44

352 46 6
                                    

Weekend kali ini, lintang kiming dan jongin menghabiskan waktu di rumah sakit menemani sahabat mereka yang baru saja satu hari bangun dari koma, mereka bertiga hanya duduk lesehan bermain kartu dengan rokok di masing-masing tangan.

"Gue ikutan dong"

"Kagak usah, udah lo duduk aja disana lang" ujar jongin tanpa menoleh karena fokus bermain kartu, ia ingin mengalahkan lintang.

"Ck! gue kan udah gakpapa jong, udah ah gue pengen ikutan"

Dengan perlahan langit menyibak selimutnya, lalu turun dari ranjang dengan lancar dan duduk di samping kiming.

"Eh eh itu rokok gue njir"

"Minta satu batang, pelit amat sih lo" ucap langit, lalu menyalakan ujung nikotin itu dengan pematik sampai menimbulkan bara.

fyuuuhh~~

Langit dengan santai menyedot lalu mengeluarkan asap itu ke udara yang membuat ketiga sahabatnya itu menggelengkan kepalanya.

"Baru kali ini gue liat orang yang abis bangun dari koma langsung ngerokok, hebat lo ngit" ucap lintang

"lebay lo, udah sini mana kartu gue" 

Tanpa menunggu lama, lintang memberikan kartu nya pada langit dan melanjutkan permainan nya.

Mereka bermain sekitar dua jam, dan tentu saja kemenangan nya di dominasi langit.

"Tetep aja kita yang kalah" ucap jongin, sambil membereskan kartu.

Langit hanya tersenyum miring, lalu mengambil satu batang rokok lagi.

"Dimana yang lainnya?"

"Mungkin sore kali kesini nya" jawab kiming, membaringkan tubuhnya di lantai dingin itu.

"Oh iya ngit, gue penasaran banget sama kejadian kecelakaan lo, sebenarnya lo itu kenapa ngebut-ngebutan di jalan? gak mungkin tanpa alasan kan?"

"Emosi"

"Karena apa?" tanya lintang merasa penasaran

"Gue liat bulan selingkuh, yang anjing nya lagi dia pas asik nge sex kepergoknya"  

"Mampus!" kompak mereka bertiga, sedangkan langit hanya tersenyum tipis mendengarnya.

"Waktu itu, gue mau ngerayain hari jadi pacaran. Tapi, pas gue masuk kamar apart nya...itulah yang terjadi, dan akhirnya gue mutusin dia"

"Lah anjing, berarti cewek itu bohong dong soal hamil anak langit?" ucap jongin, menghadirkan kerutan bingung pada dahi langit.

"Hamil? maksud lo apa jong?"

"Iya, mantan pacar lo lagi hamil sekarang. Dan lagi nyari lo buat tanggung jawab" jelas jongin

"Lo gak ngelakuin itu kan lang?"

"Ck! enggaklah. Gue sebisa mungkin jaga kehormaran cewek, meski gue pengen tapi berusaha gue tahan. Itu udah jelas bukan anak gue, pasti anak dari si alex" ucap langit

"Alex?"

"Selingkuhannya" jawab langit, sambil menghembuskan asap rokok

"Anjing dasar cewek lonte! bisa-bisa nya minta tanggung jawab lo"

"Biarin aja, gue udah gak mau berurusan lagi sama dia" ucap langit, lalu bangkit dan kembali ke tempat tidur

"Terus kalo dia datang ke lo lagi gimana?"

"Ya biarin aja, nanti biar gue yang urus" ucap langit santai

"Urus bayi nya?"

"Bukan goblok! maksudnya itu biar gue yang nyelesein urusan gue sama dia, gitu aja gak tau lo" kesal langit, sedangkan kiming hanya mendengus mempoutkan bibirnya.

"Lo mau istirahat lang?"

"Hm, kalian kalo mau balik...balik aja gak usah pamit" ucap langit, lalu membelakangi mereka untuk tidur.

"Siapa juga yang mau pamit, orang kita  bertiga mau nginep disini"

Setelah bergumam itu, lintang langsung merebahkan tubuhnya di lantai diikuti jongin di samping kiming dan akhirnya  tertidur lesehan.











Saat ini, langit sedang melamun...ini sudah satu minggu ia sadar dan selama itu pula ia tak melihat si manis menjenguknya, akhir-akhir ini aksa juga tak terlihat selalu datang ke rumah sakit, apa ada sesuatu diantara mereka? ia harap tidak ada...

"Lo udah nyakitin dia lang, mana mungkin dia mau jenguk lo" gumamnya sambil berdiri di depan jendela ruangannya, ia tersenyum miris disana saat mengingat ketika ia menampar bintang dengan keras sampai menimbulkan bekas.

"Pasti itu sakit benget kan bin? maafin gue ya. G-gue bener-bener bodoh waktu itu"

"Gue terlalu dibutakan oleh cinta yang sebenernya udah bukan buat dia, gue terlalu naif untuk sadar perasaan gue ke lo bintang, gue nyesel bin..."

Ceklek!

"Hayo lagi ngelamunin apa lo?" tanya lintang, nyelonong masuk mendekati langit yang berdiri di depan jendela.

"Apa bintang baik-baik aja lin?" bukannya menjawab pertanyaan, langit malah balas melempar pertanyaan pada lintang yang membuat pria itu tersenyum miring

"Bintang baik, sangat baik malahan"

"Terus, kenapa dia gak kesini jenguk gue?" tanya langit menatap bingung pada lintang, sedangkan yang di tatap semakin menunjukan senyum miring nya.

"Emangnya lo siapanya bintang? kalo gak salah, lo bukan siapa-siapa nya bintang deh, iya kan lang?"

Langit dibuat bungkam oleh ucapan lintang, ia kembali mengalihkan pandangannya ke depan untuk memperhatikan jalan, berharap bisa meredakan kekesalan nya.

"Lagian bintang lagi sibuk buat ngurusin pertunangannya" lanjut lintang, sukses membuat langit menoleh cepat padanya dengan raut terkejut

"T-tunangan?"

"Hm, sama si aksa minggu depan" jawab lintang santai dengan senyum tampannya, sedangkan langit menggelengkan kepalanya tak percaya.

"G-gak mungkin, gak mungkin bintang tunangan sama aksa"

"Gak ada yang gak mungkin di dunia ini lang"

"T-tapi kan bintang cinta sama gue lin!"

"Ya terus?"

"Harusnya kan dia tunangan nya ama gue, bukan sama si aksa" ucap langit

Lintang berdecih, lalu menyalakan satu batang rokok untuk ia hisap.

"Langit langit...lo itu bodoh atau apa sih. Nih dengerin gue ya, yang special itu akan kalah sama yang selalu ada lang. Mungkin lo special di hati bintang, tapi aksa yang selalu ada disampingnya. Dan berhasil geser posisi lo" ucap lintang dengan sebelah tangan yang memegangi pundak langit.

"T-terus nasib cinta gue gimana?"

"Ya mana gue tau, itu mah urusan lo! makanya kalo ada yang suka tuh langsung ambil, bukannya di sia-sia in. dasar tolol!  Udah ah, gue mau pulang, bye!" kesal lintang, lalu pergi dari sana meninggalkan langit yang terdiam.

"J-jadi gue kalah nih?"











Hai hai hai
Pendek ya? maafkeun we atuh...
Voment ya
Next Chap?
TBC.

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Where stories live. Discover now