ke-emak-an Gempa muncul.

"Hmmmm, abang, Cahaya boleh bawa satu ya?"

"Ha?" Kelima kembaran berteriak bersamaan.

"Lu cari mati ya?!"

"Ayolah bangggggg, Cahaya belom punya ubur - ubur di lab. Mau jadi koleksi!"

"ÕwÕ tapi kan tadi Cahaya ngomong sendiri kalok berbahaya"

"Tapi Cahaya mauuuuuuuu"

"Aneh banget maunya ya Tuhan" Ice menghela lelah memilih meninggalkan mereka demi mendapatkan kualitas tidur yang baik.

"Ayolahhhhhhhhh, Cahaya tahu kok ngambilnya yang bener begimana supaya nggak tersengat"

"Teruz kalau kesengat gimana?! Kamu mau masuk RS?!" Wah Gempa mode emak - emak.

"Ayolah papa bantuin Cahaya meyakinkan emak!" Cahaya kali ini menggeret Halilintar untuk meyakinkan Gempa.

"Nggak Cahaya. Nggak" eh ternyata si bapak juga nolak.

"Abang Thorn bantuin dedek Cahaya...."

Thorn cuman bisa garuk pipi ngelihat Gempa dan Halilintar menatapnya dengan garang.

"Emmmmm Thorn dipanggil Abang Blaze! Dada dedek Cahaya"

Kabur si moe kita bro.

Karena nggak ada yang membantunya akhirnya Cahaya melancarkan aksinya.

"Pl—"

Belom juga dikeluarin Halilintar dah mencegah duluan.

"Stop, nanti ku minta in ama bapak - bapak yang ngurus"

"Beneran?"

"Ya"

"Hshvkxkgxjtstiulgkydtuaruaoydoufupf7od" (baca komat kamit Cahaya yang lagi seneng) "Makasih Papa, Mama, Cahaya sayang kalian berdua!" Si doi peluk kedua figur orang tuanya dan balik berjemur menjadi panel surya.

"Hahhhhhhhhhh"

"Gini amat punya adek bungsu"

"Yang diminta pasti yang aneh - aneh"

"Tapi senengkan akhirnya tuh bocah minta sesuatu?"

"... iya sih"

Akhirnya mereka nungguin pihak berwajib datang untuk mengurus para ubur - ubur yang K.O dan tak lupa Halilintar menepati janjinya. 


(♡)

Brother fluff bertebaran

Source: wikipedia, nationalgeographic

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Where stories live. Discover now