36

349 44 4
                                    

Langit membuka matanya perlahan, sedikit meringis kala pusing menderanya. Bola mata nya ia bawa kesana kemari guna mengamati sekitar yang cukup asing baginya. Memutuskan untuk duduk, lalu beranjak dari ranjang untuk keluar kamar guna mencari sang pemilik.

"Lo udah bangun?"

Langit menoleh, dan terdiam saat melihat lintang sedang duduk santai disofa seraya menonton tv. Ah, jadi ini adalah rumah lintang, maklum...selama mereka semua berteman, lintang paling anti mengajak mereka kerumahnya. Jadi wajar kalau ini terlihat asing bagi langit.

"Gimana keadaan lo? baik kan?"

"Baik" jawab langit pelan, lalu mendudukan dirinya di samping sang sahabat

"Bagus deh, gue tadi nemuin lo pingsan di mall, untung aja gue bawa mobil, dan bisa bawa lo ke sini"

"Makasih"

Lintang mengangguk, lalu memberikan minuman kaleng dingin pada langit, karena ia tahu...remaja tampan itu sangat lah suka pada minuman kaleng bersoda.

Langit menatap sebentar minuman itu, lalu mengambilnya dan meminumnya sedikit sambil menonton tv.

"Udah lama ya lang?"

Langit menoleh dengan kerutan bingung di dahinya, sedangkan lintang hanya fokus menonton tv, sesekali menegak minumannya santai

"Kita gak duduk bareng kayak gini, sambil minum soda" lanjutnya, menatap langit dengan senyum kecilnya

"Cih! bukan nya kalian yang ngehindarin gue?"

"Kita gak pernah ngehindarin lo ngit, tapi lo yang perlahan menjauh dari kita semua" ucap lintang

"Gue ngerasa, lo semakin jauh dari kita semua lang, semenjak cewek itu datang lagi, lo bener-bener berubah drastis"

Langit hanya diam, tak memperdulikan celotehan lintang mengenai dirinya yang menjauh, atau tentang perubahan dirinya setelah kembali pada mantan kekasih.

Ia sama sekali tak peduli!

"Boleh gue tanya satu hal sama lo?"

"Tanya aja, biasanya lo juga langsung nanya gak pake ijin"

Lintang tersenyum kecil mendengarnya, lalu mengangkat kedua kakinya diatas sofa, posisi sila.

"Apa lo bahagia lang?"

"Kenapa nanya itu? jelaslah gue bahagia. siapa yang enggak bahagia kalo bisa balik lagi sama cinta pertama?"

"Bahagia darimana nya? gue gak pernah liat lo bahagia pas bareng dia. Yang gue liat lo biasa aja tuh, gak ada bahagia-bahagianya. Lo mungkin tersenyum bareng dia, tapi mata lo enggak lang"

"Sok tau baget lo!" ketus langit, lalu beranjak dari sana untuk pulang. Lintang yang melihat itu ikut berdiri, lalu tersenyum miring

"Gue denger, lo bunuh daniel"

Langkah langit terhenti, lalu berbalik menatap pria pemilik eyes smile itu dengan serius

"Hm, kenapa emangnya?" tanya langit

"Justru gue yang harus nanya kayak gitu ke lo, kenapa lo bunuh dia?"

"Karena gue ingin"

"Beneran cuma ingin? gak ada hal lain yang  buat lo bunuh daniel?" tanya lintang berjalan mendekat pada langit yang terdiam

"Jawab lang, gue butuh penjelasan lo tentang pembunuhan itu"

"Bintang, dia jadi alesan utama gue bunuh dia" jawab langit pelan, sedangkan lintang tersenyum kecil mendengarnya

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz