Kau Ingin Menggodaku

25 1 0
                                    

Sebenarnya hari ini Tira belum mau masuk kantor untuk magang. Tapi, kemarin ia sudah izin tidak masuk alasan tidak enak badan. Hari ini mau izin apa lagi, bisa-bisa ketahuan kalau ia menghindari CEO cabul itu.

Dengan langkah yang berat Tira segera mandi dan bersiap-siap. Hari ini ia menggunakan kemeja putih dibalut dengan outer peach, dan bawahan rok selutut warna senada.

Seperti biasa Raka sudah menunggu diruang makan bersama keluarganya. Mereka sudah sedekat itu walaupun Tira bersama Raka lebih belum lama. Raka tipe yang humble, dan keluarga Tira juga menerima Raka dengan hangat. Seperti keluarga Raka memperlakukan Tira.

Setelah selesai sarapan, mereka pun pamit untuk berangkat. Pagi ini jalanan lumayan lenggang sehingga perjalanan mereka pun menjadi santai.

Setibanya diarea gedung MZA Corp, Raka memberikan semangat pada Tira untuk magang yang sebentar lagi usai ini. Tak lupa ia mengecup dahi Tira dengan lembut.
Kali ini Tira ingin turun sendiri tanpa harus Raka yang membukakan pintu mobil. Itu akan membuang waktu menurut Tira sendiri.

Sampai mobil Raka melaju, barulah Tira masuk kedalam gedung.
Dengan santai ia berjalan menuju lantai tempat dimana ruangannya berada menggunakan lift karyawan.

Tira adalah anak magang yang ramah, sebenarnya selama magang ia sudah cukup banyak dikenal orang dikantor karena keramahannya. Namun, tidak sedikit juga yang julid karena ia sering dipanggil oleh sang CEO kedalam ruangannya, pria idaman para gadis didalam gedung itu.

Namun, Tira tidak perduli karena ia hanya magang disana bukan untuk merayu seseorang.

"Selamat pagi Tira". Sapa salah satu karyawan yang satu ruangan dengannya.

"Pagi kak." Balas Tira dengan senyumnya.

"Sebentar lagi ada yang mau selesai magangnya, selamat ya Tira. Semoga lancar ujiannya. "

"Hehe, masih beberapa hari lagi kak."

Sedang seru-serunya ngobrol tiba-tiba ada pesan masuk dari telepon genggam Tira.

0811******
📩 "Saat jam istirahat segera keruanganku,tidak ada penolakan." Dari nomor yang tidak dikenal, namun Tira tahu siapa yang mengirim pesan padanya.

Tira mengabaikan pesan itu, seperti yang sudah-sudah jika keruangannya pasti bukan hal yang penting, begitu pikir Tira.

0811******
📩 "Kenapa tidak dijawab?" Pesan masuk lagi dari nomor yang sama.

0811******
📩 " Jangan menguji kesabaranku."

0811******
📩 "Kemari atau aku yang menjemputmu"

Namun, tak satupun pesannya dibalas Tira. Ia ingin menghindari tatap wajah dengan CEO cabul mengerikan itu.
Saat jam istirahat tiba, Tira langsung melenggang kekantin. Ia ditemani oleh Sherly.

Kali ini Tira memesan soto daging sapi, karena perutnya sudah kelaparan ia langsung menyantap makanan dihadapannya. Tanpa ia sadari bahwa di kursi tepat didepannya sudah ada orang yang sangat ia hindari. Tira menoleh kiri dan kanan mencari Sherly namun nihil. Entah kemana tiba-tiba menghilang

"Uhuk..uhuk.. ". Tira batuk, dan segera Max menyodorkan air mineral yang ada didekat Tira

Setelah minum Tira melanjutkan makan menghabiskan sotonya, walaupun sulit untuk ditelan tetap dipaksa. Sementara Max yang merasa diabaikan ia segera meraih sendok yang akan masuk ke mulut Tira dan memakan sotonya. Hal itu membuat Tira menganga dan tak sedikit mata yang memandang adegan itu. Hampir semua orang yang ada disana dibikin menganga oleh tingkah CEO cabul satu ini.

Dengan santainya ia mengunyah soto yang harusnya masuk kedalam mulut Tira. Karena, tak ingin menjadi trending topik Tira dengan cepat menghabiskan sotonya dan semakin mengabaikan Max yang ada didepannya.

Ku Kira Kita Ternyata KalianWhere stories live. Discover now