50

314 41 4
                                    

Hari minggu, adalah hari yang sangat-sangat di senangi banyak orang...termasuk si manis yang sekarang sedang sibuk berkaca untuk melihat penampilannya, hari ini ia akan pergi jalan-jalan dengan langit, kekasihnya.

"Apa ini berlebihan ya?" gumamnya

Bintang terus berdiri di depan cermin selama satu jam, tapi tetap saja tak ada pakaian yang menurutnya cocok.

"Aduh, kenapa semuanya gini sih?" kesalnya, lalu kembali mencoba pakaian lain yang belum ia coba, tapi tetap saja sama tak ada yang cocok.

Ceklek!

"Adek?"

Si manis menoleh, dan mempoutkan bibirnya saat melihat sang bunda masuk dengan senyuman kecilnya.

"Kenapa hm?"

"Ini bajunya gak ada yang cocok bunda, adek udah coba banyak banget baju...tapi gak ada yang cocok"

"Pake aja yang menurut adek nyaman, jangan paksain pake baju bagus tapi kamunya gak nyaman" ucap chaerin mengelus pundak bungsunya.

"Nanti kak langit nya gak suka gimana?"

"Langit gak akan begitu dek, percaya deh sama bunda"

Si manis mengangguk pelan, lalu mengambil pakaian yang menurutnya sangat nyaman dan sederhana, kemudian memakainya perlahan.

"Kamu emangnya mau jalan-jalan kemana sih sama langit?"

"Adek belum tau bund, katanya sih jalan-jalan biasa aja" 

Chaerin hanya mengangguk paham, sambil membantu menyisir surai lembut anak bungsunya, lalu menatanya serapih mungkin.

"Ayah udah pulang bund?"

"Belum, kenapa hm?"

"Adek mau pamit, takutnya nanti ayah nyariin"

"Gausah pamit, nanti biar bunda yang ngomong sama ayah kalo udah pulang. lebih baik kamu sekarang cepet turun dan tunggu langit di luar, takutnya dia udah datang dan nungguin kamu di luar gerbang"

"Okedeh. Kalo gitu adek pergi dulu ya bund"

"Hm, hati-hati dijalan"

Bintang mengangguk, lalu pergi meninggalkan sang bunda yang tersenyum kecil padanya. 

Kaki kecilnya melangkah riang menuruni tangga, dengan bibir mungil bergerak-gerak bersenandung karena merasa senang.

Tangan putihnya memutar knop pintu lalu membukanya perlahan, dan saat itu juga si manis kaget saat melihat langit yang sudah berdiri di luar gerbang.

"Kak langit!"

"Hai"  

"Kakak daritadi nungguin?" tanya bintang dengan nada cemas nya

"Enggak kok, aku baru aja dateng"

Bintang menghela nafas lega, sedangkan langit hanya tersenyum kecil. Sebenarnya ia berbohong, karena sejujurnya ia sudah berdiri di sana sekitar satu jam lamanya.

"Bisa kita pergi sekarang?"

"Um! ayo" balas si manis riang, dengan senyum gummy yang di sematkan sukses membuat langit kembali jatuh dalam pesona si mungil.

"Cantik"

"Uh?"

"Kamu, cantik sayang" ulang langit membelai pipi gembil sang kekasih yang sekarang sudah berubah merah karena malu.

"A-ayo kita pergi, takutnya keburu siang"

Mengabaikan ucapan sang kekasih, langit memilih manarik pinggang ramping itu sampai tubuh bintang menempel pada tubuhnya.

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Where stories live. Discover now