Sesuatu Yang Dipaksa Hasilnya Tidak Bagus

81 3 0
                                    

*Flashback on*

Ditengah-tengah pekerjaan yang sedang padat dan diluar langit terasa mendung. Dilihatnya ada beberapa kali panggilan tak terjawab dari sang daddy. Lalu Raka melakukan panggilan ulang. " Yah dad, ada apa?". Tanya Raka.
"Apa kau masih di kantor?". Tanya daddy.

"Iya dad,ada apa?". Tanya Raka lagi.

"Langsung pulang kerumah ya, makan malam dirumah saja,nanti daddy dan mommy kenalkan kamu pada anak temannya mommy."

"Baiklah." Kata Raka singkat. Setelah obrolan berakhir, Raka meletakkan handphonenya di atas meja. Dan duduk bersandar dikursi kebesarannya lalu menghela nafas.

Raka memang tidak pernah menolak untuk dikenalkan kepada anak teman daddy dan mommy nya dan ini sudah yang kesekian kali. Tapi mommy dan daddy  juga tidak memaksakan kehendak mereka untuk Raka menyetujui perjodohannya. Namun, mereka juga tidak putus asa untuk mengenalkan Raka kepada anak-anak rekannya.

Saat melihat jam dipergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul lima sore, Raka menghentikan pekerjaannya.
Raka menekan tombol dial di telpon kantornya, dia menghubungi Rio.
" Ayo pulang." Kata Raka Lalu mengambil jas di sandaran kursi kebesarannya. Hari ini dia akan pulang lebih awal.

Ketika melangkahkan kaki keluar pintu ruangan, disana sudah ada Rio yang telah menunggu.

"Apa kita langsung pulang?." Tanya Rio.
"Tentu, tadi daddy menelpon." Ujar Raka. datar.

Tepat saat mereka keluar dari area gedung parkiran kantor, hujan turun dengan derasnya. Di sepanjang perjalanan tidak ada obrolan diantara mereka.

Raka hanya memainkan handphonenya, dan sesekali melihat kearah luar jendela.
Kali ini pandangan nya tertuju pada motor scoopy yang berhenti di depan halte. Dia melihat seorang perempuan yang hari ini mengganggu pikirannya.

"Menepi." Titah Raka pada sopirnya.

"Apa kau bilang? Tapi kenapa?" Tanya Rio memastikan pendengaran yang dia dapat dari telingannya.

"Aku bilang menepi, apa kau tuli." Tegas Raka sambil melihat ke luar jendela. Dia melihat gadis yang dia cari. Kemudian Rio meminta sopir untuk menepi.

"Rio, apa kau lihat gadis yang sedang berteduh di halte itu?" Kata Raka sambil melihat kearah Tira.

*Flashback off*

Mobil roll royce milik Raka terus melaju dengan kecepatan sedang mengikuti scoopy putih yang ada didepan mereka.

Setelah 30menit kemudian, scoopy putih itu tampak berhenti didepan sebuah rumah yang tidak terlalu besar. Kemudian dia turun dan mendorong pagar rumah kesamping.
Kemudian dia masuk dengan menunggangi motornya.

Raka dan Rio hanya memperhatikan dari dalam mobil.
"Baiklah, kita sudah tahu dia tinggal disini. Selanjutnya apa yang akan kau lakukan brother?" Tanya Rio.

"Tentu saja kau cari tau semua informasi tentangnya." Ujar Raka.

Ok..ok,tuan muda yang sedang jatuh cinta." cibir Rio sekenanya.

Lalu mereka pun putar balik. Hari sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam.
Sopir melaju kan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Karena habis hujan jalanan menjadi sangat macet.

Sesampainya dirumah, Raka disambut oleh seluruh anggota keluarga. Termasuk teman mommy. Sedangkan Rio langsung berpamitan.

"Hai mom, dad." Sapa Raka.

"Iya sayang, kau sudah pulang nak". Sapa Greta yang masih sangat cantik diusianya yang sudah tidak mudah lagi.

"Perkenalkan nak, ini aunty Kesya dan suaminya." Kata mommy Greta.

"Halo aunty, om.." sapa Raka dengan senyum tipis, namun tetap memperlihatkan betapa tampanya dia.

"Wah sayang sekali Arleta tidak bisa ikut hadir disini,jika melihatmu maka dia akan sangat senang sekali." Ujar om Wildan suami Kesya teman mommy Greta.
Raka senyum tipis menanggapi perkataan om Wildan.

Setelah makan malam, mereka berbincang diruang keluarga.
"Nak Raka, apakah kau sudah memiliki kekasih?" Tanya Kesya.

"Saat ini belum aunty, tapi akan ada. Karena saya sedang mencari cara untuk mendapatkannya." Jawab Raka datar.

"Oya, beruntung sekali wanita itu. Kami pikir ingin menjodohkanmu dengan putri kami Arleta. Sepertinya kau harus melanjutkan usahamu itu dulu nak Raka." Kata Kesya menghargai keputusan Raka.

"Baik aunty, terimakasih pengertiannya." Balas Raka dengan tersenyum senang.

"Kenapa kau tidak pernah cerita pada mommy dan daddy soal wanitamu." Kata mommy Greta.

"Tadi siang Weni bertemu dengan kekasih kak Raka mom, dia sangat cantik dan baik." Weni menambahkan cerita dan membuat semua orang tercengang mendengarnya.

"Tapi sayang, sepertinya mereka sedang bertengkar mom." Ujar Weni menambahkan lagi.

"Oya, wah itu berita yang luar biasa." Kata daddy Jhon menambahkan.

"Okay, kalau begitu kapan dia akan dibawa kerumah Raka?." Minta mommy Greta penuh harap.

"Ya jika sudah waktunya maka dia akan Raka bawa kemari mom." Tutur Raka tidak menolak dengan apa yang diucapkan Weni.

"Baiklah Greta, sepertinya perjodohan anak kita di batalkan saja dulu sampai anak-anak kita benar-benar siap. Agar tidak terlibat cinta segitiga atau sejenisnya,betulkan pa ." Kata Kesya dengan tenang.

Karena Kesya dan Greta sadar betul bahwa jika sesuatu yang dipaksa hasil nya tidak bagus. Apalagi itu urusan cinta.

"Iya betul, kami tidak masalah dengan hal itu. Yang penting anak-anak kita mendapatkan kebahagiaan mereka." Ujar Wildan menambahkan.

"Ya, aku sangat senang mendengarnya. Semoga persahabatan kita tidak berakhir disini ya Kesya." Kata Greta sambil meraih kedua tangan Kesya lalu memeluknya erat.

"Baiklah, masalah ini sudah clear.  Tapi ngomong-ngomong kenapa bisa kalian berakhir dengan menggunakan taxi sampai disini. Kenapa tidak minta jemput saja? Kami dengan senang hati menjemput kalian." Kata daddy Jhon sambil menyilangkan kedua kakinya.

"Ya,tadinya Arleta yang akan jemput. Tapi waktu dijalan dia menelpon bahwa ada urusan mendadak. Dan entah kenapa Kesya mau mampir kesini dulu." Tutur Wildan.

"Wah, wah.. benar-benar merindukanku ya Kesya." Tambah mommy Greta.

"Kami senang dengan segala kelelahan kalian masih menyempatkan mampir kesini." Kata Daddy Jhon menambahkan.

"Tidak masalah. Kalau begitu kami pulang dulu, kami juga sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Arleta." Kata Wildan lagi.

Setelah mengantar sahabatnya ke pintu,
Mommy Greta mencari keberadaan Raka yang langgsung menghilang setelah bersalaman pada sahabatnya.

"Raka,, anak nakal.. kenapa mommy dan daddy tidak tahu soal itu...?" Tiba-tiba mommy Greta muncul didalam kamar Raka dan berkata penuh penekanan sembari menarik telinga sebelah kanan Raka.

"Momm, stop please!". Seketika langsung bangun dari tempat tidurnya karena kaget dengan perlakuan sang mommy.

"Habisnya, mommy penasaran. Siapa gadis yang dimaksud oleh Weni tadi.?" Mommy Greta tidak sabar menunggu jawaban dari Raka.

"Siapa nama gadis itu? rumahnya dimana,kerja atau masih kuliah?" Lanjut mommy Greta.

"Masih dicari tahu mommy." Jawab Raka singkat.

"Benar-benar kamu ya Raka." Kesal mommy Greta berkacak pinggang kemudian berlalu meninggalkan kamar Raka.

Raka hanya geleng-geleng kepala sambil melihat ke arah mommy Greta yang sudah menghilang dari balik pintu.

Seketika Raka merebahkan diri kembali ke atas tempat tidur.
Miring ke kiri dan kenanan, namun tak membuat Raka tertidur.
Dibayangannya kini hanya gadis yang sejak pagi membuatnya sebal namun juga membuat Raka penasaran.
Lantaran tak pernah seorang wanita pun yang tidak tertarik dengan wajahnya yang tampan bak cassanova.
Berbeda dengan gadis itu, jangankan tertarik, melirik ke Raka saja seakan tidak betah.

Ku Kira Kita Ternyata KalianWhere stories live. Discover now