2

615 62 0
                                    

Gama memasuki rumah nya dengan tangan kanan menenteng helm kesayangannya, sedangkan tangan kirinya menyugar rambut ke belakang jadi acak-acakan

"Adek dimana bund?" tanya gama saat kedapur untuk mengambil air minum

"Di kamar, lagi ngambek" jawab chaerin sambil fokus memasak untuk makan malam

"Karena cilok lagi?"

"Iya, adekmu itu kenapa suka banget sama cilok, bunda heran..." chaerin benar-benar tak habis fikir dengan tingkah anak bungsu nya itu

"Kenapa gak diturutin sih bund, adek kalo ngambek lama loh"

"Maunya sih gitu, tapi kamu tahu sendiri ayah kayak gimana gam..."

Gama menghela nafas pelan, jika ayah nya sudah berkata maka tak ada yang bisa menggugatnya. Sekali bilang tidak, berarti tidak...itulah prinsip seorang adiguna.

"Abang naik dulu bund"

"Hm, kamu kalo mau nemuin adek mandi dulu bang"

"Iya bund, abang ngerti" jawab gama, lalu berlari menaiki tangga untuk menuju kamar nya

Sedangkan di kamar lainnya, bungsu adiguna itu kini tengah terbaring memeluk boneka hitam kesayangannya. Bibirnya terus saja bergerak karena mengerutu, kesal pada sang ayah yang tidak memperbolehkanya membeli cilok.

"Uh...pengen cilok" lirih nya dengan mata berkaca-kaca, menyembunyikan wajahnya pada boneka kesayangannya

Ceklek

"Adek?"

"Apa?!" ketus bintang

"Kok galak banget sih dek sama abang, kenapa hm?" dengan lembut gama mengangkat bintang dan mendudukannya di paha

"Adek pengen cilok abang, tapi ayah gak ngebolehin" jawab bintang dengan bibir monyong kedepan, membuat gama mencubit main-main bibir mungil itu

"Yaudah turutin ayah aja, ini juga untuk kebaikan adek" gama berusaha memberi pengertian pada sang adik

"Adek mau, bunda nangis lagi karena liat adek kesakitan karena kebanyakan makan cilok hm?" dan si bungsu menggeleng, lalu memeluk tubuh gama erat

"Jadi turutin ayah ya"

"Iya, maaf abang" lirih bintang, mendusal manja di leher gama

"Abang?"

"Hm?

"Sekolah seru ya abang?" tanya bintang tiba-tiba, mendongkak menatap gama dengan pandangan polos nya

"Seru, karena abang punya banyak temen"

"Adek juga mau sekolah, adek juga mau punya temen banyak banyak kayak abang" lirih bintang

Gama terdiam, melihat bagaimana raut sedih sang adik yang membuatnya kasihan. Pasti adik nya itu bosan selama 16 tahun ini selalu di rumah

"Adek mau sekolah kayak abang?" tanya gama, dan bintang mengangguk pelan

"Yaudah nanti kita bicara sama ayah bunda"

"Beneran?" tanya si bungsu dengan nada ceria nya, dan gama tertawa kecil dengan anggukan pelannya

"Yeayyy...makasih abang~" senang si bungsu memeluk tubuh gama erat

"Hm, sekarang adek mandi terus turun buat makan malem"

Bintang mengangguk lucu, lalu segera  berlari masuk ke kamar mandi meninggalkan gama yang tersenyum.






Setelah makan malam, keluarga adiguna berkumpul di ruang santai untuk berbincang kecil kebiasaan mereka sebelum tidur

"Ayah, abang mau ngomong"

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Where stories live. Discover now