54

244 36 6
                                    

Langit menarik nafas dalam, lalu mengeluarkan nya perlahan. Saat ini ia sedang berdiri di depan gerbang rumah sang kekasih, kurang lebih sedari 30 menit yang lalu. Mondar-mandir tidak jelas dengan kantung kresek di tangan, berisi martabak untuk calon mertuanya.

Nyogok sedikit tidak masalah kan?

Ia tidak berani masuk karena takut kena tonjok adiguna, tapi ia merindukan kekasihnya. Jadi ia harus bagaimana?

"Ah bodo amat!"

Dengan yakin, langit membuka gerbang bercat hitam itu lalu melangkah masuk dengan jantung berdebar.

Ting nong! ting nong!

Bibirnya mengatup, tangannya semakin erat memegang kantung kreseknya karena gugup, dan...

Ceklek!

"Ngapain kamu kesini?"

Begitu berat dan dingin yang membuat tubuh langit bergetar karena sedikit terintimidasi oleh tatapan pria paruh baya itu yang menghunus matanya bak pedang.

"S-saya mau ketemu bintang om"

"Apa perkataan saya kurang jelas waktu itu hah? saya bilang kamu gak boleh temuin anak saya selama seminggu!" tekan adiguna, menatap tajam pada remaja yang berstatus kekasih anak manisnya itu.

"Sebentar aja O-om, janji deh✌"

"Mau sebentar atau berapapun itu tetep gak boleh! sana pulang"

"Om saya mohon, saya mau ketemu bintang om. Udah rindu berat ini, pasti anak om juga ngerasain hal yang sama dengan saya"

"Cih jangan percaya diri kamu, orang bintang lagi tidur sekarang" ucap adiguna dengan tangan bersilang di dada

"T-tidur?"

"Iya! jadi sekarang kamu pulang! sana pulang!!"

Remaja tampan itu menghela nafas panjang, lalu mengangguk dengan terpaksa.

"Yaudah langit pulang, eum...ini ada martabak buat om dan tante"

"Hm makasih" ucap adiguna membawa kresek itu, lalu masuk menutup pintu meninggalkan langit yang menghela nafas pasrah.

Dengan langkah berat langit melangkah keluar, lalu menaiki motornya dengan raut sedih. Ia menengadah ke lantai dua tepat pada jendela kamar bintang yang tertutup gorden tipis, lalu tersenyum penuh arti disana.

'Bisa kali ah' batinnya, lalu pergi dari sana.








Ini sudah tiga hari mereka tak bertemu, dan itu benar-benar menyiksa langit dengan rasa rindu. Ia sudah mencoba berbagai cara, tapi tetap saja gagal. Dan niatnya malam ini, ia akan mencoba trik baru yang merupakan harapan terakhirnya.

"Lagi cari apa lang?"

Langit menoleh, lalu kembali mencari sesuatu di gudang belakang.

"Lagi cari tangga panjang, om tau dimana?"

"Kalau gak salah ada dibelakang gudang deh, coba kamu cari kesana"

Langit mengangguk, berucap terima kasih sebentar lalu pergi ke belakang gudang, dan benar saja tangganya ada disana bersandar nyaman pada tembok

Ia dengan perlahan melipatnya, lalu di tenteng dan dibawa nya masuk

"Mau kamu bawa kemana itu lang?" tanya leo merasa heran dengan tingkah sang keponakan

"Untuk misi malam ini om"

"Misi? misi apaan pake tangga segala?" bingung leo

"Misi memperjuangkan cinta"

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Where stories live. Discover now