28

355 44 4
                                    

Hari ini, bintang tak bisa pergi sekolah karena demam nya tidak turun-turun...bahkan semalam gama dan aksa dibuat panik karena si manis muntah-muntah, dan berakhirlah si manis terbaring di ranjang rumah sakit dengan salah satu tangan terpasang infus.

Maklum, karena remaja manis itu dilahirkan lebih cepat alias prematur, jadi daya imun tubuhnya sedikit lemah dari orang yang dilahirkan normal pada waktunya.

"Abang kenapa gak sekolah?" tanyanya lirih

"Terus yang jagain kamu siapa hm? abang gak mau ninggalin kamu dek"

"Ada suster yang jagain adek, udah abang sekolah aja ya...gak baik kelas 12 banyak gak masuk, bentar lagi ujian mau lulus kan?" 

"Gakpapa adek, udah ya jangan banyak bicara...kamu lagi sakit loh" ucap gama seraya menempelkan satu telunjuknya ke bibir sang adik, yang sekarang sedang mendelik tajam kearahnya.

Ceklek

"Apa gue ganggu kalian?"

"Enggak kok sa, sini masuk aja" ucap gama, dan aksa mengangguk mengiyakan.

"Pagi bintang, gimana keadaan kamu hari ini hm?

"Udah lebih baik kak" ucap bintang dengan seyum tipisnya

"Syukur deh, eum ini kakak bawa bubur ayam buat kamu. Dimakan ya..."

"Hm, makasih kak..." tulus si manis, dan aksa mengangguk seraya mengusak surai hitam bintang sayang.

"Kak aksa belum berangkat sekolah?"

"Belum, lagian masuk nya juga jam 8"  jawab aksa, lalu duduk di samping ranjang si manis

"Ya tetep aja, jarak rumah sakit sama sekolah kan jauh kak. Nanti kalo kesiangan gimana?"

"Ya dihukum lah bin" santainya

"Tuh itu kakak tau, terus kenapa masih disini...ayo sana pergi sekolah" 

"Gak mau ah, aku mau jagain kamu aja" ucap aksa memeluk tubuh mungil bintang gemas

"Ih kakak~~" 

"Kkk, iya iya aku berangkat" ucap aksa tertawa geli karena merasa lucu dengan si manis

"Yaudah bang, gue berangkat sekolah dulu. Nanti pulang sekolah gue sama yang lain kesini lagi"

"Hm, hati-hati dijalan sa" ucap gama, dan remaja tan itu mengangguk lalu pergi dari ruangan si manis untuk pergi kesekolah.

Remaja tan itu berjalan santai di koridor rumah sakit sampai ke parkiran, lalu menaiki motor kesayangannya dan pergi menuju sekolah.

Sepanjang jalan ia hanya bersiul, menikmati angin pagi yang menerpa kulit tan nya. Sesekali melirik kanan kiri hanya untuk melihat kendaraan lain, dan entah kebetulan atau bagaimana...disamping kanan nya itu ternyata adalah langit dan si wanita jejadian itu.

Aksa hanya berdecak, lalu menggeber motornya dan pergi melesat meninggalkan langit yang menatap tajam kepergiannya.

'Aksa bangsat!'

Langit menarik pedal gas nya, dan otomatis motornya melaju kencang dijalanan.

"Ayy pelan-pelan aja bawa motornya! aku takut"

"Gakbisa by, aku mau bales si sialan itu. Kamu pegangan aja yang erat sama aku" bales langit lalu menambah kecepatan motornya

Aksa hanya tersenyum miring saat melihat langit dari kaca spion, lalu menambah kecepatan laju motornya agar langit tak bisa menyusul dirinya.

Aksa mengerem kencang saat sampai di parkiran sekolah hingga terdengar decitan antara ban motor dan tempat parkir bersemen itu, bahkan motornya berputar  sedikit dan akhirnya bisa berhenti.

Remaja tan itu membuka helm nya, mengacak rambutnya sebentar lalu turun dari motor dan bersmirk pada langit yang baru saja sampai.

"Fuck you🖕" setelah mengangkat jari tengahnya, aksa segera pergi dari sana meninggalkan langit yang mengepalkan tangannya.








Saat ini, mereka kecuali langit sedang berkumpul di meja sudut kantin, mereka tertawa karena saling melempar candaan dan ejekan yang membuat meja itu terasa bising karena tawa.

Tapi, tawa mereka mati seketika saat langit tiba-tiba datang dengan wanitanya. Aksa bersecak kesal, sedangkan yang lain nya hanya terdiam karena terkejut tak percaya.

"Sini by, duduk disamping aku" ucap langit, lalu menuntun wanita itu untuk duduk di sampingnya.

"Btw mana bang gama sama bintang? kok gak ada?"

"Dirumah sakit!" ketus aksa

"Rumah sakit? siapa yang sakit?"

Aksa berdecih, lalu menatap tajam kearah langit dan wanita jejadian itu

"Bintang, dan itu karena lo langit!" tekan aksa

"Lo dengan tega nya ninggalin dia sendirian tengah malem, sampe berjam-jam hanya demi cewek sok polos kayak dia!"

"Jangan berani nunjuk pacar gue!" tekan langit saat aksa menujuk tepat di depan wajah sang kekasih.

"Pacar? Wah, lo kayaknya harus diruqiyah ngit. Lo udah gila...berani banget lo mau balikan sama orang yang udah ngeduain lo dua kali" sahut lintang tidak habis fikir.

"Bahkan kita udah kasih bukti ke lo puluhan kali lang, tapi kenapa lo masih aja gak percaya kalo cewek lo itu cewek gak bener"

"Stop! stop nyudutin wanita gue! kalo kalian semua gak suka dia, fine! tapi gue gak akan biarin hubungan gue kandas gitu aja cuma karena mulut kalian, dan gue akan tetep berusaha jaga hubungan gue dengan dia agar terus baik-baik aja" ujar langit menatap tajam pada teman-temannya yang sekarang hanya tertawa remeh

"Terserah! terserah lo mau ngomong apa lang, yang jelas kita semua lakuin itu demi kebaikan lo, demi hati lo, kita semua gak mau lo sakit hati, langit. Tapi, kalo lo udah ngomong gitu...kita udah gak bisa ngapa-ngapain, lo udah milih jalan lo sendiri lang. Dan jalan yang lo pilih, bikin kita semua kecewa banget sama lo" ucap lintang, lalu pergi dari sana disusul kiming dan jongin. 

"Semoga kalian langgeng ya" datar bumi, lalu pergi dengan juna dan chandra.

Dan sekarang hanya tersisa, aksa dan varo duduk bersebrangan dengan dua sejoli yang sama-sama saling diam.

"Gue sebenernya gak mau percaya, tapi...setelah liat seberapa kerasnya lo pertahanin nih cewek, gue akhirnya tau...cinta lo udah dibutain ngit. Sampe-sampe lo abai pada hati yang tulus yang selama beberapa bulan ini nungguin lo" ucap varo, lalu berdiri dan pergi dari sana hingga menyisakan aksa yang masih terdiam menatap tajam pada langit.

Aksa berdiri lalu berjalan mendekati langit, tubuhnya ia bawa membungkuk hingga tepat berada di telinganya.

"Setelah ini, jangan berani deketin bintang. karena mulai detik ini...dia milik gue, milik taehyung angkasa sagara!" bisiknya penuh penekanan, lalu tersenyum miring saat melihat tangan langit mengepal erat dibawah sana

Puk puk puk

Aksa menepuk pundak langit tiga kali, lalu tersenyum tampan "Semoga langgeng ya, kalau bisa sih sampe kakek nenek, kkk. Yaudah kalo gitu gue pergi dulu...kalian nikmatin aja waktu disini, gak akan ada yang ganggu kok" 

Setelah mengatakan itu, aksa pergi dari sana meninggalkan langit yang terdiam dengan si wanita yang mengumpat dalam hati.

"E-eum, maaf ya...gara-gara aku, temen kamu jadi pergi semua"

"Gakpapa, udah gak usah difikirin. Mendingan kamu pesen makan aja ya" lembut langit seraya mengelus surai si wanita

"Heem, kamu mau pesen apa? biar sekalian"

"Aku minuman soda aja" ucap langit, dan bulan mengangguk, lalu pergi untuk memesan makanan nya.

Setelah melihat wanitanya pergi, langit langsung meninju meja cukup keras beberapa kali sampai siswa yang ada didekatnya menoleh karena kaget.

Nafasnya memburu, tangannya terkepal erat sampai uratnya terlihat karena menahan emosi yang akan meledak.

'Anjing! aksa bangsat!'










Halloha
Gimana?
Voment ya
Next Chap?
TBC.

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Where stories live. Discover now