Mencintai Sesakit ini

44 1 0
                                    

" Baiklah, sekarang kalian sudah bertemu. Berbicaralah dari hati ke hati.. kalian terlihat sangat serasi. Kalau begitu mommy dan Weni harus pergi dulu mau menemui daddy." Kata mommy pada Tira dan Raka sebelum pergi. Mommy dan Weni hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Raka yang tampak bucin.

" Apa yang kau lihat? " Kata Tira sambil mengacungkan garpu didepan wajah Raka.

" Aku tidak sedang bermimpikan?" Tanya Raka sembari merapikan rambut Tira yang menutupi telinganya.

"Kau itu ada-ada saja, jangan menatapku seperti itu." Kata Tira menutup wajah dengan kedua tangannya namun masih bisa melihat Raka dari balik jari-jarinya.

" Baiklah, bagaimana kalau kita melakukan kencan pertama kita?" Kata Raka dijawab dengan sebuah anggukan dan senyuman oleh Tira.

Tira telah memutuskan untuk membuka hatinya untuk Raka. Dia ingin memulai kebahagiaan bersama orang yang mencintainya.

****

BRAKKK!!!!

"Revan, apa yang terjadi nak?." Tanya Kirana, wanita berperawakan seperti model meski diusianya yang matang.

Melihat Revan yang masuk kedalam kamar dengan wajah marah, Kirana segera mengikuti putranya dari belakang. Namun Revan membanting pintu kamar dengan sangat keras sehingga Kirana shock didepan pintu kamar Revan.

Didalam kamar, Revan melempar semua barang-barang yang ada di atas nakas. Saat ini hati dan pikirannya sangat kacau.

Selama ini dia menyimpan rapat-rapat perasaannya pada Tira, dia menyukai dalam diam. Namun, apa yang baru saja dia lihat adalah apa yang tak pernah ia inginkan.

Ketika Revan sedang makan siang bersama teman-teman mogenya, tak sengaja ia melihat sosok gadis yang selama ini disukainya. Namun, ternyata gadis itu tidak sendirian dan Revan sempat mendengar jelas percakapan gadisnya dengan laki-laki itu yang tak lain Tira dan Raka.

"Siapa dia,.kenapa bukan gue?" Tanya Revan pada dirinya dengan mengepalkan kedua tangannya diatas lutut.

"Revan..Revan.. kau baik-baik saja nak?" Tanya Kirana sembari memeluk sang putra yang sedang duduk diatas tempat tidur.

"Apa yang sedang terjadi nak?" Lanjut mommy Kirana.

"Apakah mencintai sesakit ini mom?." Kata Revan.

"Apa yang sedang kamu bicarakan nak?". Tanya mommy Kirana.

"Revan menyukai seseorang mom, sangat." Jelas Revan.

"Lalu.." Kata Kirana mengusap punggung Revan dengan lembut.

"Revan baru saja melihatnya dengan orang lain mom" Ujar Revan menundukkan wajahnya,kemudian ditangkup oleh sang  Mommy.

"Kamu sudah mengatakan perasaanmu padanya?"

Revan menggelengkan kepalanya, membuat Kirana tersenyum sendu.

"Revan tak ingin merusak pertemanan kita mom."

" Bukankah cinta memang tidak harus memiliki?" Tanya mommy Kirana.

"Dengan kamu tetap berada didekatnya, melindunginya, itu sudah cukup untuk menjelaskan semuanya, namun jika kamu bisa mengatakan langsung padanya itu akan lebih baik." Lanjut mommy Kirana.

Revan memeluk erat sang mommy, untuk pertama kali ia menangisi seorang perempuan. Tapi, semua ucapan sang mommy sudah sedikit membuat Revan merasa tenang.

****
"Kenapa, kenapaaaa..." Teriak Silvi didalam mobilnya.

" Apa lu benar-benar mencintainya? Sampai kapan lu nolak gue Van?" Gumam Silvi isak dengan wajah dibenamkan dikemudi mobil.

Ku Kira Kita Ternyata KalianWhere stories live. Discover now